Angket Teknik Pengumpulan Data

48 angket ketiga diberikan untuk mengetahui tentang kesulitan berbicara bahasa jerman peserta didik setelah diterapkan teknik three step interview, keaktifan peserta didik pada pembelajaran keterampilan berbicara bahasa jerman setelah diterapkan teknik three step interview, prestasi belajar peserta didik pada pembelajaran keterampilan berbicara bahasa jerman setelah diterapkan teknik three step interview, cara meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar bahasa jerman menurut peserta didik, dan keaktifan dan prestasi belajar peserta didik pada pembelajaran bahasa jerman setelah diterapkan teknik three step interview.

3. Metode Wawancara

Wawancara dapat digunakan untuk menilai hasil dan proses belajar peserta didik dengan penerapan teknik three step interview. Pada kegiatan ini peneliti dapat menggunakan alat bantu berupa buku catatan, dan camdig . Menurut Sugiyono 2011: 239 buku catatan berfungsi untuk mencatat semua percakapan dengan sumber data, sedangkan tape recorder berfungsi untuk merekam pembicaraan, camdig digunakan untuk memotret jika peneliti sedang melakukan pembicaraan. Alat bantu tersebut akan membantu peneliti jika mendapatkan jawaban yang panjang.

4. Metode Dokumentasi

Dokumentasi kegiatan berupa gambar foto yang diambil dengan kamera maupun alat bantu lainnya. Dokumentasi sangat dibutuhkan guna menangkap kegiatan maupun hal-hal yang dilakukan oleh pendidik, peserta didik dan peneliti sebelum, selama maupun setelah tindakan dilakukan. Metode dokumentasi sangat 49 penting untuk memperkuat data-data yang telah diperoleh baik melalui metode wawancara maupun observasi.

5. Catatan Lapangan

Sumber informasi yang sangat penting dalam penelitian ini adalah Field Notes „Catatan Lapangan‟ yang dibuat oleh peneliti Wiraatmaja, 2009: 125. Catatan lapangan dilakukan oleh peneliti, agar hasilnya dapat menyempurnakan tindakan berikutnya. Catatan lapangan dilakukan dengan mencatat permasalahan, kegiatan, perilaku peserta didik dan hasil proses pembelajaran.

6. Tes

Dalam penelitian ini, digunakan jenis post-test untuk mengetahui hasil atau dampak yang diperoleh setelah pelaksanaan tindakan. Tes yang diberikan untuk mengukur keterampilan berbicara adalah tes berbicara bebas sesuai tema yang ditentukan dan berdialog. Peneliti menggunakan kriteria penilaian dari Dinsel Reimann. Selain penilaian tersebut merupakan penilaian keterampilan berbicara dari bahasa Jerman, sistem penilaian tersebut juga mudah diterapkan dan sangat rinci, sehingga sangat cocok digunakan sebagai acuan penilaian keterampilan berbicara bahasa Jerman. Berikut kisi-kisi tes keterampilan berbicara bahasa Jeman.

a. Kisi –kisi Tes Keterampilan Berbicara Siklus I

Kisi-kisi instrumen berdasarkan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP 2006 yang disesuaikan dengan materi dalam buku Kontakte Deutsch Extra . Berikut ini kisi-kisi tes yang dilakukan pada tes berbicara.