Instrumen Penelitian Teknik Pengumpulan Data

2. Validitas

Arikunto 2010: 211 validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian validitas isi. Validitas isi ini digunakan untuk mengetahui seberapa jauh instrumen tersebut telah mencerminkan isi yang dikehendaki. Groundlund via Nurgiyantoro, 2011:5, validitas isi dimaknai sebagai proses penentuan sebarapa jauh suatu alat tes menunjukkan kerelevansian dan keterwakilan terhadap ranah tugas yang diukur. Setelah itu, tes yang hendak digunakan harus ditelaah oleh orang ahli dalam bidang tersebut expert judgement. Dalam hal ini, ahli yang di maksud adalah guru Bahasa Indonesia kelas X SMA Negeri 1 Mlati Sleman serta dosen pembimbing.

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Tahap Praeksperimen

Pada tahap awal ini, dilakukan penyusunan instrumen, pretest, serta penentuan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Pada tahap ini kedua kelompok diberi pretest dengan soal sama berupa tes esai menulis teks cerpen dengan tema yang telah ditentukan. Hasil pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diuji menggunakan uji normalitas sebaran dan uji homogenitas varian. Hal ini bertujuan untuk mengetahui data yang digunakan berasal dari populasi yang bervarian homogen atau tidak. Setelah diketahui data normal dan homogen, data nilai pretest diolah menggunakan rumus uji-t dengan bantuan program komputer yaitu SPSS versi 16.

2. Tahap Eksperimen

Setelah kedua kelompok diberi pretest,dan dinyatakan bahwa kedua sampel homogen dan normal maka langkah selanjutnya kelompok eksperimen diberi perlakuan menggunakan strategi Wordless Picture Books dalam pembelajaran menulis cerpen. Perlakuan ini dilakukan untuk menguji apakah terdapat perbedaan kemampuan menulis cerpen pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Perlakuan dilakukan dengan melibatkan guru, strategi Wordless Picture Books, media gambar tanpa kata, peserta didik, dan peneliti. Guru sebagai pelaku yang memberi perlakuan, sedangkan peneliti sebagai pelaku yang memanipulasi proses pembelajaran. Maksud dari manipulasi yaitu pemberian perlakuan dengan media gambar tanpa kata dalam strategi Wordless Picture Books terhadap siswa kelompok eksperimen. Siswa kelompok eksperimen sebagai sasaran manipulasi bertugas untuk mengembangkan ide hingga menjadi cerpen yang utuh dengan mengamati gambar-gambar yang ada dalam media gambar tanpa kata. Sementara itu, kelompok kontrol mengikuti pembelajaran menulis cerpen menggunakan strategi konvensional. Maksud dari strategi konvensional dalam penelitian ini adalah strategi yang biasa digunkan guru dalam mengajarkan pembelajaran menulis cerpen. Langkah- langkah pelaksanaan pembelajaran menulis cerpen pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen adalah sebagai berikut. a. Kelompok Eksperimen Kelompok eksperimen diberi perlakuan menggunakan strategi Wordless Picture Books pada pembelajaran menulis cerpen. Tahapan menulis cerpen pada kelompok eksperimen sebagai berikut. 1 Guru memberikan contoh cerpen untuk diamati dan dibaca oleh siswa. 2 Siswa membaca contoh cerpen yang telah disediakan guru 3 Guru menjelaskan strategi yang akan digunakan untuk menulis cerpen, yaitu menggunakan strategi Wordless Picture Books 4 Guru membagikan media buku bergambar tanpa kata kepada siswa 5 Secara berpasangan siswa berdiskusi mencari informasi unsur pembangun cerpen dalam media tersebut lalu menuliskannya dalam lembar kerja 6 Siswa diminta untuk membuat kerangka cerpen dari informasi yang telah diperoleh secara individu 7 Siswa mengembangkan cerpen berdasarkan kerangka cerpen yang telah disusun b. Kelompok Kontrol Kelompok kontrol tidak diberi perlakuan menggunakan strategi Wordless Picture Books pada pembelajaran menulis cerpen, tetapi menggunakan strategi konvensional. Maksud dari strategi konvensional adalah cara yang biasanya diajarkan oleh guru. Berikut ini adalah langkah- langkah pembelajaran menulis cerpen pada kelompok kontrol. 1 Guru menjelaskan materi menulis cerpen kepada siswa 2 Siswa membaca contoh cerpen yang disiapkan guru 3 Siswa diberi pilihan tema menulis cerpen. 4 Siswa menulis cerpen berdasarkan tema yang dipilih. 5 Siswa mengumpulkan cerpen yang telah ditulis.

3. Tahap Pascaeksperimen

Tahap ini merupakan langkah akhir setelah siswa memperoleh perlakuan. Pada tahap ini kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diberikan posttest yang berupa tes menulis cerpen seperti pada waktu pretest dan perlakuan. Posttest bertujuan untuk melihat dan mengetahui pencapaian peningkatan kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 1 Mlati dan juga untuk membandingkan dengan nilai yag dicapai siswa saat pretest, apakah hasil tulisan siswa sama, meningkat atau menurun. Hasil inilah yang menentukan kesimpulan bahwa strategi pembelajaran yang digunakan efektif atau tidak.