79 tua, saya milih keluar dari sekolah karena pada dasarnya saya juga
ingin bekerja mbak...”. Navi tidak memperoleh bantuan maupun beasiswa dari sekolahnya, sehingga Navi tidak mampu melanjutkan
sekolahnya. Berbekal kemampuan menjahit dan mendesain baju yang Navi
pelajari di SMK, sekarang Navi membuka jasa menjahit di rumahnya. Banyak para tetangga yang mempercayakan kainnya diolah oleh Navi.
Awalnya Navi memilih SMK, karena setelah lulus, ingin langsung bekerja. Meskipun belum lulus, Navi tidak mengurungkan niatnya
untuk bekerja demi membantu kedua orang tuanya.
12. Responden 12
a. Profil
Trin nama samaran, merupakan pribadi yang sangat tertutup dan murung lahir pada tanggal 15 April 1992. Trin jarang keluar rumah
sehingga Trin sulit untuk berinteraksi dan bersosialisasi di lingkungan tempat tinggalnya. Trin mengalami putus sekolah pada kelas X, dari
SMA N x di Kecamatan Dlingo. Trin berasal dari keluarga yang berada. Orang tuanya berprofesi sebagai pedagang di Jakarta, sehingga
Trin hanya tinggal dengan neneknya. b.
Latar belakang dan sebab putus sekolah Trin P20 merupakan perempuan yang sangat tertutup dan
pemurung. Trin jarang keluar rumah sehingga Trin sulit untuk berinteraksi dan bersosialisasi di lingkungan tempat tinggalnya. Trin
80 mengalami putus sekolah pada kelas X, dari SMA N x di Kecamatan
Dlingo. Sebab Trin mengalami putus sekolah adalah: 1 Malas berfikir; 2 Tidak mampu bersosialisasi dengan lingkungan sekolah; 3
Kurangnya perhatian orang tua. Trin mengatakan “...males mbak, enggak pengen mikir”, rasa
malas Trin muncul karena tidak ada yang mendorongnya untuk terus belajar. Sejak kecil Trin hanya tinggal dengan neneknya yang buta
dengan pendidikan, sedangkan kedua orang tuanya sibuk dengan pekerjaanya di Jakarta. Orang tua Trin jarang pulang, sehingga Trin
kurang memperoleh perhatian dari kedua orang tuanya. Trin tumbuh menjadi pribadi yang tertutup dan pemurung karena
neneknya sering melarangnya keluar rumah selain untuk pergi ke sekolah. Hal tersebut mempengaruhi kepribadian dan sifat yang
dimiliki Trin. Rasa tertekan dan rindu sosok orang tua membuat Trin malas untuk pergi ke sekolah. Trin mengutarakan bahwa di sekolah,
Trin tidak memiliki teman dekat maupun sahabat, karena Trin lebih cenderung menyendiri. Dalam kasus ini, Trin tidak mampu
bersosialisasi dengan lingkungannya dan kurang mendapat perhatian dari kedua orang tuanya sehingga tidak ada dorongan untuk terus
sekolah. Trin sudah tidak berminat untuk melanjutkan sekolahnya kembali, Trin memilih untuk tinggal di rumah dan sesekali membantu
neneknya di sawah.
81
13. Responden 13