Media Pembelajaran yang Efektif Pembelajaran

60 d. Suka membanding – bandingkan dirinya dengan anak lain hal ini dirasakannya menguntungkan untuk meremehkan anak lain. e. Kalau tidak bisa menyelesaikan suatu soal, maka dianggapnya soal itu tidak penting. f. Pada masa ini terutama pada umur 6- 8 tahun anak menghendaki nilai angka rapor yang baik tanpa mengingat prestasinya memang sepantasnya baik atau tidak. Abu Ahmadi dan Munawar Sholeh 2005: 28 menyatakan bahwa beberapa sifat khas anak – anak pada masa sekolah dasar kelas rendah yaitu : a. Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi sekolah. b. Sikap tunduk kepada peraturan – peraturan permainan yang tradisional. c. Adanya kecenderungan memuji diri sendiri. d. Suka membanding – bandingkan dirinya dengan anak lain, kalau hal itu di rasanya kurang mengguntungkan dalam hal ini ada kecenderungan untuk meremehkan anak lain. e. Kalau tidak dapat menyelesaikan sesuatu soal, maka soal itu di anggapnya tidak penting. f. Pada masa ini terutama pada umur 6 – 8 tahun anak menghendaki nilai yang baik, tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas di beri nilai baik atau tidak. 61 Berdasarkan ciri yang telah diuraikan diatas maka dapat disimpulkan bahwa siswa SD kelas rendah yaitu I, II, dan III memiliki ciri – ciri yang khas. Kelas rendah dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SD. Siswa kelas rendah belum menujukkan pribadi yang mandiri dalam belajar.

E. Kerangka Berpikir

Setiap siswa memiliki ciri tersendiri dalam belajar. Salah satunya adalah belajar mandiri. Belajar mandiri adalah kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh motif untuk menguasai sesuatu kompetensi, dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang dimiliki Kemandirian erat kaitannya dengan belajar. Kemandirian muncul setelah proses belajar menjadi seseorang yang mandiri, sedangkan setiap proses belajar mandiri akan terbentuk kemandirian belajar. Dengan demikian belajar mandiri lebih mengarah pada pembentukan kemandirian dalam cara – cara belajar. Pada umumnya setiap siswa memiliki kemandirian belajar, siswa SD yang memiliki kemandirian belajar adalah siswa yang memiliki motivasi belajar, memiliki kepercayaan diri, bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas, memanfaatkan sumber belajar secara optimal dan mengevaluasi hasil belajarnya. Kemandirian diawali dari lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap watak dan kepribadian anak. Perkembangan kemandirian anak dipengaruhi oleh cara orang tua dalam mendidik anaknya. Cara orang tua dalam mendidik anak disebut dengan pola asuh orang tua. 62 Disekolah, peran guru sangat penting dalam perkembangan kemandirian anak. Dalam menciptakan belajar mandiri, guru harus mampu bekerjasama dengan orang tua dan masyarakat disekitar anak. Kerjasama yang baik ini akan membuahkan hasil berupa anak – anak didik yang berkualitas dan mandiri. Menurut Uno 2010:1, motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakan seseorang bertingkah laku. Guru dalam mengembangkan kemandirian pada anak perlu adanya motivasi yang dapat mengubah perilaku anak menjadi lebih mandiri. Gambar 1. Kerangka Berpikir

F. Hipotesis

Menurut Sugiyono 2010:96, hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Hipotesis dalam penelitian ini adalah hipotesis asosiatif. Menurut Sugiyono 2010: 103 hipotesis asosiatif adalah jawaban sementara terhadap masalah asosiatif, yaitu menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Dari permasalahan diatas, maka hipotesis asosiatifnya yaitu Pola Asuh Orang Tua Peran Guru Kemandirian Belajar

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25