74 Koso mengutarakan pendapatnya bahwa “...aku lebih suka main
kak sama teman-teman, ya males sekolah ngono wae intine hahaha intinya males sekolah”. Koso memang anak yang mudah bergaul,
namun Koso salah dalam memilih teman, sehingga membawa dampak yang negatif pada kehidupannya. Mayoritas teman-teman Koso, adalah
anak-anak yang sudah lulus SMASMK dan mengganggur. Orang tua Koso sudah tidak bisa lagi menyelamatkan Koso dari
sanksi yang diberikan sekolah. Koso tertangkap ketika merokok di kantin sekolah dan poin pelanggaran tata tertib Koso sudah melebihi
batas yang ditetapkan. Menurut ayahnya, Koso menjadi anak yang bandel dan suka merokok, karena pergaulannya. Koso mengaku, setiap
diberi uang jajan oleh ayah atau ibunya, Koso gunakan untuk membeli rokok dan minuman keras bersama teman-temannya.
Koso yang sudah putus sekolah, sehari-harinya Ia gunakan untuk menjual pulsa di toko miliknya. Koso tidak berminat untuk sekolah lagi
atau mengikuti program paket B, baginya sekolah tidak akan membuatnya pintar mencari uang dan akan membuang waktu mudanya.
9. Responden 9
a. Profil
Iyat nama samaran anak pertama dari 2 bersaudara, lahir pada tanggal 13 Oktober, 1993. Iyat merupakan pribadi yang pemalu dan
sedikit tertutup, mengalami putus sekolah DO pada kelas X, Sekolah Menengah Kejuruan SMK jurusan kriya pada salah satu SMK N x di
75 Kecamatan Dlingo. Iyat sulit untuk berdaptasi dan mengakrabkan diri
pada lingkungan yang baru dikenalnya. Kesehariannya Iyat jarang keluar rumah karena sulit untuk berinteraksi dengan orang lain. Iyat
bersal dari keluarga yang cukup berada, kedua orang tua Iyat berprofesi sebagai pegawai swasta di Yogyakarta.
b. Latar belakang dan sebab putus sekolah
Iyat P20 merupakan pribadi yang pemalu dan sedikit tertutup, dan pemalu. Iyat putus sekolah DO pada kelas X, Sekolah Menengah
Kejuruan SMK jurusan kriya pada salah satu SMK N x di Kecamatan Dlingo. Sebab Iyat mengalami putus sekolah adalah: 1
Malas berfikir dan belajar; 2 Tidak mampu bersosialisasi dengan lingkungan sekolah.
Berdasarkan wawancara dengan Iyat,menyatakan bahwa “...aku males mikir mbak, cupet rasanya..jadi ya malas sekolah..”. Iyat, merasa
malas karena tidak adanya dorongan untuk berfikir, sehingga keinginannya untuk belajar sangat rendah. Tidak hanya malas berfikir,
namun Iyat merasa malas untuk pergi ke sekolah. Wali kelas dan orang tua nya mendorong agar Iyat kembali ke sekolah, tetapi Iyat tetap
menolak karena tidak ada keinginan dari dalam dirinya untuk belajar kembali.
Penyebab lain Iyat putus sekolah, karena merasa teman-temannya tidak membuat betah atau nyaman di sekolah. Tidak hanya kondisi
sarana dan prasarana yang memadai untuk membuat siswa merasa
76 nyaman untuk belajar, namun proses sosialisasi yang baik turut
mendukung keberhasilan belajar di sekolah. Seperti hal nya yang dialami oleh Iyat, ia tidak bisa beradaptasi dan bersosialisasi di sekolah,
sehingga membuat rasa tidak nyaman dan akhirnya memutuskan untuk keluar dari sekolah.
10. Responden 10