sedangkan kelompok eksperimen memiliki t hitung sebesar -8,134 dengan df sebesar 28 dan nilai p sebesar 0,000. Berdasarkan data
tersebut diketahui bahwa nilai p hasil uji-t data pretest dan posttest kelompok eksperimen lebih kecil daripada taraf signifikansi 0,05 5.
Selain itu, keefektifan strategi Wordless Picture Books juga dapat dilihat dari hasil penghitungan gain score. Gain score menunjukkan
selisih peningkatan nilai pretest dan posttest kelompok sampel. Gain score kelompok kontrol sebesar 1,8621 sedangkan gain score kelompok
eksperimen sebesar 9,0000. Hal ini membuktikkan bahwa pembelajaran menulis cerpen yang menggunakan strategi Wordless Picture Books
lebih efektif dibandingkan pembelajaran menulis cerpen yang menggunakan strategi konvensional. Hasil penghitungan selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran II halaman 122 dan 125.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, maka implikasi dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Strategi Wordless Picture Books dapat digunakan sebagai salah satu variasi strategi dalam pembelajaran menulis cerpen siswa kelas X SMA.
2. Strategi Wordless Picture Books membantu siswa dalam menemukan dan mengembangkan ide cerita ketika menulis cerpen.
C. Saran
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbang pikiran dalam dunia pendidikan, khususnya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Beberapa saran berdasarkan implikasi di atas adalah sebagai berikut. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa strategi Wordless
Picture Books dapat membantu siswa dalam mengembangkan ide cerita dalam pembelajaran menulis cerpen. Siswa merasa mudah dalam
mengembangkan cerita karena garis besar cerita sudah terdapat dalam media pembelajaran. Rangkaian gambar dalam media Wordless Picture Books
terbukti efektif dalam menstimulasi daya kreatif siswa dalam pembelajaran menulis cerpen. Oleh karena itu, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia
disarankan untuk menggunakan strategi Wordless Picture Books dalam pembelajaran menulis cerpen.
Selain itu, diharapkan ada penelitian yang berkelanjutan mengenai penggunaan strategi Wordless Picture Books dalam pembelajaran jenis teks
lain. Media gambar tanpa kata yang digunakan juga sebaiknya disajikan tanpa judul dan tanpa adanya penentuan urutan gambar sehingga siswa lebih leluasa
dalam mengembangkan kreativitasnya.
Daftar Pustaka
Aminuddin. 2010. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Armistany, Petra. 2014. “Keefektifan Media Buku Bergambar Tanpa Kata dalam
Pembelajaran Menulis Dongeng pada Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 1 Jogonalan Klaten.
” Skripsi. Yogyakarta: FBS UNY. Azwar, Saifudin. 2012. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Jabrohim. 1994. Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kucer, Stephen B, dan Cecilia Silva. 2005. Teaching the Dimentions of Literacy.
New York: Routledge. Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press. ___________, Burhan. 2010. Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak.
Yogyakarta: Gajah Mada University Press. ___________, Burhan. 2011. Penilaian Pengajaran Bahasa Berbasis Kompetensi.
Yogyakarta: BPFE. Nurjani, Saida. 2013.
“Keefektifan Strategi Story Writing Map berbantuan Media Wordless Picture Books dalam Pembelajaran Menulis Dongeng pada
Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Depok Sleman. ” Skripsi. Yogyakarta: FBS
UNY. Purwanto. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan
Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sayuti, Suminto A. 2000. Berkenalan dengan Prosa Fiksi. Yogyakarta: Gama
Media. _______________. 2009. Modul Menulis Fiksi. Yogyakarta: FBS UNY
Simpson, Carol. 1993. Daily Journals. California: Pearson Learning. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan RD. Bandung: Alfabeta. Sulistyo dan Basuki. 2010. Metode Penelitian. Jakarta: Penaku.