39 Sedangkan menurut Arends 2008: 96, penggunaan buzz group
dapat mengubah dinamika dan pola dasar wacana kelas dan mudah digunakan oleh kebanyakan guru. Buzz group memungkinkan siswa
untuk lebih banyak berpartisipasi dengan bahan belajar dan menyulitkan beberapa anggota kelompok untuk mendominasi diskusi.
J. J. Hasibuan dan Sulthoni 2000: 70 mengungkapkan penggunaan diskusi kelompok kecil memiliki banyak keuntungan.
Pertama, didapatkan hasil keputusan yang lebih banyak dan bervariasi dibanding dengan hasil pemikiran sendiri. Kedua, anggota akan lebih
termotivasi karena hadirnya anggota kelompok lain. Ketiga, anggota kelompok yang pemalu akan lebih bebas berpendapat dalam kelompok
kecil. Keempat, anggota kelompok merasa saling terikat karena terlibat langsung dalam pengambilan keputusan. Kelima, pemahaman akan diri
sendiri dan orang lain akan lebih meningkat. Dapat disimpulkan bahwa keuntungan diskusi kelompok kecil
adalah dengan anggota yang sedikit hubungan antar anggota lebih erat, semua siswa menjadi lebih aktif, tidak ada yang lebih mendominasi,
suasana menyenangkan, dan waktu yang diperlukan akan lebih singkat.
9. Langkah-langkah Diskusi Kelompok Kecil
Menurut Sudjana 2005:123-124 langkah-langkah penggunaan teknik diskusi kelompok kecil dijabarkan sebagai berikut:
a. Pendidik, dapat juga bersama dengan peserta didik memilih dan menentukan masalah yang akan dibahas dan perlu dipecahkan.
40 b. Pendidik memimpin peserta didik untuk membentuk kelompok
sejumlah sub masalah yang akan dibahas. c. Pendidik membagikan sub masalah pada tiap-tiap kelompok kecil
untuk dibahas bersama. Pendidik menjelaskan tugas kelompok, waktu pembahasan, pemilihan pelapor, dan lain-lain.
d. Tiap-tiap kelompok kecil membahas masalah yang telah ditentukan, termasuk memperjelas bagian masalah, menyampaikan ide saran
untuk pemecahannya. e. Setelah waktu habis, kelompok kecil diminta untuk bergabung
dengan kelompok besar dan pelapor dari tiap-tiap kelompok kecil menyampaikan laporan pada kelompok besar secara bergantian.
f. Pendidik dan atau peserta didik mencatat pokok-pokok laporan yang telah disampaikan, lalu peserta didik diminta untuk menambah,
mengurangi, atau mengomentari laporan. g. Seorang atau beberapa orang ditunjuk untuk merangkum hasil akhir
pembahasan laporan. h. Di akhir diskusi dapat diajukan kegiatan lanjutan berdasarkan hasil
diskusi yang telah disampaikan, selanjutnya dilakukan evaluasi pada proses dan hasil diskusi.
Pendapat lain diungkapkan oleh Exley dan Dennick 2004: 60- 61, mereka menyatakan bahwa dalam pelaksanaan buzz group hal yang
pertama dilakukan adalah menyampaikan masalah pada siswa, lalu tiap siswa memikirkan dan menulis jawaban masing-masing. Setelah itu,
41 siswa diminta untuk membentuk kelompok-kelompok kecil dan diberi
waktu untuk membandingkan dan mendiskusikan jawaban dari siswa- siswa lain. Di akhir diskusi, wakil atau semua anggota dari tiap-tiap
kelompok melaporkan hasilnya pada kelompok besar siswa satu kelas dan siswa lain memberi tanggapan.
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa langkah- langkah pelaksanaan diskusi kelompok kecil buzz group yakni: a
ditetapkannya masalah oleh pendidik dan atau peserta didik; b siswa secara pribadi memikirkan masalah tersebut; c peserta didik
membentuk kelompok kecil; d anggota secara berkelompok membahas masalah untuk mencari pemecahannya; e tiap-tiap
kelompok kecil melaporkan hasil akhir diskusinya pada kelompok besar; f anggota kelompok besar berkesempatan untuk memberikan
tanggapan; g peserta didik merangkum hasil pembahasan laporan diskusi; h pembahasan kegiatan lanjutan.
C. Masa Remaja