“Kalau menurut abang agama itu penting di dalam rumah tangga. Tapi abang masih belum bagus dalam soal agama, gak lancar Shalatnya dek,
macam mobil kena macet. Syukurlah istri abang rajin Shalat jadi anak- anak abang bisa melihat umaknya, itulah panutan mereka dalam hal
agama.” R1, W4, 877-892
i. Family and friends
Hubungan TL dengan keluarga pasangan sangat baik. Walaupun TL mengaku hanya bisa membawa pasangan bertemu keluarga sekali setahun karena
tuntutan pekerjaan sebagai supir sudah menyita waktunya. Namun TL tetap mengusahakan untuk pulang kampung kalau ada hal-hal yang penting. Apalagi
kalau itu berkaitan dengan kondisi kesehatan mertua, TL akan segera membawa pasangan pulang kampung.
“Kalau hubungan dengan keluarga istri baik-baik aja ya, tapi itu dia saya Cuma bisa bawa istri pulang ke rumah keluarga istri paling sekali setahun
aja.” R1, W2, 230-238
“Kalau hubungan dengan mertua baik ya namanya juga masih saudara, kayak kemarin ini kan kami 2 minggu di sana karena mertua laki-laki sakit
stroke makanya sekeluarga pigi nengoki.” R1, W2, 239-249
Menurut TL, hubungan baik yang terjalin dengan mertua bukan cuma karena faktor saudara, ataupun faktor sudah saling kenal. TL tidak bisa
mengatakan kalau mertua lebih sayang kepadanya daripada menantu lain, karena TL masih satu-satunya menantu dalam keluarga pasangan sebab saudara pasangan
belum ada yang berumah tangga. “Gimana ya, hubungan sama ibu mertua baik. Kalau di bilang lebih baik
di bandingkan dengan menantu-menantu yang lain. Gak tau heheh karena baru abang yang jadi menantu di rumah istri selebihnya belum pada
Universitas Sumatera Utara
nikah. Karena keluarga juga mungkin makanya mertua atau nantulang abang itu jadi lebih baik. Namanya juga uda
h kenal.” R1, W4, 931-951
Hubungan TL dengan saudara pasangan juga semakin dekat karena persaudaraan antara TL dengan pasangan tidak hanya sebatas sepupu namun
sudah berubah menjadi saudara. Awalnya TL memang merasa malu tapi semakin lama hubungan persaudaraan menjadi semakin dekat.
“Rasanya punya ipar yang merupakan saudara sepupu, pertama-tama abang agak malu juga, biasanya kan jadi sepupu eh setelah nikah sama
istri kan otomatis mereka tidak hanya sepupu abang lagi tapi udah jadi saudara. Walaupun memang awalnya saudara. Tapi jadi ngerasa lebih
dekat aja lah dek. Abang jadi ngerasa punya keluarga lengkap, istri kan perempuan semua satu keluarga sedangkan abang laki-laki semua. Jadi
lengkap lah rasanya punya abang dan punya kakak.” R1, W4, 951-976
Menurut TL, ia kurang mengenal teman-teman pasangan. Karena kondisi tempat tinggal yang berjauhan antara TL dengan keluarga asal pasangan membuat
TL tidak terlalu mengenal dengan baik semua teman-teman pasangan. “Istri kan rumahnya di Sosa sana jadi saya gak terlalu kenal dengan
kawan- kawan istri.”
R1, W2, 250-254 Dalam menghabiskan waktu bersama keluarga, TL lebih merasa nyaman
menghabiskan waktu dengan keluarga sendiri daripada keluarga pasangan. “Sebenarnya kalau di bilang lebih enak dimana, lebih enak sama keluarga
sendiri ya, walaupun keluarga istri itu keluarga abang juga kan tulang dan nantulang abang keluarga istri, tapi lebih enak sama keluarga sendiri
lah. Lagipula kalau ke rumah keluarga istri abang harus punya waktu dan uang tentunya. Kan abang jarang bisa ada waktu untuk pigi-pigi
. “ R1, W4, 977-996
Universitas Sumatera Utara
j. Egalitarian role