h Siswa mengembangkan
cerita berdasarkan kerangka cerpen yang
telah dibuat hingga menjadi sebuah karangan yang utuh.
i Siswa diminta untuk memperhatikan pilihan kata, ejaan dan tanda baca
yang sesuai dengan kaidah.
3 Kegiatan akhir:
j Dua siswa
diminta untuk
menyampaikan hasil pekerjaannya pada teman-teman lain.
k Siswa dan guru membahas hasil pekerjaan siswa.
l Siswa dan
guru menyimpulkan
pembelajaran yang
telah dilaksanakan.
10 menit
E. Media dan Sumber Bahan
1. Buku kumpulan cerpen 2. Buku Kompeten Berbahasa Indonesia, Erlangga, Jakarta
F. Evaluasi
Jenit Tagihan: tugas individu
Bentuk Instrumen: uraian bebas
RUBRIK PENILAIAN PENULISAN CERPEN
Nama :
Kelasno.abs :
Tanggal penilaian : KD
: Menulis Cerpen Berdasarkan Pengalaman Orang Lain
NO HAL YANG
DINILAI NILAI
SANGAT JELEK
Skor : 1 JELEK
Skor : 2 CUKUP
Skor : 3 BAIK
Skor : 4 SANGAT
BAIK Skor : 5
1. Pemilihan topik
Cerita 2.
Kelengkapan isi Cerita
3. Kesesuaian isi
dengan judul 4.
Keruntutan tahapan Alur
5. Pilihan kata
6. Penggunaan kata
penghubung 7.
Susunan kalimat 8.
Kesatuan paragraf
JUMLAH NILAI Maksimal 50
Mengetahui, Mlati,26 April 2015 Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,
Drs. Aris Sutardi
Dra.Suwarni NIP19640128 199003 1 003
NIP 19680210 200604 2 004
E. Cerpen Wordless Picture Books Perlakuan I - IV
1. Cerpen WPB Perlakuan I
Matahari di Sudut Jakarta Di pinggiran kota Jakarta tinggalah sebuah keluarga kecil yang sederhana.
Keluarga tersebut terdiri dari seorang ibu dan kedua anaknya. Anak yang pertama bernama Surya, ia duduk di bangku kelas satu SMP. Anak yang kedua bernama
Sarah, ia masih berusia lima tahun. Ayah dari kedua anak tersebut telah meninggal tiga bulan yang lalu karena menjadi korban tabrak lari. Sang ibu kini
tak lagi bekerja karena penyakit paru-paru basah. Karena ibunya tak lagi bekerja Suryalah yang harus mencari nafkah untuk kebutuhan sehari-hari keluarganya.
Sudah sebulan ini surya tak pernah lagi masuk ke sekolah karena sibuk mencari uang.
Di pagi hari Surya membantu para sopir angkot mencari penumpang lalu siang harinya ia menjadi ojek payung. Penghasilan Surya yang tak seberapa itu
digunakan untuk membeli makan malam keluarganya dan sisanya ia tabung. Rasa lelah yang ia rasakan setiap hari selalu terbayar bila ia melihat wajah ibu dan
adiknya yang selalu menyambut hangat kepulangannya. Surya sangat sayang pada ibu dan adiknya, terlebih saat ini ia menyadari jika ialah yang berperan
menggantikan ayahnya. Siang ini tak seperti biasanya, ojek payungnya masih sepi. Surya pun
memilih beristirahat di halte bus sembari menawarkan jasanya pada orang yang berlalu lalang di sekitarnya. Matahari terasa sangat menyengat di kulit, rasa haus
dan lapar mulai terasa. Akan tetapi semua itu hanya bisa ditepis Surya dengan membasuh wajahnya di keran air dekat halte.
“Dik, bisa sewa payungnya?” tanya seorang ibu muda pada Surya. “Mari Bu, mau kemana? Biar saya antar,” kata Surya pada ibu muda itu.
“Kita ke toko buku dekat taman kota itu ya?” kata ibu muda itu dengan ramah.