82
c. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas terjadi multikolinier atau tidak. Uji multikolinieritas
dilakukan dengan melihat nilai
tolerance
dan
variance inflation faktor
VIF. Apabila terjadi multikolinieritas maka hubungan antara variabel bebas dengan terikat menjadi terganggu. Menurut Duwi Priyatno
2012:152, cara untuk menghitung uji multikolinieritas menggunakan besaran
tolerance
α dan
variance inflation faktor
VIF. Jika menggunakan alpha tolerance = 10 atau 0,10 maka VIF = 10. Dari
output sebesar VIF hitung VIF= 10 dan semua
tolerance
variabel bebas diatas 10 , dapat disimpulkan bahwa antara variabel bebas tidak terjadi
multikolinieritas. Uji multikolinieritas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS versi 23
for windows
. 2.
Uji Hipotesis
Analisis data didalam penelitian ini adalah untuk melakukan perhitungan dalam rangka menjawab rumusan masalah dan untuk
menguji hipotesis yang telah diajukan. Dikarenakan rumusan masalah dan hipotesis merupakan hubungan berarah pengaruh, dan selanjutnya
digunakan untuk memprediksi variabel terikat apabila variabel bebas diketahui, maka analisis data dengan teknik korelasi parsial dan korelasi
ganda.
83
a. Uji Korelasi Parsial
Riduwan 2015:233 menjelaskan bahwa uji korelasi parsial
parsial correlation
adalah suatu nilai yang memberikan kuatnya pengaruh atau hubungan dua variabel atau lebih, yang salah satu atau bagian variabel X
konstan atau dikendalikan. Uji korelas parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel X dan Y dimana salah satu
variabel X dibuat tetap konstan. Koefisien korelasi parsial dirumuskan sebagai berikut :
1 Bila
tetap =
Ha: Ada pengaruh korelasi yang signifikan antara dengan Y apabila
tetap. Ho: Tidak ada pengaruh korelasi yang signifikan antara
dengan Y apabila
tetap.
2 Bila
tetap =
Ha: Ada pengaruh korelasi yang signifikan antara dengan
apabila Y tetap.
Ho: Tidak ada pengaruh korelasi yang signifikan antara dengan
apabila Y tetap.