61 3. Observasi
Wina Sanjaya 2011: 96 menyatakan bahwa observasi adalah teknik pengumpulan data dengan mengamati setiap kejadian yang
sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi. Obsevasi dilakukan ketika tindakan dilakukan. Dalam melakukan observasi,
peneliti dibantu oleh observer untuk memantau dan mengamati tingkah laku siswa. Observasi dalam penelitian ini untuk mengetahui partisipasi
siswa dalam kegiatan diskusi kelompok.
G. Instrumen Penelitian
Meneliti merupakan kegiatan yang melakukan pengukuran. Dalam melaksanakan penelitian harus didukung adanya alat ukur yang baik.
Menurut Sugiyono 2007: 102 instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.
Penggunaan instrumen penelitian dapat mempermudah pekerjaan dan menghasilkan hasil yang lebih baik. Dalam penelitian ini, instrumen
penelitian utama yang digunakan adalah skala kecerdasan emosi. Instrumen pendukung dalam penelitian ini menggunakan wawancara dan observasi.
1. Skala Kecerdasan Emosi
Skala digunakan untuk mengukur kecerdasan emosi. Model yang digunakan dalam penelitian adalah likert. Dalam skala Likert, responden
diminta untuk menjawab pernyataan dengan alternatif pilihan jawaban adalah Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Kurang Sesuai KS, dan Tidak
Sesuai TS. Pernyataan sikap terdiri atas dua macam, yaitu pernyataan
62 yang favorabel mendukung atau memihak pada objek sikap dengan
nilai secara berurutan 4, 3, 2, 1 dan pernyataan yang tidak favorabel tidak mendukung objek sikap dengan nilai secara berurutan 1, 2, 3, 4.
Penggunaan skala ini dimaksudkan untuk mengetahui tinggi rendahnya kecerdasan emosi yang dimiliki siswa. Penyebaran skala dilaksanakan
dua kali yakni sebelum dan sesudah tindakan dilakukan. Hal ini untuk mengetahui sejauh mana tindakan memberikan dampak pada perubahan
tingkat kecerdasan emosi siswa.
Tabel 1. Kisi-kisi Skala Kecerdasan Emosi Siswa
No Indikator
Deskriptor Nomor Item
Jumlah Positif Negatif
1 Mengenali
dan memahami
perasaan diri Mengenali dan
memahami perasaan diri yang sedang dialami
10 1, 6, 11
4 Mengetahui penyebab
timbulnya emosi diri 2, 7
4, 8, 9 5
Mengekspresikan emosi diri
3, 5, 12, 13
4
2 Mengenali
dan memahami
perasaan orang lain
Berempati pada keadaan orang lain
16, 22 15, 26
4 Membaca perasaan
orang lain 14,
17, 19 20, 21
5 Mengetahui mood orang
lain 18, 23,
24, 25 4
3 Mengendali
kan emosi Menyalurkan emosi
dengan tepat 32
28, 29, 36
4 Mengontrol perasaan
30, 31, 35
27, 33, 34, 37
7 4
Kemampuan memotivasi
diri Kepercayaan diri
40, 41,
42, 48 39
5 Keberanian menerima
tantangan 38, 50
44, 46 4
Berpikir positif 43, 47
45, 49 4
63
5 Berhubunga
n dengan orang lain
Beradaptasi dengan lingkungan
55 56, 58,
59 4
Membina hubungan baik
51, 53, 60
52, 54, 57
6 Jumlah
24 27
60
2. Pedoman Wawancara
Demi mendapatkan hasil yang lebih maksimal, dalam melaksanakan wawancara peneliti menggunakan pedoman wawancara
yang telah disusun sebelumnya. Wawancara dilakukan kepada siswa sebagai responden dan guru atau observer setelah dilakukannya
tindakan. Adapun pedoman wawancara sebagai berikut:
Tabel 2. Pedoman Wawancara Siswa No.
Pernyataan Jawaban
Subyek
1. Bagaimana perasaan anda ketika sebelum dan
sesudah mengikuti kegiatan? 2.
Apa sajakah manfaat yang didapat setelah mengikuti kegiatan?
3. Apakah Anda memahami nilai yang
terkandung dalam setiap kegiatan? 4.
Adakah yang berubah dalam keseharian anda setelah mengikuti kegiatan?
5. Dapatkah Anda mengenali emosi orang lain
dan membalasnya dengan tepat? 6.
Bagaimana hubungan Anda dan teman-teman setelah mengikuti kegiatan?
7. Apakah diskusi kelompok buzz group dapat
meningkatkan kecerdasan emosi Anda?
Tabel 3. Pedoman Wawancara Guru atau Observer
No. Pertanyaan
Jawaban Guru atau Observer
1. Apa saja hambatan yang dialami selama
proses melaksanakan tindakan? 2.
Bagaimana sikap yang ditunjukkan siswa selama mengikuti tindakan?
64 3.
Adakah perbedaan perilaku siswa antara sebelum
dan setelah
pelaksanaan tindakan?
4. Bagaimana keberhasilan metode diskusi
kelompok buzz-group
dalam meningkatkan kecerdasan emosi siswa?
3. Pedoman Observasi