Kerangka Pikir 1. Peningkatan keaktifan dalam pembelajaran keterampilan berbicara

33 Tingkat keaktifan peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kalibawang Kulon Progo dalam keterampilan berbicara terbilang masih rendah. Peserta didik kesulitan untuk mengungkapkan gagasannya. Mereka juga tidak percaya diri dan terkesan takut untuk berbicara dalam bahasa Jerman. Kurangnya latihan berbicara menyebabkan peserta didik pasif saat pembelajaran. Hal tersebut terlihat ketika guru melontarkan pertanyaan secara lisan, banyak peserta didik yang diam, pura- pura tidak melihat, mencatat, bahkan menghindari kontak mata dengan guru. Kurangnya penggunaan teknik pembelajaran bahasa Jerman menjadi salah satu penyebab pasifnya kondisi pembelajaran bahasa Jerman. Pendidik yang hanya mengajar dengan metode ceramah, hasilnya akan jauh lebih baik dibandingkan jika pendidik menggunakan metode pembelajaran selain itu. Dalam metode ceramah peserta didik hanya mendengar dan mencatat. Idealnya pembelajaran haruslah lebih partisipatif, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dalam mencapai tujuan pembelajaran diperlukan suatu strategi yang tepat. Sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa jerman, maka peneliti akan menggunakan teknik three step interview . Teknik ini merupakan teknik pembelajaran yang bertujuan peserta didik dapat saling berbagi informasi pribadi tentang masalah atau materi pembelajaran tertentu. Mereka saling berpartisipasi dan saling menyimak. Melalui penerapan teknik three step interview peserta didik dilatih untuk aktif mengeluarkan pendapat, mendengarkan pendapat, serta mengajukan pertanyaan, sehingga peserta didik dapat terlibat aktif dalam pembelajaran. Selama proses pembelajaran peserta didik menjadi subjek karena mereka dilibatkan secara aktif. Keterlibatan 34 peserta didik dalam pembelajaran akan meningkatkan keaktifan peserta didik. Peserta didik juga lebih termotivasi untuk mempelajari materi dan aktif untuk menuangkan ide-idenya secara lisan. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat ditarik kesimpulan dari penerapan teknik ini dapat meningkatkan keaktifan peserta didik di dalam kelas, sehingga menghindari dominasi pendidik di dalam kelas. 2. Peningkatan prestasi belajar keterampilan berbicara bahasa Jerman peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kalibawang Kulon Progo melalui teknik three step interview Keterampilan berbicara merupakan salah satu keterampilan produktif dalam pembelajaran bahasa. Keterampilan tersebut berkembang melalui keterampilan menyimak. Berdasarkan observasi, keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kalibawang Kulon Progo terbilang masih rendah, peserta didik masih kesulitan untuk melafalkan suatu kata, kurang berani untuk berbicara bahasa Jerman dan memiliki pembendaharaan kata bahasa Jerman yang masih minim. Pendidik juga masih menggunakan metode konvensional, seperti metode ceramah, diskusi dan pemberian tugas. Agar kemampuan berbicara peserta didik dapat mencapai standar kompetensi, salah satu cara untuk mencapainya adalah pendidik perlu menggunakan variasi media, metode atau teknik dalam pembelajaran. Dengan demikian, peserta didik mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan potensinya. Sejalan dengan tugas dan peranan guru dalam pembelajaran serta jumlah peserta didik yang memerlukan pendidikan. Penggunaan teknik pembelajaran merupakan salah satu solusi untuk diterapkan pada proses pembelajaran. Melalui 35 teknik yang tepat, guru lebih mudah dan terbantu untuk menyampaikan materi, menguasai kelas maupun mencapai tujuan yang diinginkan. Sementara itu, peserta didik akan menjadi lebih aktif dan termotivasi dalam pembelajaran bahasa Jerman melalui teknik yang bervariasi. Mengingat pula bahwa pada umumnya sebuah kelas memiliki jumlah peserta didik yang cukup besar, maka agar seluruh peserta didik terlibat dalam kegiatan berbicara, sebaiknya diterapkan dalam kelompok. Selain untuk mencapai keefektifan pembelajaran, hal tersebut juga dapat menghilangkan kelesuan yang diakibatkan oleh suasana pembelajaran yang terus- menerus sama, sehingga secara tidak langsung dapat menumbuhkan motivasi pada peserta didik. Upaya tersebut akan ditempuh melalui Classroom Action Research „Penelitian Tindakan Kelas’. Melalui penelitian tindakan kelas ini, peneliti nantinya berkolaborasi dengan guru dengan menggunakan teknik three step interview sebagai salah satu teknik pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jerman. Teknik tersebut dapat dilakukan dengan saling berpasang-pasangan. Satu dari dua peserta didik bertugas untuk menjadi penanya. Sementara peserta didik yang lain menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh penanya sesuai batasan tema yang ditentukan. Peserta didik dapat berganti peran untuk menghindari kejenuhan. Setelah mendapatkan hasil wawancara, mereka dapat membagi hasil wawancara dengan pasangan lain atau kelompok lain. Teknik ini memaksa peserta didik untuk terlibat dalam kegiatan berbicara dan saling menyimak. Berdasarkan teori keterampilan berbicara, keterampilan berbicara dan keterampilan menyimak berhubungan secara kuat, 36 sehingga teknik three step interview secara tidak langsung dapat meningkatkan keterampilan peserta didik dalam berbicara bahasa Jerman. Pembelajaran yang memiliki suasana yang partisipatif dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki peserta didik. Melalui aktifitas itulah peserta didik dapat mengoptimalkan kemampuannya, sehingga prestasi belajar juga dapat tercapai dengan optimal. Teknik ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berbicara peserta didik, karena peserta didik secara intensif melatih keterampilan berbicara melalui tugas interview „wawancara‟. Peserta didik tidak hanya diam mendengarkan pendidik menyampaikan materi, namun dapat berlatih bersama dalam kelompok, sehingga dapat memunculkan motivasi pada peserta didik untuk mempelajari bahasa Jerman.

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka berpikir di atas, dapat diajukan hipotesis tindakan dalam penelitian sebagai berikut. 1. Diduga terdapat peningkatan keaktifan dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jerman peserta didik kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kalibawang Kulon Progo melalui teknik three step interview . 2. Diduga terdapat peningkatan prestasi belajar keterampilan berbicara bahasa Jerman peserta didik kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kalibawang Kulon Progo melalui teknik three step interview. 37

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas Classroom Action Research . Inti dari penelitian ini adalah pemberian tindakan berdasarkan ide alternatif yang kemudian diujicobakan dan dievaluasi apakah dapat memecahkan permasalahan secara signifikan. Peneliti nantinya akan berkolaborasi dengan pendidik pada saat penelitian berlangsung. Selama tindakan dilakukan, peneliti dapat mengamati permasalahan-permasalahan apa saja yang ada hubungannya dengan keterampilan berbicara bahasa Jerman. Selain memberikan tindakan berupa teknik three step interview , peneitian ini juga dapat memberikan solusi sehingga diharapkan keterampilan berbicara bahasa Jerman peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Kalibawang Kulonprogo dapat meningkat. Pada penelitian ini peneliti memilih desain penelitian Kemmis Mc Taggart. Karena desain ini sering digunakan serta lebih mudah diterapkan daripada desain- desain penelitian tindakan kelas yang lain. Kemmis Mc Taggart 2006: 74 mengatakan bahwa pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilakukan melalui proses yang dinamis dan saling melengkapi, yang terdiri dari empat siklus yaitu: 1 perencanaan, 2 tindakan, 3 pengamatan atau observasi, dan 4 refleksi.