121 e Peningkatan kecerdasan emosi siswa dapat dilihat melalui
perbandingan rata-rata pre-test, post-test siklus I dan II diagram di berikut ini:
Gambar 4. Diagram Perbandingan Skor Rata-rata Pre-
test, Post-test Siklus I dan II
Hasil siklus II menunjukkan bahwa rata-rata skor skala kecerdasan emosi siswa adalah 136 dan jumlah siswa
yang memiliki kriteria kecerdasan emosi tinggi adalah 29 91 siswa. Adapun kriteria keberhasilan yang diinginkan
adalah siswa yang berkriteria tingi sebanyak 75 sudah tepenuhi, maka dari itu penelitian dihentikan.
F. Pembahasan Hasil penelitian
Merujuk pada penggunaan diskusi kelompok buzz-group di awal, pelaksanaan metode diskusi kelompok buzz-group dalam meningkatkan
kecerdasan emosi siswa kelas VIII-C telah berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan, dan hasil yang didapat telah sesuai dengan tujuan. Hal
tersebut ditandai dengan adanya peningkatan skor pada skala kecerdasan emosi yang mengarah pada kategori tinggi. Peningkatan kecerdasan emosi
96 114
136
50 100
150
Pre-test Post-test I
Post-test II
Perbandingan Skor Rata-rata Pre-test, Post- test Siklus I dan II
Sedang Tinggi
122 pada penelitian ini menggunakan metode diskusi kelompok kecil buzz-
group. Diskusi kelompok kecil buzz-group yang dilakukan peneliti sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Arends terjemahan Helly Sri, 2008:
95- 96, membagi siswa menjadi kelompok kecil dengan anggota 5-6 siswa, siswa diberi waktu berdiskusi dengan kelompoknya, dan di akhir diskusi
perwakilan anggota kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusinya untuk mendapat tanggapan dari kelompok lain.
Siswa yang kecerdasan emosinya rendah ini dipengaruhi oleh faktor yang berbeda, diantaranya yaitu pergaulan yang kurang luas yang
menyebabkan sulitnya berkomunikasi dan berempati, tuntutan dari orang tua sehingga membuat siswa tertekan, siswa yang minder karena merasa
dirinya banyak kekurangan, sering diejek oleh teman, dan terlalu manja yang berakibat pada kurang bisanya mengendalikan diri ketika
menginginkan sesuatu. Meningkatkan kecerdasan emosi bisa dilakukan dengan diskusi
kelompok buzz-group, mengingat kecerdasam emosi merupakan salah satu kunci yang menentukan keberhasilan bersosialisasi. Menurut Roestiyah
2001: 5, dengan diskusi kelompok siswa akan dapat mengembangkan rasa sosial, memperluas pandangan, mengembangkan kepemimpinan, dan
mengemukakan pendapatnya secara bebas. Dinamika kelompok yang tumbuh dalam diskusi kelompok akan membuat siswa untuk terjun langsung
dan praktik pada saat dilaksanakan kegiatan. Menurut Dinkmeyer dan Muro dalam Tatiek Romlah, 2006: 89 tujuan diskusi kelompok adalah
123 mengembangkan pengertian dan kesadaran baik diri sendiri dan orang lain
yang berujung pada terbentuknya pandangan baru tentang hubungan antar manusia. Jadi metode diskusi kelompok dapat digunakan sebagai salah satu
cara menigkatkan kecerdasan emosi. Diskusi kelompok bukan hal baru bagi siswa kelas VIII-C SMP N 2
Berbah. Siswa sudah beberapa kali berdiskusi ketika pelajaran, sehingga siswa sudah terbiasa. Namun diskusi untuk meningkatkan kecerdasan emosi
merupakan hal yang belum pernah dilakukan. Pemilihan topik pada diskusi kelompok buzz-group untuk meningkatkan kecerdasan emosi ini
ditentukan berdasarkan aspek-aspek kecerdasan emosi yang diungkap oleh Goleman terjemahan T. Hermaya, 2001: 45, yaitu memahami emosi diri,
mengelola emosi, memahami emosi orang lain, memotivasi diri, dan berhubungan dengan orang lain.
