R4, W1, 794-809 Peran yang beragam di dalam rumah tangga tidak pernah membuat DS
merasa kerepotan malah DS senang dengan semua peran yang ia jalankan. “Peran yang beragam maksudnya peran kakak di dalam rumah tangga
selain jadi ibu juga bekerja ya. Iya peran kakak banyak, jadi ibu rumah tangga, jadi wanita karir walaupun belum karir-karir sekali, terus jadi
pembantu di rumah hehehe… iya kakak kan yang mengurus rumah suami cuma membantu sekali-sekali. Jadi kakak ni kerja 24 jam kayaknya.
Bangun pagi ngurus anak kasih makan anak, masak, nyuci, nyapu dan ngepel, agak siang pigi kerja, pulang kerja ngurus anak dan rumah lagi
malamnya ngurus ayah anak lagi. Ribet sebetulnya dek tapi gak terasa.” R4, W2, 944-974
“Di bilang senang gimana ya kalau di pikir-pikir lebih banyak repotnya sebetulnya tapi anehnya kakak gak pernah ngerasa repot. Kakak malah
senang menjalankan itu semua setiap harinya. Ada aja kayaknya semangat untuk melakukan semua pekerjaan itu. Gak ada capek, kalaudi
lihat orang kan capek kali, udah kerja ngurus rumah. Ada juga yang nawari nyari orang buat bantu-
bantu.” R4, W2, 975-1007
Menurut DS pasangan sangat mendukung DS untuk bekerja. Malah pasangan akan mengeluh bila DS hanya di rumah saja tidak bekerja.
“Mendukung, malah suami yang gak mau kalo kakak di rumah aja. Sayang ilmunya kata suami. Lagipula karena pekerjaan kakak tidak
terlalu menyita waktu kakak makanya suami juga mengijinkan untuk bekerja. Lagipula kata suami jaman sekarang kalau hanya sepihak yang
kerja susah.
” R4, W1, 829-845
7. Interpretasi Intra Responden 4 Tabel 10. Interpretasi Intra Responden 4
Aspek Gambaran Responden
Konfirmasi Teoritis Pernikahan
pariban Pernikahan pariban merupakan
pernikahan sama
saudara sepupu, bisa sepupu langsung
bisa juga
tidak langsung.
Menurut Tambunan
1982 Pernikahan pariban merupakan
pernikahan dimana
seorang pemuda di nikahkan dengan
Universitas Sumatera Utara
Pernikahan yang terjadi antara DS
dengan pasangan
merupakan pernikahan pariban. DS dan pasangan memiliki
ikatan saudara. Pernikahan DS dan pasangan terjadi melalui
perjodohan. DS dan pasangan memang sudah saling mengenal
sejak kecil namun pertemuan DS dan pasangan menjadi
jarang terjadi saat usia DS dan pasangan menginjak dewasa.
Hingga
akhirnya DS
dan pasangan bertemu sekali-sekali
saat masih kuliah. Itupun DS dan pasangan tidak pernah
berfikir akan menikah. Hingga suatu hari pasangan datang ke
rumah bermaksud melamar DS. pemudi yang tidak lain adalah
anak dari tulang mama‟ pemuda.
Kepuasan pernikahan
:
Personality issue
Penyesuaian yang dilakukan DS terhadap suami berjalan dengan
baik. DS merupakan pribadi yang serius dan cenderung
pendiam.
Sedangkan suami
merupakan pribadi yang ceria dan
terbuka. Perbedaan
kepribadian antara DS dengan suami terkadang membuat DS
sering merasa kesal. Sedangkan dalam perbedaan kebiasaan DS
mencoba
menyesuaikan diri
dengan kebiasaan suami. Selain mencoba
menyesuaikan diri
dengan kebiasaan yang biasa dilakukan oleh suami DS juga
mengutarakan keinginan
mengenai kebiasaan tersebut. Seperti
melakukan Shalat
berjama‟ah dan makan malam bersama tetap dilakukan secara
bersama. Penyesuaian dalam pernikahan menurut DS lebih
mudah dilakukan karena DS menikah dengan saudara. DS
menikah
dengan pariban.
