2. Pernikahan dalam Budaya Batak
Pernikahan adalah suatu keharusan bagi setiap orang. Selain panggilan alamiah, pernikahan dianggap suci dan membawa kebahagiaan untuk meneruskan
keturunan. Adat istiadat pernikahan dalam Budaya Batak merupakan salah satu bagian dari kebudayaan Tambunan, 1982.
Pernikahan dalam Budaya Batak harus keluar dari klan atau marga dan harus pula dikuatkan oleh adat. Adat dan jiwa itu mengikat batin kedua mempelai,
disamping cinta kasih yang telah dahulu mempersatukan kedua insan tersebut. Pernikahan dalam Budaya Batak hanya mengizinkan bentuk pernikahan
monogami. Pernikahan monogami merupakan pernikahan antara seorang laki-laki dan perempuan di mana seorang suami hanya memiliki satu istri begitupun
sebaliknya seorang istri hanya memiliki satu suami Tambunan, 1982. Pernikahan dalam masyarakat Batak itu sendiri terjadi bukan hanya antara
kedua individu yang akan menikah, tetapi juga pernikahan antar dua keluarga. Tidak jarang orangtua dan keluarga menolak pilihan calon pasangan hidup anak
mereka jika calonnya tersebut bukan berasal dari Batak Tambunan, 1982. Hal ini disebabkan adanya kekhwatiran akan lunturnya kekerabatan dalam suatu keluarga
terjadi jika seorang anak tidak menikah dengan seseorang yang tidak dekat dengan keluarganya. Terlebih lagi jika kedekatan antar keluarga yang telah bersatu tidak
dapat terjalin Tambunan, 1982.
Universitas Sumatera Utara
3. Jenis-Jenis Pernikahan dalam Budaya Batak Menurut Prinst 2004 jenis-jenis pernikahan dalam Budaya Batak adalah
sebagai berikut: 1.
Pernikahan dengan Pariban Pada masyarakat Batak, jika berbicara tentang pernikahan maka tidak
jauh-jauh dari yang namanya pasangan hidup. Baik itu perjodohan dengan pariban maupun pacaran dengan pariban. Hal ini bukanlah hal yang aneh, karena dengan
berbagai macam tradisi di masyarakat Batak, terkadang pemuda Batak pun dituntut untuk memiliki pasangan hidup yang berasal dari suku sendiri.
Masyarakat Batak tentu tidak asing lagi dengan yang namanya perjodohan dengan pariban. Seorang pemuda Batak pertama-tama akan dipasangkan dengan anak
perempuan mama ‟nya atau tulang paman, saudara ibu, sedangkan pemudi
dengan anak laki-laki bibinya Tambunan, 1982.
Awal sejarah dari perjodohan dengan pariban sendiri adalah pembagian harta warisan. Di masyarakat Batak tradisional dahulu, seorang anak dinikahkan
dengan paribannya supaya harta keluarganya tidak jatuh ke tangan orang lain. Hal ini dilakukan agar harta keluarga diturunkan kepada saudara sendiri yang sudah
jelas siapa orangnya dari pada harta keluarga nanti akan diwariskan kepada orang yang tidak dikenal Lacapitale, 2012.
Tradisi perjodohan dengan pariban masih bertahan hingga sekarang. Namun sesuai dengan perkembangan jaman, tujuan perjodohan dengan pariban
sudah tidak lagi seputar persoalan harta warisan. Saat ini, tujuan perjodohan dengan pariban sering kali demi menjaga kekerabatan di dalam sebuah keluarga
Universitas Sumatera Utara
besar. Karena tidak jarang ada kekhawatiran akan longgarnya hubungan kekerabatan di dalam keluarga besar jika anak di dalam keluarga tersebut menikah
dengan orang yang tidak dekat dengan keluarganya. Khawatir akan adanya perubahan hubungan kekerabatan di dalam keluarga Lacapitale, 2012.
Penentuan pasangan hidup di masyarakat Batak sendiri masih dipegang oleh orangtua dan keluarga. Orang Batak sangat menghormati orang tua. Etika
hidup yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral sebagaimana yang tercantum dalam ajaran agama leluhur merupakan ciri lain dari suku Batak. Mereka
mengatakan bahwa orangtua merupakan wali dari Allah di dunia Tambunan, 1982.
Pacaran dengan pariban juga merupakan hal yang biasa dalam Budaya Batak. Pacaran dengan pariban tidak boleh main-main, sekali pacaran dengan
pariban maka harus melanjutkan ke jenjang pernikahan. Pacaran dengan pariban juga dilandaskan kecocokan dengan pariban yang akan mempengaruhi
kebahagiaan rumah tangga. 2.
Pernikahan Gancih abu ganti tikar Pernikahan dimana seorang perempuan menikah dengan seorang laki-laki
menggantikan kedudukan saudaranya yang telah meninggal sebagai istri Prinst, 2004.
3. Pernikahan Lako man turun ranjang
Pernikahan dimana seorang laki-laki menikah dengan seorang perempuan yang awalnya adalah istri saudaranya atau bapaknya yang telah meninggal Prinst,
2004.
Universitas Sumatera Utara
C. Dewasa Awal 1. Defenisi Dewasa Awal