9
mengembangkan teori tentang teknik
three step interview
pada pembelajaran berbicara dan menjadi referensi bagi sekolah dalam pengadaan materi dan
pengembangan teknik yang dapat menunjang berlangsungnya proses pembelajaran bahasa Jerman, khususnya pembelajaran pada keterampilan
berbicara. 2.
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para pendidik bahasa Jerman dalam penggunaan teknik
three step interview
untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jerman dan menjadi sumbangan
pengetahuan bagi penelitian yang lain di bidang pendidikan, khususnya dalam upaya meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jerman di SMA.
10
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoretik 1. Hakikat Pembelajaran Bahasa Asing
Menurut Bauer 1997: 13 bahwa “Sprache ist ein Mittel menschlichen
Handelns mit einander zum Zwecke der Kommunikationsvermittlung“. Bahasa merupakan sarana yang disepakati masyarakat sebagai alat komunikasi. Adapun
menurut Nunan 1999: 9 bahasa didefinisikan sebagai berikut “
Language was seen as a system for expression of meaning
”. Jadi, bahasa dipandang sebagai sebuah sistem untuk mengekspresikan makna.
Menurut Brown 2000: 5 ”Langua
ge is a system of arbitrary conventionalized vocal, written, or gestural symbols that enable members of given
community to communicate intelligibly with one another”. Jadi, bahasa adalah sistem simbol abitrer yang bermakna baik secara lisan, tertulis maupun dengan
isyarat yang memungkinkan anggota komunikasi untuk berkomunikasi secara jelas antara satu orang dengan yang lainnya.
Menurut Richard Schmidt 2002: 206
foreign language
„bahasa asing‟ sebagai berikut.
a language which is not the native language of large number of people in a particular country or region, is not used as a medium of instruction in
school, and is not widely used as a medium of communication in government, media, etc. Foreign language are typically taught as school
subjects for the purpose of communicating with foreigners or for reading printed materials in the language
. Jadi bahasa asing diartikan sebagai satu bahasa yang bukan bahasa asli dari `
sebagian besar orang pada satu negara atau daerah tertentu, yang bukan dipergunakan sebagai satu bahasa pengantar di sekolah, dan secara luas bukan
11 dipakai sebagai satu sarana komunikasi dalam pemerintahan, media, dan lain-lain.
Bahasa asing diajarkan sebagai mata pelajaran di sekolah dengan tujuan agar peserta didik dapat berkomunikasi dengan orang asing atau untuk berbicara
bacaan dalam bahasa asing tersebut. P
engertian bahasa menurut Brown 2005: 5 “
Language is a system of arbitrary conventionalized vocal, written, or gestural symbols that enable
members of given community to communicate intelligibly with one another”. Jadi, bahasa merupakan sistem simbol arbitrer yang bermakna baik secara lisan, tertulis
maupun dengan isyarat yang memungkinkan anggota komunikasi untuk berkomunikasi secara jelas antara satu orang dengan yang lainnya.
Definisi bahasa menurut Bloch Trager dalam Hidayat 2006: 22 bahwa “
Language is a system of arbitray vocal symbol by means of which a social group cooperates
”. Bahasa merupakan sebuah sistem simbol-simbol bunyi yang abitrer yang dipergunakan oleh suatu kelompok sosial sebagai alat komunikasi.
Dari beberapa pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa asing merupakan suatu proses yang dilakukan oleh pendidik
dan peserta didik untuk menguasai bahasa milik bangsa lain agar peserta didik dapat mempergunakan bahasa asing tersebut di kehidupan sehari-hari.
Mempelajari bahasa asing merupakan suatu kebutuhan yang mendesak, karena banyak informasi ilmu pengetahuan baik di bidang teknik, sastra, ilmu-ilmu
murni, ekonomi maupun seni bersumber dari buku-buku bahasa asing, khususnya bahasa Jerman. Tujuan pembelajaran bahasa asing adalah agar peserta didik tidak
hanya menguasai kebahasaannya saja secara tulisan maupun lisan, tetapi semua