Keterbatasan Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

140

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui dua siklus, pada setiap siklus peneliti menerapkan empat langkah pokok yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini memberikan konstribusi yang positif terhadap pembelajaran bahasa Jerman, baik dalam segi keaktifan dan keterampilan berbicara yang menjadi beberapa permasalahan yang ditemukan oleh peneliti. Pendidik bertindak sebagai kolaborator dan pengajar ketika penelitian berlangsung. Pada pelaksanaan teknik three step interview setiap anggota kelompok saling berwawancara dan menceritakan hasil wawancara, sehingga setiap peserta didik dapat mengembangkan dan melatih keterampilan berbicara secara merata. Namun karena keterbatasan waktu dan tenaga, tidak semua proses tindakan wawancara dapat terdokumentasi, mengingat jumlah peserta didik yang cukup banyak jika tugas tersebut harus dilakukan oleh setiap pasang. Berdasarkan hasil pembahasan tentang upaya peningkatan keterampilan berbicara bahasa Jerman peserta didik kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kalibawang melalui teknik three step interview , maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Keberhasilan Proses Keaktifan peserta didik dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jerman meningkat. Peningkatan keaktifan dilihat dari 1 peserta didik aktif dalam 141 mengajukan pertanyaan kepada pendidik dan kepada sesama peserta didik pada pembelajaran bahasa Jerman, 2 peserta didik aktif bekerjasama dan berdiskusi dengan kelompok, 3 peserta didik aktif berbicara bahasa Jerman, ketika menyampaikan informasi, pendapat, maupun jawaban. Prosentase keaktifan peserta didik sebelum dilaksanakan tindakan yaitu 21,88 , setelah siklus I berakhir, rata-rata keaktifan menjadi 58,33, sehingga prosentase meningkat sebesar 1,66. Pada siklus II rata-rata keaktifan peserta didik meningkat sebesar 82,29, sehingga peserta didik mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 41,07. Terdapat 75 peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu peserta didik menjadi lebih percaya diri dalam keterampilan berbicara bahasa Jerman. 2. Keberhasilan Produk Peningkatan prestasi hasil belajar peserta didik dalam keterampilan berbicara meningkat. Peningkatan tersebut ditandai dengan adanya kenaikan rata-rata pada tes keterampilan berbicara yang dilakukan dua kali dalam dua siklus. Pada nilai keterampilan berbicara yang dimiliki oleh peserta didik sebelum penelitian ini dilaksanakan, menjadi nilai pratindakan yang digunakan menjadi pembanding dengan nilai setelah tindakan. Rata-rata nilai pratindakan adalah 56,44 , setelah tindakan diberikan selama 3 pertemuan rata-rata nilai keterampilan berbicara menjadi 57,08. Pada siklus kedua, rata-rata nilai keterampilan berbicara mencapai 80,42. Presentase peningkatan antara nilai pratindakan dengan nilai siklus I adalah 1,14. Jika menggunakan kriteria ZIDS , dapat diperoleh rata-rata tes keterampilan berbicara pada siklus I sebesar 8,56, sedangkan pada siklus II sebesar 12,06. Peningkatan antara siklus I dan siklus II adalah 40,88. Peserta