Walaupun memiliki
pribadi Menurut Olson
McCubbin 1983
setelah menikah
perbedaan terkadang
bisa menimbulkan
kekecewaan, sebaliknya jika tingkah laku
pasangan sesuai dengan yang diinginkan
maka akan
menimbulkan rasa senang dan bahagia.
Universitas Sumatera Utara
yang berbeda namun DS selalu mencoba
mengerti dan
memahami suami
sehingga tercipta kepuasan pernikahan
dalm rumah tangga DS dengan suami.
Communication Hubungan komunikasi Antara
DS dengan suami kurang lancar. DS lebih memilih diam saat
membicarakan hal yang tidak ia sukai. Walaupun suami selalu
mencoba
untuk mencairkan
komunikasi dalam pernikahan namun DS tetap sulit untuk
terbuka. Suami yang terbuka membuat DS percaya dengan
apa yang dikatakan oleh suami. Saat pasangan berbicara DS
akan
mendengarkan suami
dengan baik. DS dan suami juga sering membicarakan hal-hal
tertentu. Menurut DS peran komunikasi
sangat penting
dalam pernikahan, sehingga DS belajar untuk mulai banyak
berinteraksi dengan pasangan agar komunikasi bisa terjaga
dengan baik. Meskipun DS lebh sering diam, DS senang karena
memiliki suami yang terbuka dalam berkomunikasi.
Menurut Olson McCubbin 1983 kepuasan pernikahan akan
tercapai apabila kedua pasangan merasa
nyaman saat
berkomunikasi, percaya dengan apa
yang dikatakan
oleh pasangan, mendengarkan serta
mendukung pasangan,
menganggap komunikasi
merupakan hal yang penting hubungan pernikahan.
Conflict resolution Dalam hubungan pernikahan
DS dengan pasangan jarang mengalami masalah. Saat ada
masalah akan
segera diselesaikan
dengan cara
diskusi. Cara tersebut membuat DS senang karena masalah tidak
pernah berlangsung
lama. Biasanya DS lebih banyak
mengalah agar masalah tidak semakin rumit. Setiap kali
pasangan ada masalah DS selalu mendukung pasangan untuk
melewati
masalah yang
dihadapi. Pernikahan pariban Puas ketika menghadapi konflik
karena pasangan lebih terbuka membicarakan masalah. Menurut
Olson McCubbin 1983 di perlukan
adanya keterbukaan antara pasangan untuk mengenal
dan untuk mendapatkan solusi yang
terbaik serta
saling mendukung dan percaya dalam
memecahkan masalah
yang dihadapi.
Universitas Sumatera Utara
membuat DS dan suami harus menjaga agar tidak terjadi
masalah yang serius antara DS dengan suami karena jika terjadi
masalah kedua keluarga juga akan memiliki masalah.
Financial management
Dalam rumah
tangga DS
dengan suami.
Pengaturan keuangan rumah tangga di
pegang oleh DS. Karena suami merupakan orang yang boros
makanya
DS lah
yang memegang
keuangan. DS
berusaha dengan baik mengatur keuangan rumah tangga dengan
cara selalu membuat perincian dari apa yang di beli. DS juga
terbuka
pada pasangan
mengenai pengaturan keuangan. Menurut Olson McCubbin
1983 kepuasan
pernikahan dipengaruhi
bagaimana cara
pasangan mengatur keuangan dengan baik.
Leisure activity Aktivitas yang DS lakukan
lebih banyak dihabiskan dengan anak-anak
dan pasangan.
Menghabiskan waktu berdua dengan suami jarang terjadi.
Suami lebih memilih bersama teman-teman daripada DS. DS
memang
keberatan dengan
kondisi tersebut namun DS mencoba memahami kondisi
tersebut karena
suami berkumpul dengan teman-teman
karena mencari
pekerjaan tambahan. DS merasa puas
dengan aktivitas
yang ia
lakukan dengan suami walau suami jarang mengajak DS
menghabiskan waktu berdua. Menurut Olson McCubbin
1983 salah
satu yang
mempengaruhi kepuasan
pernikahan adalah kegiatan yang dilakukan bersama pasangan.
Sexual relationship
Penyesuaian dalam hubungan seksual dalam rumah tangga DS
dengan suami lancar. Bahkan seiring
berjalannya waktu
hubungan seksual antara DS dengan suami menjadi lebih
baik. Walaupun saat DS tidak ingin
melakukan hubungan
seksual suami
menjadi Menurut Olson McCubbin
1983 penyesuaian seksual dapat menjadi penyebab pertengkaran
dan ketidakbahagiaan apabila tidak tercapai kesepakatan yang
memuaskan.
