Pengertian Kecerdasan Pengertian Emosi

11

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kecerdasan Emosi

1. Pengertian Kecerdasan

Masyarakat awam beranggapan bahwa seseorang yang memiliki kecerdasan sering dikatakan sebagai orang yang pandai. Berdasarkan kamus Bahasa Indonesia, kecerdasan merujuk perihal cerdas, perbuatan mencerdaskan, kesempurnaan pengembangan akal budi seperti kepandaian, ketajaman, akal pikiran. Kecerdasan berkaitan erat dengan kesempurnaan akal serta budi yang dimiliki, meliputi mampunya mengoptimalkan kemampuan berpikir Dalam Oxford Learnes Pocket Dictionary, kecerdasan diartikan sebagai kemampuan dalam mempelajari, mengerti, dan berpikir tentang suatu hal. Dalam pengertian ini didapat beberapa unsur dalam kecerdasan yaitu kemampuan untuk dapat mempelajari hal baru, mengerti dengan apa yang dipelajari, dan memikirkan kelanjutan dari apa yang telah dipelajari. Baik dalam bentuk menerapkan atau hanya sekedar menyumbang pemikiran. Sedangkan William Stern Akyas Azhari, 2004: 142 menyatakan kecerdasan adalah kesanggupan jiwa untuk menyesuaikan diri dengan cepat dan tepat dalam situasi yang baru. Seseorang yang cerdas memiliki kemampuan untuk berpikir lebih cepat sehingga dapat menyesuaikan diri dalam situasi baru dengan cara yang tepat. 12 Menurut Gardner 2003: 22 kecerdasan merupakan kemampuan untuk menyelesaikan masalah, atau menciptakan produk, yang berharga dalam satu atau beberapa lingkungan budaya dan masyarakat. Dengan kecerdasan, masalah akan dapat lebih mudah diselesaikan. Kecerdasan akan mendorong seseorang untuk mengembangkan pikirannya dan menciptakan ide-ide baru yang berguna untuk kelangsungan hidup. Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kecerdasan adalah suatu kemampuan berpikir untuk menyelesaikan masalah dengan cepat dan tepat, baik masalah yang berkaitan dengan diri sendiri maupun lingkungan.

2. Pengertian Emosi

Emosi merupakan dorongan untuk bertindak, rencana seketika untuk mengatasi masalah yang telah ditanamkan secara berangsur- angsur oleh evolusi. Emosi berasal dari kata kerja Bahasa Latin movere yang memiliki arti menggerakkan, bergerak. Emosi merangsang untuk melakukan tindakan. Kecenderungan untuk bertindak ini kemudian akan dibentuk seiring dengan berjalannya waktu bersamaan dengan pengalaman dan kebudayaan. Emosi merupakan sebuah bentuk reaksi terhadap rangsangan dari dalam dan luar individu dalam Goleman, 2001: 7. Berdasarkan Oxford English Dictionary dalam Goleman, 2001: 411, emosi memiliki arti setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu; setiap keadaan mental yang hebat dan meluap-luap. 13 Emosi merupakan perasaan dan pikiran yang khas, keadaan biologis dan psikologis, dan serangkaian kecenderungan unruk bertindak. Menurut Chaplin dalam Triantoro Safaria dan Norfans Eka Saputra, 2009: 12 emosi merupakan suatu keadaan yang dirangsang oleh organisme mencakup perubahan-perubahan yang disadari, sifatnya mendalam, dan perubahan perlilaku. Emosi dirangsang oleh situasi tertentu. Seperti yang diungkapkan Goleman 2001: 411-412 emosi dikelompokkan dalam berbagai golongan besar, yaitu: a. Amarah: beringas, mengamuk, benci, marah besar, jengkel, kesal hati,, terganggu, rasa pahit, berang, tersinggung,bermusuhan, dan barangkali yang paling hebat, tindak kekerasan, dan kebencian patologis b. Kesedihan: pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihani diri, kesepian, ditolak, putus asa, dan kalau menjadi patologis, depresi berat. c. Rasa takut: cemas, takut, gugup, khawatir, waswas, perasaan takut sekali, khawatir, waspada, sedih, tidak tenang, ngeri, takut sekali, kecut; sebagai patologi, fobia dan panik. d. Kenikmatan: bahagia, gembira, ringan, puas, riang, senang, terhibur, bangga, kenikmatan indrawi, takjub, rasa terpesona, rasa puas, rasa terpenuhi, kegirangan luar biasa, senang, senang sekali, dan batas ujungnya, mania. e. Cinta: penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kasmaran, kasih. f. Terkejut: terkejut, terkesiap, takjub, terpana. g. Jengkel: hina, jijik, muak, mual, benci, tidak suka, mau muntah. h. Malu: rasa salah, malu hati, kesal hati, sesal, hina, aib, dan hati hancur lebur. Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa emosi adalah dorongan yang muncul di dalam diri akibat rangsangan dari dalam maupun luar diri individu. 14

3. Pengertian Kecerdasan Emosi

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KECERDASAN SOSIAL SISWA DALAM MENGORGANISASI KELOMPOK DISKUSI MELALUI STRATEGI PAILKEM PADA PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII-I SMP Negeri 7 Bandung.

4 16 38

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS DAN RELIGIUSITAS DENGAN KECERDASAN EMOSI PADA SISWA KELAS VIII SMP N 26 SURAKARTA.

0 0 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP DI KELAS V SD SURYODININGRATAN I.

0 1 160

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MELALUI DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII SMP HAMONG PUTERA NGAGLIK.

0 0 197

MENINGKATKAN KETERAMPILAN KEPEMIMPINAN MELALUI DISKUSI KELOMPOK KECIL (BUZZ-GROUP)PADA SISWA SMA KELAS XI MIPA 1 SMA NEGERI 1 PAKEM.

0 2 221

PENINGKATAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK (BUZZ-GROUP) PADA SISWA KELAS VIII-B SMP NEGERI 2 KALASAN.

0 4 181

PENINGKATAN PEMAHAMAN KESEHATAN REPRODUKSI MELALUI DISKUSI KELOMPOK BUZZ GROUP PADA SISWA VIII C DI SMP N 1 SENTOLO KULON PROGO.

0 0 170

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN MELALUI METODE DISKUSI JENIS BUZZ GROUP PADA SISWA KELAS VIII A SMP DWIJENDRA GIANYAR TAHUN PELAJARAN 20112012

0 1 14

PENERAPAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP DISERTAI KUIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP N 25 PADANG TAHUN AJARAN 2016/2017

0 1 10

BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI BUZZ GROUP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 2 SUKOHARJO - UNS Institutional Repository

0 0 18