36
C. Konsep Anak Putus Sekolah dan Tidak Lanjut Sekolah
1. Pengertian Anak Putus Sekolah dan Tidak Lanjut Sekolah
Masa kanak-kanak merupakan masa yang tidak ingin dilupakan oleh sebagian besar orang. Masa kanak-kanak identik dengan belajar, bermain,
dan pergi ke sekolah bersama teman-teman. Namun, tidak semua anak mengalami hal tersebut, banyak anak-anak yang diterlantarkan oleh orang
tuanya, sehingga tidak bisa menikmati pendidikan yang layak. Anak-anak dalam keadaan tersebut, termasuk dalam anak-anak terlantar. Anak-anak
terlantar, dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, adalah anak yang kebutuhannya tidak terpenuhi secara wajar, baik kebutuhan fisik, mental,
spiritual, maupun sosial. Menurut Departemen Pendidikan, di Amerika Serikat MC Millen
Kaufman, dan Whitener, 1996 mendefinisikan bahwa anak putus sekolah adalah adalah murid yang tidak dapat menyelesaikan program belajarnya
sebelum waktunya selesai atau murid yang tidak tamat menyelesaikan program belajarnya. Idris, 2011. Sedangkan anak tidak lanjut sekolah
adalah anak yang telah menyelesaikan studinya pada jenjang pendidikan tertentu dan tidak melanjutkan pendidikannnya ke jenjang yang lebih
tinggi. Guna mengetahui jumlah anak yang putus sekolah, kita harus
mengetahui angka putus sekolah di daerah tertentu. Angka Putus Sekolah APS adalah
perbandingan antara siswa yang meninggalkan sekolah pada
37 tingkat tertentu atau sebelum lulus pada jenjang pendidikan tertentu
dengan siswa pada tingkat dan jenjang pendidikan tertentu tahun ajaran sebelumnya Info Dikdas, 2011: 11.
Rumusnya yaitu: Jumlah siswa putus sekolah di tingkat pendidikan tertentu
APS = x100
Jumlah siswa di tingkat pendidikan tertentu Semakin kecil angka putus sekolah akan semakin baik atau efisien,
dengan anggapan standar mutu tidak berubah Sutiman Setya R, 2002: 57. Selanjutnya, jumlah anak lanjut sekolah, dapat diketahui dengan
penghitungan Angka Melanjutkan AM, seperti yang telah dijelaskan diatas. Angka Melanjutkan AM dinyatakan dalam persentase.
2. Faktor Penyebab Anak Putus Sekolah