Dengan pendapat di atas, peneliti melaksanakan diskusi kelompok buzz-group
dengan menggunakan topik “Seberapa Tinggi Kecerdasan Emosimu?” pada tindakan I siklus I untuk mengajak siswa menganalisis
kecerdasan emosi diri sendiri dan teman- teman satu kelompoknya, “Ini
Ceritaku” pada tindakan II siklus I untuk mengajak siswa menganalisis pengalaman diri dan orang lain agar siswa dapat mempelajarinya, “Dari
Film Aku Tahu” pada tindakan III sikus I untuk mengajak siswa menganalisis emosi dalam film dan meningkatkan motivasinya. Pada siklus
II peneliti menggunakan topik “Emosiku dan Emosimu” pada tindakan I untuk mengajak siswa lebih memahami bermacam emosi, membuka diri,
124 dan menganalisis emosi teman satu kelompok. Pada tindakan II peneliti
menggunakan topik “Motivasi Tak Terduga” untuk mengajak siswa lebih mengenal lingkungan, dan dapat belajar dari lingkungan. Pada tindakan III
peneliti menggunakan topik “Bagaimana Mengungkapnya?” untuk melatih siswa dalam mengekspresikan emosi, memberikan tanggapan pada emosi
orang lain, bergaul dengan teman dalam kelompok, dan melatih siswa untuk dapat membedakan pelampiasan emosi positif dan negatif.
Kecerdasan emosi yang meningkat pada siswa kelas VIII-C ditandai dengan meningkatnya pemahaman siswa tentang emosi, motivasi,
kemampuan mengelola emosi, dan memahami bagaimana cara menjalin hubungan yang baik sesama teman. Semua itu terlihat dengan siswa yang
semakin percaya diri, berani membuka diri, empati, mengenali diri, mampu mengenali emosi melalui ekspresi yang ditunjukkan, dan mampu
menanggapi orang lain. Selain itu, peningkatan kecerdasan emosi ditunjukkan dengan meningkatnya skor skala kecerdasan emosi siswa.
Dengan demikian tujuan penelitian ini dapat tercapai yaitu kecerdasan emosi siswa kelas VIII-C SMP N Berbah dapat ditingkatkan
melalui metode diskusi kelompok buzz-group. Adapun
hasil peningkatannya sebagai berikut:
1. Hasil pre-test sebelum siswa diberi tindakan adalah 12 siswa berkriteria rendah, 18 siswa berkriteria sedang, dan 2 siswa berkriteria tinggi.
2. Hasil siklus I setelah diberi tindakan menunjukkan bahwa terdapat 11 siswa berkriteria tinggi dan 21 siswa berkriteria sedang.
125 3. Hasil siklus II setelah diberi tindakan menunjukkan bahwa siswa yang
berkriteria tinggi berjumlah 29 orang, hanya 3 siswa yang berkriteria sedang. Seluruh siswa mengikuti proses kegiatan dengan lancar.
Perbedaan rata-rata skor skala perencanaan karir siswa. Hasil pre- test menunjukkan skor rata-rata skala perencanaan karir siswa sebesar 96,
setelah dilakukan siklus I hasil skor rata-rata siswa meningkat menjadi 114 peningkatan sebesar 11,25, dan setelah dilakukan siklus II hasil skor
rata-rata meningkat menjadi 136 peningkatan sebesar 13,75. Dari uraian pembahasan hasil penelitian di atas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa penggunaan metode diskusi kelompok buzz-group dapat meningkatkan kecerdasan emosi siswa kelas VIII-C SMP N Berbah.
Dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan kecerdasan emosi yang ditunjukkan dengan hasil skor skala kecerdasan
emosi, observasi, dan wawancara.
G. Keterbatasan Penelitian