“Menurut saya komunikasi itu penting dalam rumah tangga tanpa ada komunikasi antara abang dan kakak, abang gak akan pernah tau maunya
kakak apa, terus dengan adanya komunikasi di dalam rumah tangga abang lebih bisa mengerti kakak. Lagipula ya dek dengan adanya
komunikasi keharmonisan rumah tangga abang bisa abang jaga, misalnya terbuka. Gak pun terbuka kan si kakak udah terlalu terbuka kali kalau
ngomong. Yang gak penting pun suka di bilang, sampai abang kadang
kewalahan kalau ngomong sama kakak.” R1, W4, 364-392
c. Conflict resolution
TL mengaku jarang mengalami konflik dengan pasangan, Selain itu jika ada masalah langsung didiskusikan dengan pasangan karena malu kalau orangtua
mengetahui ada masalah antara dirinya dengan pasangan. “Masalah, pasti ada ya, namanya dalam berumah tangga, masalah gak
mungkin gak ada tapi intinya pande-pande kita lah bagaimana menyiasati supaya masalah tidak bertambah parah. Lagipula kan malu ketahuan
sama orangtua kalau abang dan kakak punya masalah.
” R1, W1, 164-174
Jika terjadi perbedaan pendapat, TL biasanya akan menenangkan diri sambil mencari solusi terlebih dahulu dan biasanya pasangan akan mengalah agar
masalah tidak menjadi semakin rumit. Menurut TL sikap yang tidak ada mengalah, masalah tidak akan pernah selesai.
“Kalau ada masalah dan untuk mengalah biasanya istri yang suka mengalah. Karena abang kalau udah ada masalah dan lagi pening abang
pigi keluar menenangkan diri dulu. Istri lah yang biasanya ngalah biar masalah gak tambah runyam ya kan. Sempat istri abang ni gak pengalah
dek huih bisa berantem lah setiap hari. Kalau batu dilaga sama batu kan bisa pecah. Harus batu dan
air kan biar ada satu yang membuat tenang.” R1, W4, 393-415.
“Kalau untuk itu biasanya abang yang cari solusi, kalau pikiran abang udah tenang, udah gak pening lagi baru deh abang pikirkan gimana ni
jalan keluar dari masalah ini. Abang tengok si kakak juga udah bisa di ajak ngomong, barulah di ajak diskusi.”
R1, W4, 416-429
Universitas Sumatera Utara
Saat memiliki masalah TL dan pasangan cukup terbuka. Misalnya TL sedang mengalami masalah pekerjaan, TL akan membicarakan dengan pasangan
dan pasangan akan membantu dan merespon dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi TL. Begitu juga dalam kondisi sebaliknya TL selalu mendukung
apabila pasangan yang mengalami masalah. “Iya, abang selalu cerita masalah dari yang kecil sampai yang besar.
Yang lebih sering abang ceritakan itu masalah di luar, kek masalah di pekerjaan. Bukan masalah rumah tangga. Jadi abang selalu curhat sama
istri kalau ada masalah, malah masalah bawa truk sering abang bilangin ama istri, biasa lah kalau bawa Truk ni yang jadi masalah sering di tilang
polisi, pasti saya cerita sama istri. Ya taulah kalau bawa truk ni suka di mintai uang ama itu petugas-petugas. Istri sangat mendukung sekali kalau
saya ada masalah, selalu ngasih masukan yang kadang-kadang saya befikir juga, ini istri saya yang bek-bek kok bisa ya ngomong kayak gini.
.” R1, W2, 1-35
“Iya, biasanya istri tu masalahnya sama anak-anak yang mulai bandel, atau juga rindu sama keluarganya di Sosa.jadi saya menberi saran,
supaya lebih sabar namanya anak-anak masih kecil wajar mulai nakal, terus kalau masalah rindu pada keluarga, saya coba ngasih nasehat aja
kalau ada duit dan
waktu kita pulang nengok namboru.” R1, W2, 46-63
TL mengaku cukup puas dengan cara pemecahan masalah yang ia hadapi bersama pasangan. Karena adanya pola yang saling melengkapi saat masalah
terjadi. “Gimana ya dek, lumayan puas lah abang dek. Karena menurut abang
ada keseimbangan dalam rumah tangga abang kalau lagi ada masalah, istri abang yang ngalah terus abang berusaha untuk nyari pemecahan
masalah agar masalah cepat selesai. Puas lah itu abang rasa dek.” R1, W4, 430- 449
Universitas Sumatera Utara
d. Financial management