1. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes menulis cerita pendek. Tes menulis cerita pendek ini berfungsi untuk mengukur
kemampuan menulis cerpen awal dan kemampuan menulis cerpen akhir siswa kelas X SMA Negeri 1 Mlati Sleman. Tes dilakukan dengan cara memberikan
tes esai kepada siswa. Contoh tes esai yang digunakan dalam tes awal :”
Tulislah sebuah teks cerpen dengan tema sosial .” Tes ini dilakukan pada
siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Nurgiyantoro 2012:439 mengemukakan, penilaian terhadap hasil
karangan siswa sebaiknya menggunakan rubrik penilaian yang mencakup komponen isi dan bahasa masing-masing dengan subkomponennya. Salah
satu model penyekoran dalam penilaian kemampuan menulis yaitu dengan menggunakan model skala interval untuk tiap tingkat tertentu pada tiap aspek
yang dinilai. Dalam penelitian ini model penyekoran dan penilaian karangan bebas
tersebut dimodifikasi oleh peneliti disesuaikan dengan kriteria penilaian menulis cerpen. Kriteria penilaian menulis cerpen ditentukan berdasarkan
pada teori-teori yang berkaitan dengan menulis cerpen. Tujuannya agar sesuai dengan kriteria penilaian yang terdapat dalam karangan cerpen. Berikut
beberapa hasil modifikasi kriteria penilaian yang digunakan oleh peneliti dalam penilaian pembelajaran menulis cerpen.
Pertama, pada aspek isi digunakan dua kriteria penilaian, yakni kreativitas pengembangan ide cerita dan kepadatan informasi. Kedua, pada
aspek organisasi digunakan tiga kriteria penilaian, yakni penyajian cerita, kejelasan pengungkapan cerita, dan kelengkapan struktur cerpen. Ketiga,
pada aspek penggunaan bahasa digunakan dua kriteria, yakni ketepatan diksi dan susunan kalimat serta penggunaan gaya dan nada. Keempat, pada aspek
mekanik digunakan dua kriteria penilaian, yakni penulisan ejaan pada kata dan ketepatan penggunaan tanda baca. Modifikasi instrumen penilaian
menulis cerpen dapat dilihat pada Tabel 5 berikut.