Universitas Sumatera Utara
bertanya-tanya apa alasan DS tidak
ingin melakukan
hubungan seksual maka DS akan menjelaskan alasannnya.
Suami orang yang terbuka dalam membicarakan mengenai
hubungan seksual dan DS menanggapi hal tersebut dengan
baik.
DS setuju
dengan keterbukaan pasangan namun
DS merasa belum siap untuk membicarakan masalah seksual.
Harapan terhadap hubungan seksual
sudah terpenuhi
menurut DS.
Children and
marriage
Dalam rumah tangga kehadiran anak sangat berpengaruh besar
bagi DS.
Hadirnya anak
membuat rumah tangga DS menjadi lebih bahagia. Karena
berasal dari Budaya Batak membuat jenis kelamin anak
mempengaruhi
kebahagiaan pernikahan,
dalam Budaya
Batak memiliki anak laki-laki merupakan sebuah kebanggan
karea anak
laki-laki akan
meneruskan silsilah keluarga. Untuk hal ini DS merasa sangat
bersyukur karena memiliki anak laki-laki
dan perempuan.
Mengasuh dan mendidik anak merupakan tanggung jawab DS
dengan suamii namun DS lebih banyak dalam mengasuh anak.
DS juga memiliki harapan terhadap pendidikan anak, DS
ingin
agar anak-anaknya
memiliki pendidikan yang lebih tinggi dari dirinya.
Menurut Olson McCubbin 1983
kesepkatan antara
pasangan dalam hal mengasuh dan
mendidik anak
akan mempengaruhi
kepuasan
pernikahan.
Religious orientation
DS dan
suami merupakan
pasangan yang
taat dalam
melaksanakan kegiatan agama. DS
dan suami
juga mengenalkan pendidikan agama
dan penerapan agama terhadap Menurut Olson McCubbin
1983 setelah menikah orangtua akan mengajarkan dasar-dasar
dan nilai-nilai agama yang di anut kepada anaknya.
Universitas Sumatera Utara
anak sedari kecil. Memiliki suami yang taat melaksanakan
agama membuat DS senang. Meskipun
ada perbedaan
kebiasaan antara DS dengan suami
dalam melaksanakan
agama, namun suami selalu berusaha untuk menjadi imam
dalam keluarga. Peran agama di dalam
pernikahan sangat
penting karena dengan agama yang kokoh dalam pernikahan
maka kehidupan pernikahan juga akan terasa nyaman.
Family and
friends
Hubungan DS dengan keluarga besar suami baik, hubungan
baik tersebut bukan karena faktor menikah dengan pariban.
Menurut DS, mertua bersikap baik pada semua menantu-
menantunya. Hubungan baik juga terjalin dengan para ipar,
teman-teman suami. Karena tinggal di kampung dengan
suami membuat DS sering rindu pada keluarganya. DS juga lebih
banyak menghabiskan waktu dengan keluarga suami daripada
keluarga
sendiri. Saat
menghabiskan waktu dengan keluarga, menurut DS ia sama-
sama merasa nyaman saat berada di dalam keluarga suami
maupun keluarganya. Menurut Olson McCubbin
1983 kepuasan pernikahan akan tercapai
apabila memiliki
hubungan yang baik dengan keluarga,
teman dan
relasi. Memiliki hubungan yang baik
dengan para keluarga, teman juga relasi akan mengurangi konflik
yang terjadi. Menurut
Scolnick dalam
Lemme, 1995 Adanya rasa kebersamaan dan bersatu dalam
keluarga merupakan
kriteria kepuasan yang tinggi.
Egalitarian Role Dalam
rumah tangga,
DS berperan sebagai ibu rumah
tangga, peran sebagai seorang ibu, peran sebagai wanita karir.
Peran berkerja tidak membuat anak-anak DS terlantar. Peran
yang beragam dalam rumah tangga tidak membuat DS
keberatan. Banyaknya peran membuat DS merasa sangat
senang.
