Kepuasan Pernikahan pada Pasangan Pariban yang Menikah Melalui Proses Perjodohan

2. Kepuasan Pernikahan pada Pasangan Pariban yang Menikah Melalui Proses Perjodohan

Kepuasan pernikahan yang dialami oleh pasangan 2. AS puas dalamaspek personality issue, financial management, leisure activity, sexual relationship, children and marriage, religious orientation, family and friends, egalitarian role. AS tidak puas dalam aspek communication, conflict resolution. Dalam hal komunikasi dan resolusi konflik AS merasa tidak puas karena istri sulit untuk diajak berkomunikasi dan istri selalu salah paham dengan apa yang AS katakan. Untuk resolusi konflik, setiap ada masalah AS selalu mengajak istri untuk mendiskusikan masalah namun istri sering tertutup ketika memiliki masalah. Menikah dengan pariban membuat AS memiliki tanggung jawab dalam memelihara keutuhan rumah tangga jangan sampai ada masalah fatal apalagi samapi bercerai. DS mengalami kepuasan pernikahan hampir di semua aspek kepuasan pernikahan kecuali leisure activity. Karena aktivitas yang dilakukan dengan suami membuat DS kurang suka. DS jarang menghabiskan wkatu berdua dengan suami karena suami lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan teman-teman, hal ini membuat DS tidak puas Pada pasangan 2, responden 4 yaitu istri lebih puas dalam pernikahan dilihat dari banyaknya aspek yang terpenuhi. Hal ini disebabkan istri lebih menerima dan sabar dalam pernikahan. Universitas Sumatera Utara Adapun hasil tambahan yang ditemukan dalam penelitian ini adalah: 1. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa jenis kelamin anak dapat mempengaruhi kepuasan pernikahan yang terjadi pada pernikahan pariban, karena pernikahan pariban merupakan salah satu jenis pernikahan dalam Budaya Batak. Dalam Budaya Batak memiliki anak laki-laki akan membuat sebuah pernikahan sempurna karena memiliki penerus keturunan atau silsilah keluarga, seperti halnya pada responden 1 menganggap anak tidak berpengaruh terhadap kebahagiaan pernikahan karena belum memiliki anak laki-laki. 2. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa masalah yang terjadi pada pasangan yang menikah dengan pariban akan mempengaruhi keharmonisan kedua keluarga besar pasangan.

3. Kepuasan pernikahan pada pasangan pariban