Financial management Kepuasan pernikahan

d. Financial management

Walaupun TL tinggal bersama dengan kedua orangtuanya. Kehidupan rumah tangga TL sepenuhnya ditopang oleh TL dan untuk urusan keuangan biasanya diatur oleh pasangan. “Masalah keuangan itu abang serahkan sama istri, jadi terserah istri aja mau beli apa, itu istri lah yang ngatur, yang penting bagi saya, saya udah ngasih uang bulanan setiap bulannya, bahkan kalau ada pemasukan lebih juga saya kasih sama istri. Kalau saya yang pegang nanti bisa susah, saya jarang di rumah, kalau istri perlu uang nah saya lagi kerja kan susah. ” R1, W2, 69-88 Pengaturan keuangan sepenuhnya dipegang oleh istri. Karena sang ibu yang meminta agar pasangan yang mengatur keuangan di dalam rumah tangga, sebab TL sudah beristri dan harus memberikan kewajiban kepada istri untuk mengelola rumah tangga. Akhirnya TL memberikan wewenang sepenuhnya kepada istri untuk mengatur keuangan. “Gimana ya, awalnya sih bukan kemauan abang, tapi umak abang bilang, kan kau dah punya istri biarkan istrimu yang ngatur keuangan, kau cari kerja aja. Ya udahlah abang pikir cocok juga kan dah punya istri. Mana mungkin uang yang abang kasih sama istri di macam-macamin kek beli emas gitu, pasti untuk keperluan anak-anak juga. Lagipula istri pun sebetulnya gak percaya kalau abang yang megang uang. Katanya supir ni boros kalau udah pegang uang gak ingat diri gak ingat pulang. Jadilah istri yang megang uang dan mengatur segala keuangan, sampe abang pun bejatah ni dek kalau urusan uang.” R1, W4, 467-499 Untuk pengaturan keuangan dalam rumah tangga menurut TL istri termasuk orang yang hemat, jarang mengeluhkan jumlah uang belanja yang TL berikan. Pasangan juga sangat terbuka terhadap jumlah dan rincian pengeluaran dalam rumah tangga. Universitas Sumatera Utara “Iya percaya. Istri saya selalu bilang kemana uang pengeluaran piginya, jadi saya percaya aja lah toh ada buktinya, kan istri selalu bilang. Jadi ya percaya lah ” R1, W2, 89-97 “Pokoknya terbuka lah, apa aja yang dibeli selalu bilang sama saya.” R1, W2, 98-105 Pengaturan keuangan yang dipegang oleh istri tidak membuat TL merasa keberatan. Karena kesibukan TL sebagai supir membuat TL tidak memungkinkan untuk mengatur keuangan. “Gak keberatan sama sekali ya, karena kalau abang yang ngatur uang susah juga nanti. Abang bukannya sering di rumah lebih banyak di jalan. Besar-besar di jalan gitu. Udah bagus kali lah itu istri yang ngatur keuangan, biar dia belajar juga menjalankan kewajibannya sebagai istri. Si kakak lah dek yang ngatur semuanya. Pokoknya abang serahkan lah sama istri. Walaupun abang dapat uang bejatah gak apa-apa lah daripada anak-anak gak makan gara- gara abang yang pegang uang.” R1, W4, 500-526 Menurut TL, kondisi keuangan tidak pernah menjadi masalah dalam rumah tangga sebab pasangan mengerti dan tidak memaksakan keinginan untuk memiliki sesuatu yang tidak sanggup diberikan oleh TL seperti meminta barang- barang mewah yang tidak bisa TL belikan. “Gak pernah ada dek keinginan si kakak yang aneh-aneh. Biasa aja kalau istri abang ni, gak pernah lah minta sesuatu yang gak bisa abang penuhi. Dia ngerti kondisi abang lah dek, gak pernah maksa minta yang gak sanggup abang beli.” R1, W4, 553-565 “Gak pernah ada masalah dalam hal keuangan kalo di rumah tangga abang. Karena abang selalu memberikan sama istri uang tiap abang punya uang. Jadi istri lah itu yang ngaturdek. Gak pernah pula abang dengar istri ngeluh uang habis.” R1, W4, 566-579 Universitas Sumatera Utara TL merasa sangat puas dengan pengaturan keuangan yang dibuat oleh pasangan karena pasangan selalu mengutamakan keterbukaan dalam mengelola keuangan rumah tangga. “Oohhh.. puas sekali dek. Karena kan ada keterbukaan, kemana aja uang belanja habis selalu dibilang sama abang. Jadi abang ngerasa cocok kali lah sama aturan istri. Gak tau lah abang entah ada yang gak beres. Tapi yang abang tengok selalu beres-beres aja. Palingan abang yang biasanya suka ngamuk-ngamuk sendiri kalau lagi gak ada uang. Pening lah kepala abang mikiran ngasih makan apa anak istri. Kalau udah gitu itulah abang bentak-bentak lah istri kalau lagi ngomong.” R1, W4, 527-552

e. Leisure activity