Pasangan juga
mendukung DS untuk bekerja. Menurut Olson McCubbin
1989 suatu peran dalam rumah tangga
harus mendatangkan
kepuasan pribadi.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4. Gambaran kepuasan pernikahan pariban pada responden 4 Responden 4 DS
Kepuasan pernikahan pada responden 4
Kepuasan pernikahan yang dirasakan DS dalam rumah tangga ada pada aspek personality issue, communication, conflict resolution, financial management, sexual relationship, children and
marriage, religious orientation, family and friends, egalitarian role. DS tidak puas dalam aspek leisure activity karena sebagai seorang yang berasal dari Budaya Batak membuat DS menjunjung
tinggi nilai kebersamaan dalam keluarga. Suami DS lebih suka menghabiskan waktu bersama teman- teman daripada dirinya.
Kepuasan pernikahan pada responden 4 berdasarkan aspek kepuasan pernikahan
Personality issue: DS mencoba menerima kepribadian suami Communication: DS memiliki komunikasi yg baik dengan
suami Conflict resolution: DS selalu menerima pemecahan masalah
yang dibuat suami Financial management: DS selalu berusaha mengatur
keuangan dengan baik Leisure activity: DS kurang suka dengan aktivitas yg
dihabiskan suami bersama teman-temannya. Sexual relationship: DS merasa hubungan seksual semakin
lancar Children and marriage: Kehadiran anak sangat membuat DS
bahagia Religious orientation: Orientasi agama sangat penting dalam
rumah tangga Family and friends: DS memiliki hubungan yang
baik dengan keluarga suami
Egalitarian role: DS memiliki peran yang beragama dalam rumah tangga
AS DS
Usia : 33 tahun Pekerjaan: Apoteker
Pendidikan: Sarjana Usia : 32 tahun
Pekerjaan: Guru Pendidikan: Sarjana
Perjodohan
Pernikahan ideal dalam Budaya Batak
Pernikahan pariban
Terjadinya pernikahan pariban
Dijodohkan oleh orangtua
Harapan orangtua Harapan Budaya
Nilai yang diyakini responden dalam pernikahan Budaya Batak
Istri menuruti perkataan suami Istri harus menghormati suami
Meminimalkan masalah yang terjadi dalam rumah tangga
Mengutamakan nilai kebersamaan dalam keluarga
Mempunyai anak laki-laki Suami menjadi imam dalam keluarga
Menjaga hubungan baik dengan keluarga besar
Suami memiliki peran utama dalam rumah tangga
Universitas Sumatera Utara
C. Pembahasan
Responden 1, 2 dan responden 3, 4 merupakan pasangan yang menikah dengan pariban. Pernikahan responden 1 dan 2 merupakan pernikahan pariban
yang terajdi karena proses pacaran. Sedangkan pernikahan responden 3 dan 4 merupakan pernikahan pariban karena dijodohkan. Pernikahan pariban merupakan
pernikahan yang berlangsung dalam Budaya Batak dimana seorang pemuda Batak menikah dengan anak perempuan Tulang paman atau seorang pemudi Batak
menikah dengan anak laki-laki Bouk bibi. Selama melangsungkan kehidupan pernikahan, kepuasan pernikahan yang
dirasakan oleh ke-4 responden berbeda-beda. Menurut Olson McCubbin 1983 kepuasan pernikahan adalah evaluasi perasaan subektif akan kebahagiaan dan
pengalaman menyenangkan yang dialami oleh masing-masing pasangan dalam pernikahan dengan mempertimbangkan keseluruhan aspek dalam pernikahan yaitu
personality issue, communication, conflict resolution, financial management, leisure activity, sexual relationship, children and marriage, religious orientation,
family and friends, egalitarian role. Aspek pertama personality issue. Menurut Olson McCubbin 1983
Aspek ini melihat penyesuaian diri dengan tingkah laku, kebiasaan-kebiasaan serta kepribadian pasangan. Melihat bagaimana persepsi indivdu terhadap perilaku
dan sifat pasangan. Kepuasan pernikahan akan tercapai apabila individu bisa menyesuaikan diri dengan pasangan dan merasa puas dengan kepribadian
pasangan. Sedangkan kepuasan pernikahan dikatakan rendah apabila individu kurang menerima atau kurang nyaman dengan kepribadian dan perilaku pasangan.
Universitas Sumatera Utara