B. Materi Pembelajaran 1.
Pengertian dan Ciri Cerpen
Cerpen merupakan kependekan dari frasa cerita pendek. Cerpen adalah fiksi pendek yang selesai dibaca dalam sekali duduk. Cerita yang
ditampilkan dalam cerpen juga terbatas, yakni hanya satu kisah Sumardjo 2007:202. Lebih lanjut Sayuti 2009: 13, menyatakan bahwa cerpen adalah
cerita pendek yang habis dibaca sekali duduk, dan panjang cerpen berkisar antara 1000- 1.500 kata. Jadi, dapat disimpulkan bahwa cerpen adalah jenis
prosa yang memiliki keterbatasan dalam jumlah kata dan hanya menampilkan satu kisah saja.
Ciri-ciri cerpen yaitu: Bentuknya singkat dan padat
500 – 5000 kata
Bersifat fiksirekaan Watak tokoh jarang dikembangkan secara penuh
Jumlah tokoh, ruang, dan waktu terbatas Cerita terpusat pada suatu peristiwakonflik
Keseluruhan cerita memberikan satu efekkesan tunggal
2. Tahapan Menulis Cerpen
Terdapat lima tahap dalam menulis cerpen, sebagaimana diungkapkan oleh Sayuti 2009: 25-26. Lima tahapan menulis cerpen adalah sebagai berikut.
a. Tahap pramenulis, dalam tahap pramenulis ini kita harus menggali ide, dan
menyiapkan bahan tulisan. Ide dapat diperoleh dari hal-hal yang dialami, dipikirkan, dirasakan, dilihat, didengar, dan sebagainya.
b. Tahap menulis draf, Tahap ini merupakan tahap menulis ide-ide ke dalam
bentuk tulisan yang kasar sebelum ditulis ke dalam bentuk tulisan jadi. Ide-ide yang dituliskan dalam bentuk draf ini sifatnya masih sementara,
sehingga masih dimungkinkan dilakukan perubahan. c.
Tahap revisi, tahap revisi merupakan tahap memperbaiki ulang atau menambahkan ide-ide baru. Perbaikan atau revisi ini berfokus pada
penambahan, pengurangan, penghilangan, dan penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.
d. Tahap menyunting, dalam tahap ini kita harus melakukan perbaikan pada
tulisan khususnya dalam aspek kebahasaan dan aspek mekanik lainnya. Aspek mekanik antara lain penulisan huruf, ejaan, struktur kalimat, tanda
baca, istilah, dan kosakata. e.
Tahap mempublikasi, pada tahap ini tulisan yang sudah disunting dapat dipublikasikan di berbagai media seperti buletin, majalah, koran dengan
tujuan agar orang lain juga dapat menikmati hasil tulisan kita.
3. Menulis Cerpen Menggunakan Strategi Wordless Picture Books
Berikut ini adalah langkah penerapan strategi Wordless Picture Books dalam pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan langkah-langkah
penerapan Wordless Picture Books yang dikemukakan oleh Kucer dan Cecilia dalam buku Teaching The Dimention of Literacy 2005.
a. Guru memperkenalkan strategi Wordless Picture Books kepada peserta
didik dan memotivasi peserta didik jika Wordless Picture Books dapat membantu menemukan alur cerita dalam cerpen.
b. Guru meminta peserta didik untuk mengamati serta mengidentifikasi
informasi tokoh, latar, peristiwa dari gambar tanpa kata yang terdapat dalam strategi Wordless Picture Books.
c. Kemudian, guru membimbing peserta didik untuk menulis apa yang
mereka pikirkan dengan melihat gambar yang disajikan. Atau, peserta didik dapat menulis kata kunci di bawah gambar yang selanjutnya dapat
membentuk kerangka karangan. d.
Peserta didik harus menulis kalimat untuk semua gambar dan menyelesaikannya hingga menjadi sebuah karangan cerpen yang utuh.
e. Akhirnya, peserta didik dapat mengubah, menulis ulang, dan
memodifikasi tulisan mereka untuk membuatnya menjadi sempurna.