26
3. Kelebihan Diskusi kelompok
Sebagai salah satu bentuk dari bimbingan kelompok, diskusi kelompok memiliki kelebihan yang membedakan dengan bentuk
bimbingan lain. Sitti Hartinah 2009: 9 menyatakan keuntungan menggunakan
metode pendekatan
kelompok adalah
dapat dikembangkannya sikap-sikap positif anak, seperti toleransi, saling
menghargai, kerjasama, tanggung jawab, dan disiplin. Selain itu, melalui kegiatan kelompok dapat dihilangkan beban moril seperti malu,
penakut, sikap-sikap egoistis, agresif, manja, dan dapat pula menghilangkan ketegangan emosi, konflik, kekecewaan, curiga, dan iri
hati. Pendapat lain juga diungkapkan oleh Semiawan dalam Tukiran,
2013: 24 yang menyebutkan bahwa diskusi kelompok dapat mempertinggi peran serta secara perseorangan, mempertinggi peran
serta kelas secara keseluruhan, dan memupuk sikap saling menghargai pendapat orang lain.
Sedangkan menurut Suryosubroto 2002: 185 penggunaan diskusi kelompok memiliki cukup banyak keuntungan, yaitu:
a. Pelaksanaan diskusi kelompok melibatkan semua siswa secara langsung dalam proses pembelajaran.
b. Tingkat pengetahuan dan penguasaan materi siswa akan diuji. c. Siswa dilatih untuk berpikir dan bersikap ilmiah.
27 d. Siswa yang mengajukan dan mempertahankan pendapatnya
diharapkan dapat lebih percaya pada kemampuan dirinya. e. Diskusi dapat digunakan sebagai sarana untuk menunjang usaha
pengembangan sikap sosial dan demokratis. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas maka dapat disimpulkan
bahwa kelebihan dari diskusi kelompok adalah dapat menghidupkan suasana kelas, mengaktifkan siswa, membuka pandangan luas siswa,
dapat menilai diri sendiri dan orang lain, dan mengembangkan sikap demokratis.
4. Langkah-langkah Diskusi Kelompok
Berikut ini beberapa pendapat mengenai langkah-langkah dalam melaksanakan diskusi kelompok. Menurut J. J. Hasibuan dan
Moedjiono 2006: 24 langkah diskusi kelompok adalah sebagai berikut: a. Guru memberi pengarahan pada siswa terkait dengan masalah yang
akan didiskusikan beserta cara pemecahannya dengan jelas agar dapat dipahami siswa. Masalah tersebut juga dapat ditentukan
bersama antara guru dan siswa. b. Guru memimpin siswa membentuk kelompok-kelompok diskusi,
memilih pimpinan diskusi ketua, penulis dan pelapor, mengatur posisi duduk, ruangan, dan sarana prasarana.
c. Ketika tiap-tiap kelompok berdiskusi, guru berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain jika lebih dari satu kelompok,
28 menjaga ketertiban, memberi dorongan dan bantuan agar anggota
kelompok dapat aktif dalam diskusi. d. Setelah selesai diskusi, tiap kelompok melaporkan hasil diskusinya
dalam kelompok yang lebih besar kelompok kelas dan siswa dari kelompok lain dapat memberikan tanggapan. Guru memberikan
penjelasan terkait laporan tersebut. Siswa mencatat hasil dari diskusi dan hasil laporan dikumpulkan pada guru.
Langkah-langkah pelaksanaan
diskusi kelompok
juga disampaikan oleh Suprihadi Saputro, Zainul Abidin, dan I Wayah
Sutama 2000: 184-185, langkah terebut secara berurutan yakni: a. Dirumuskannya topik masalah dengan jelas.
b. Siswa membentuk kelompok diskusi di bawah pimpinan guru. c. Melaksanakan diskusi. Saat berdiskusi hendaknya siswa mengetahui
apa yang akan didiskusikan dan bagaimana cara diskusi. Jalannya diskusi harus dengan suasana bebas, tiap anggota memiliki hak
bicara yang sama. d. Hasil diskusi dilaporkan di depan kelompok besar.
e. Hasil diskusi dicatat, dan hasil akhirnya di kumpulkan pada guru. Dari ketiga pendapat tersebut maka disimpulkan bahwa langkah-
langkah dalam diskusi kelompok adalah a disampaikannya topik masalah yang akan dibahas; b siswa memikirkan dan memberikan
tanggapan secara pribadi; c pembentukan kelompok beserta pemimpin kelompok; d mendiskusikan masalah; e melaporkan hasil diskusi
29 pada kelompok besar untuk meminta tanggapan; f laporan diskusi dan
tanggapannya di serahkan pada guru.
5. Bentuk Diskusi Kelompok