Kesimpulan KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
141
mengajukan pertanyaan kepada pendidik dan kepada sesama peserta didik pada pembelajaran bahasa Jerman, 2 peserta didik aktif bekerjasama dan berdiskusi
dengan kelompok, 3 peserta didik aktif berbicara bahasa Jerman, ketika menyampaikan informasi, pendapat, maupun jawaban. Prosentase keaktifan
peserta didik sebelum dilaksanakan tindakan yaitu 21,88 , setelah siklus I berakhir, rata-rata keaktifan menjadi 58,33, sehingga prosentase meningkat
sebesar 1,66. Pada siklus II rata-rata keaktifan peserta didik meningkat sebesar 82,29, sehingga peserta didik mengalami peningkatan dari siklus I sebesar
41,07. Terdapat 75 peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu peserta didik menjadi lebih percaya diri dalam keterampilan berbicara bahasa
Jerman. 2.
Keberhasilan Produk Peningkatan prestasi hasil belajar peserta didik dalam keterampilan berbicara
meningkat. Peningkatan tersebut ditandai dengan adanya kenaikan rata-rata pada tes keterampilan berbicara yang dilakukan dua kali dalam dua siklus. Pada nilai
keterampilan berbicara yang dimiliki oleh peserta didik sebelum penelitian ini dilaksanakan, menjadi nilai pratindakan yang digunakan menjadi pembanding
dengan nilai setelah tindakan. Rata-rata nilai pratindakan adalah 56,44 , setelah tindakan diberikan selama 3 pertemuan rata-rata nilai keterampilan berbicara
menjadi 57,08. Pada siklus kedua, rata-rata nilai keterampilan berbicara mencapai 80,42. Presentase peningkatan antara nilai pratindakan dengan nilai siklus I adalah
1,14. Jika menggunakan kriteria
ZIDS
, dapat diperoleh rata-rata tes keterampilan berbicara pada siklus I sebesar 8,56, sedangkan pada siklus II
sebesar 12,06. Peningkatan antara siklus I dan siklus II adalah 40,88. Peserta
142
didik juga mengalami peningkatan pada pelafalan, intonasi, struktur gramatik, serta pada ekspresi dalam berbicara bahasa Jerman melalui teknik
three step interview
. Setelah siklus I peserta didik menilai bahwa pembelajaran dengan teknik
three step interview
menjadi lebih menarik, dan menyenangkan. Peserta didik juga menjadi lebih aktif dan termotivasi. Selain itu teknik ini dapat membantu
mengatasi kesulitan dalam keterampilan berbicara bahasa Jerman. Peningkatan dalam keterampilan berbicara juga dirasakan oleh peserta didik. Peserta didik
menyarankan bahwa pembelajaran harus bervariasi agar tidak monoton. Setelah siklus II berakhir, peserta didik juga berpendapat bahwa melalui teknik
three step interview
kesulitan peserta didik pada keterampilan berbicara bahasa Jerman dapat teratasi. Kemudian keaktifan dan prestasi belajar peserta didik juga
meningkat.