Egalitarian role Kepuasan Pernikahan

R4, W1, 761-773 Menurut DS, ia lebih sering menghabiskan waktu bersama keluarga suami setelah ia menikah. Karena tempat tinggal keluarga DS yang jauh membuatnya jarang menghabiskan waktu dengan keluarga. “Lebih sering dengan keluarga suami daripada keluarga kakak. Ya mau gimana lagi, suami kerjanya di sini sedangkan keluarga kakak jauh di Medan. Kalo pun memutuskan tinggal di Medan belum tentu suami bisa dapat kerja di sana. Di Medan tingkat pengeluaran tinggi tidak seperti di sini. Jadi ya lebih baik di sini aja.” R4, W1, 774-793 Karena jarak yang jauh antara DS dengan keluarga membuat DS sering merasa rindu untuk berkumpul dengan keluarga besar. Yang bisa DS lakukan saat rindu hanyalah menelpon keluarga besarnya. “Rasa rindu ada lah, apalagi semua keluarga kakak di Medan, teman- teman kakak juga di medan. Sering kalau rasa rindu datang pengin pulang ke Medan, tapi kan gak mungkin, dari sini ke sana kan jauh. Abang juga kerja, gak mungkin kan saat kakak rindu minta antarkan ke Medan. Abang kan masih guru honor mana bisa suka hati. Kalau rindu kakak nelpon lah ke rumah tanya kabar semua keluarga yang di sana. Setelah dengar suara rindu kakak bisa berkur ang sedikit ya.” R4, W2, 918-943

j. Egalitarian role

Peran DS di dalam rumah tangga selain sebagai Ibu rumah tangga, DS juga bekerja. Pekerjaan DS tidak mengganggu perannya sebagai ibu rumah tangga dan mengurusi kedua anaknya yang masih kecil, sehingga anak-anak sepenuhnya DS yang urus. “Peran kakak dalam rumah tangga ya sebagai ibu rumah tangga, kerja juga. Jadi kakak kerja di apotek. Kakak Cuma penanggung jawab aja jadi masuk kerjanya gak terkait jam lah. Pokoknya setiap hari ada masuk. Jadi gak takut rumah gak terurus. Anak-anak terlantar. Gak. .” Universitas Sumatera Utara R4, W1, 794-809 Peran yang beragam di dalam rumah tangga tidak pernah membuat DS merasa kerepotan malah DS senang dengan semua peran yang ia jalankan. “Peran yang beragam maksudnya peran kakak di dalam rumah tangga selain jadi ibu juga bekerja ya. Iya peran kakak banyak, jadi ibu rumah tangga, jadi wanita karir walaupun belum karir-karir sekali, terus jadi pembantu di rumah hehehe… iya kakak kan yang mengurus rumah suami cuma membantu sekali-sekali. Jadi kakak ni kerja 24 jam kayaknya. Bangun pagi ngurus anak kasih makan anak, masak, nyuci, nyapu dan ngepel, agak siang pigi kerja, pulang kerja ngurus anak dan rumah lagi malamnya ngurus ayah anak lagi. Ribet sebetulnya dek tapi gak terasa.” R4, W2, 944-974 “Di bilang senang gimana ya kalau di pikir-pikir lebih banyak repotnya sebetulnya tapi anehnya kakak gak pernah ngerasa repot. Kakak malah senang menjalankan itu semua setiap harinya. Ada aja kayaknya semangat untuk melakukan semua pekerjaan itu. Gak ada capek, kalaudi lihat orang kan capek kali, udah kerja ngurus rumah. Ada juga yang nawari nyari orang buat bantu- bantu.” R4, W2, 975-1007 Menurut DS pasangan sangat mendukung DS untuk bekerja. Malah pasangan akan mengeluh bila DS hanya di rumah saja tidak bekerja. “Mendukung, malah suami yang gak mau kalo kakak di rumah aja. Sayang ilmunya kata suami. Lagipula karena pekerjaan kakak tidak terlalu menyita waktu kakak makanya suami juga mengijinkan untuk bekerja. Lagipula kata suami jaman sekarang kalau hanya sepihak yang kerja susah. ” R4, W1, 829-845

7. Interpretasi Intra Responden 4 Tabel 10. Interpretasi Intra Responden 4