3. Melakukan analisis data penelitian berdasarkan “validitas argumentatif”
yang dapat dibuktikan dengan melihat kembali ke data mentah.
F.  Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua tahap penelitian, yaitu :
1.  Tahap Persiapan Penelitian
Tahap persiapan dilakukan untuk mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam penelitian:
a. Pertama, peneliti membuat pedoman wawancara yang disusun berdasarkan
aspek-aspek  kepuasan  pernikahan  pada  pasangan  pariban.  Pedoman wawancara ini berisi pertanyaan-pertanyaan mendasar yang nantinya akan
berkembang  dalam  wawancara.  Pedoman  wawancara  yang  telah  disusun, ditunjukkan  kepada  yang  lebih  ahli  dalam  hal  ini  adalah  pembimbing
penelitian untuk  mendapat  masukan mengenai  isi pedoman wawancarara. Setelah  mendapat  masukan  dan  koreksi  dari  pembimbing,  peneliti
membuat  perbaikan  terhadap  pedoman  wawancara  dan  mempersiapkan diri untuk melakukan wawancara.
b. Kedua,  peneliti  membuat  pedoman  observasi  yang  disusun  berdasarkan
hasil  observasi  terhadap  perilaku  responden  selama  wawancara  dan observasi terhadap lingkungan atau setting wawancara, serta pengaruhnya
terhadap perilaku responden dan pencatatan langsung yang dilakukan pada saat  peneliti  melakukan  observasi.  Namun  apabila  tidak  memungkinkan
maka peneliti sesegera mungkin mencatatnya setelah wawancara selesai.
Universitas Sumatera Utara
c. Peneliti  selanjutnya  mencari  responden  yang  sesuai  dengan  karakteristik
responden penelitian. Untuk itu sebelum wawancara dilaksanakan peneliti bertanya  kepada  responden  tentang  kesiapannya  untuk  diwawancarai.
Setelah  responden  bersedia  untuk  diwawancarai,  peneliti  membuat kesepakatan  dengan  responden  mengenai  waktu  dan  tempat  untuk
melakukan wawancara.
2.  Tahap Pelaksanaan Penelitian
Setelah  dilakukan  tahap  persiapan  penelitian  kemudian  masuk  ke  tahap pelaksanaan penelitian.
a. Mengkonfirmasi ulang waktu dan tempat wawancara
Sebelum  wawancara  dilakukan,  peneliti  mengkonfirmasi  ulang waktu  dan  tempat  yang  sebelumnya  telah  disepakati  bersama  dengan
responden.  Konfirmasi  ulang  ini  dilakukan  sehari  sebelum  wawancara dilakukan dengan tujuan agar memastikan responden dalam keadaan sehat
dan tidak berhalangan dalam melakukan wawancara. b.
Melakukan wawancara berdasarkan pedoman wawancara Sebelum melakukan wawancara, peneliti meminta responden untuk
menandatangani “Lembar  Persetujuan  Wawancara”  yang  menyatakan
bahwa  responden  mengerti  tujuan  wawancara,  bersedia  menjawab pertanyaan  yang diajukan, mempunyai hak untuk mengundurkan diri dari
penelitian sewaktu-waktu serta memahami bahwa hasil wawancara adalah rahasia  dan  hanya  digunakan  untuk  kepentingan  penelitian.  Setelah    itu,
Universitas Sumatera Utara
peneliti  mulai  melakukan  proses  wawancara  berdasarkan  pedoman wawancara yang telah dibuat sebelumnya.
c. Memindahkan  rekaman  hasil  wawancara  ke  dalam  bentuk  transkrip
verbatim Setelah  proses  wawancara  selesai  dilakukan  dan  hasil  wawancara
telah  diperoleh,  peneliti  kemudian  memindahkan  hasil  wawancara  ke dalam verbatim tertulis. Pada tahap ini, peneliti melakukan koding dengan
membubuhkan  kode-kode  pada  materi  yang  diperoleh.  Koding dimaksudkan  untuk  dapat  mengorganisasi  dan  mensistematisasi  data
secara lengkap dan mendetail sehingga data dapat memunculkan gambaran tentang topik yang dipelajari Poerwandari, 2009.
d. Melakukan analisa data
Bentuk  transkrip  verbatim  yang  telah  selesai  dibuat  kemudian dibuatkan salinannya. Peneliti kemudian menyusun dan menganalisa data
dari hasil transkrip wawancara yang telah dikoding menjadi sebuah narasi yang  baik  dan  menyusunnya  berdasarkan  alur  pedoman  wawancara  yang
digunakan saat wawancara. e.
Menarik kesimpulan, membuat diskusi dan saran. Setelah  analisa  data  selesai,  peneliti  menarik  kesimpulan  untuk
menjawab  rumusan  permasalahan.  Kemudian  peneliti  menuliskan  diskusi berdasarkan  kesimpulan  dan  data  hasil  penelitian.  Setelah  itu,  peneliti
memberikan saran-saran sesuai dengan kesimpulan, diskusi dan data hasil penelitian.
Universitas Sumatera Utara
38
BAB IV ANALISA DAN INTERPRETASI
Pada  bagian  ini  akan  diuraikan  hasil  analisa  wawancara  dalam  bentuk narasi.  Untuk  mempermudah  pembaca  dalam  memahami  kepuasan  pernikahan
pada pasangan yang menikah dengan pariban dalam suku Batak, maka data akan dijabarkan,  dianalisa,  dan  diinterpretasi  per-responden.  Interpretasi  akan
dijabarkan  dengan  menggunakan  aspek-aspek  yang  terdapat  dalam  pedoman wawancara.
Kutipan  dalam  setiap  bagian  analisa  diberikan  kode-kode  tertentu  sebab satu  kutipan bisa diinterpretasikan beberapa kali.  Contoh  kode  yang digunakan
adalah  :  R1,  W1,  30-38,  maksud  kode  ini  adalah  kutipan  dari  Responden  1, wawancara pertama, baris 30 sampai 38.
A.  Pasangan 1 1.   Identitas Diri Responden 1  2