setara, dan pertimbangan jadwal pembelajaran Bahasa Indonesia kedua kelas. Dengan pertimbangan tersebut, terpilih kelas X B dan X C sebagai sampel.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan tes awal pretest dan tes akhir posttest. Tes awal digunakan
untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum mendapat perlakuan, sedangkan tes akhir digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah
mendapat perlakuan dalam kelompok ekperimen dan kelompok kontrol. Pemberian tes awal dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh informasi
mengenai tingkat kemampuan awal menulis cerpen siswa kelas X sebelum perlakuan.
Setelah seluruh perlakuan diberikan pada kedua kelompok, selanjutnya diberikan tes akhir pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Bentuk
pelaksaan tes akhir sama dengan tes awal yang sudah diberikan sebelumnya. Pemberian tes akhir mempunyai tujuan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh strategi Wordless Picture Books dalam pembelajaran menulis cerpen. Dalam tes akhir, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
mendapat materi atau bahan yang sama ketika tes awal. Pengamatan dilakukan untuk mengontrol keefektifan penggunaan strategi Wordless
Picture Books dalam pembelajaran menulis cerpen pada kelompok eksperimen. Pengamatan lain juga dilakukan di kelompok kontrol yang
menggunakan strategi konvensional dalam pembelajaran menulis cerpen.
1. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes menulis cerita pendek. Tes menulis cerita pendek ini berfungsi untuk mengukur
kemampuan menulis cerpen awal dan kemampuan menulis cerpen akhir siswa kelas X SMA Negeri 1 Mlati Sleman. Tes dilakukan dengan cara memberikan
tes esai kepada siswa. Contoh tes esai yang digunakan dalam tes awal :”
Tulislah sebuah teks cerpen dengan tema sosial .” Tes ini dilakukan pada
siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Nurgiyantoro 2012:439 mengemukakan, penilaian terhadap hasil
karangan siswa sebaiknya menggunakan rubrik penilaian yang mencakup komponen isi dan bahasa masing-masing dengan subkomponennya. Salah
satu model penyekoran dalam penilaian kemampuan menulis yaitu dengan menggunakan model skala interval untuk tiap tingkat tertentu pada tiap aspek
yang dinilai. Dalam penelitian ini model penyekoran dan penilaian karangan bebas
tersebut dimodifikasi oleh peneliti disesuaikan dengan kriteria penilaian menulis cerpen. Kriteria penilaian menulis cerpen ditentukan berdasarkan
pada teori-teori yang berkaitan dengan menulis cerpen. Tujuannya agar sesuai dengan kriteria penilaian yang terdapat dalam karangan cerpen. Berikut
beberapa hasil modifikasi kriteria penilaian yang digunakan oleh peneliti dalam penilaian pembelajaran menulis cerpen.
Pertama, pada aspek isi digunakan dua kriteria penilaian, yakni kreativitas pengembangan ide cerita dan kepadatan informasi. Kedua, pada