59
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan alat bantu yang mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data-data agar kegiatannya lebih sistematis
Suharsimi Arikunto, 2013: 100. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala, wawancara, dan observasi.
1. Skala Kecerdasan Emosi Instrumen yang digunakan dalam penelitian akan lebih
menekankan pada pengukuran sikap, yang menggunakan skala sikap. Saifuddin Azwar 2013: 97, skala sikap berisi pernyataan-pernyataan
sikap attitude statements, yaitu suatu pernyataan mengenai objek sikap. Dalam penelitian ini, peneliti merujuk pada penggunaan skala
likert untuk mengetahui tingkat kecerdasan emosi siswa sebelum dan sesudah dilaksanakan tindakan.
Skala likert meminta responden untuk menjawab pernyataan dengan lima pilihan jawaban, Sangat Setuju SS, Setuju S, Ragu-ragu
R, Tidak Setuju TS, Sangat Tidak Setuju STS. Namun dikarenakan pilihan jawaban Ragu-ragu R memungkinkan responden untuk
memberikan jawaban yang tidak pasti, pilihan jawaban Ragu-ragu R akan dihilangkan. Pilihan jawaban yang digunakan dalam skala adalah
Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Kurang Sesuai KS, dan Tidak Sesuai TS mengingat skala ini meminta responden untuk melihat kesesuaian
pernyataan dengan sikap responden yang sebenarnya. Skor yang diberikan untuk skala kecerdasan emosi positif secara berurutan adalah
60 4,3,2,1. Sedangkan skala kecerdasan emosi yang negatif diberi skor
1,2,3,4. Skala kecerdasan emosi dalam penelitian ini disusun dengan dasar definisi operasional.
2. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan
menggunakan bahasa lisan, baik secara tatap muka maupun melalui media Wina Sanjaya, 2011: 96. Menurut Esterberg dalam Sugiyono,
2007: 231 wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan
makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara dalam penelitian ini ditujukan kepada siswa dan dilakukan setelah pelaksanaan tindakan.
Wawancara dilakukan untuk mengetahui hambatan yang ditemui selama proses berlangsung, perbedaan setelah dan sebelum dilakukan
tindakan, serta hasil dan keuntungan yang dirasakan setelah tindakan dilakukan.
Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah bebas terpimpin. Menurut Suharsimi Arikunto 2013: 199, wawancara bebas
terpimpin merupakan kombinasi dari wawanacara bebas dan wawancara terpimpin. Jenis wawancara ini dipilih karena memiliki sifat yang lebih
fleksibel, sehingga dalam wawancara peneliti dapat mengubah pertanyaan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi.
61 3. Observasi
Wina Sanjaya 2011: 96 menyatakan bahwa observasi adalah teknik pengumpulan data dengan mengamati setiap kejadian yang
sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi. Obsevasi dilakukan ketika tindakan dilakukan. Dalam melakukan observasi,
peneliti dibantu oleh observer untuk memantau dan mengamati tingkah laku siswa. Observasi dalam penelitian ini untuk mengetahui partisipasi
siswa dalam kegiatan diskusi kelompok.
G. Instrumen Penelitian