Permasalahan dan Tantangan Aceh
196
BAB IV - RPJM Aceh 2012-2017 | Permasalahan dan Tantangan Aceh
nasional, yaitu; 44 per 1.000 kelahiran hidup dan belum mencapai target MDGs 32 per 1.000 kelahiran hidup. Angka Kematian I bu AKI di Aceh masih sebesar 238 per 100.000 kelahiran
hidup, sedangkan rata-rata AKI nasional sudah mencapai 228 per 100.000 kelahiran hidup, dan target MGDs 2015 sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup.
Prevalensi Balita gizi buruk sebesar 23,7 pada tahun 2010 masih di atas angka rata-rata nasional yang telah mencapai 17,9 . Angka balita kurus juga terjadi penurunan di
Aceh, pada tahun 2007 prevalensinya 18,3 turun menjadi 14,2 pada tahun 2010. Prevalensi KEK pada wanita usia 15-45 tahun di Aceh adalah 12,3 sedikit lebih rendah
dibandingkan dengan angka KEK rata-rata Nasional 13,6 . Seperempat 25 wanita usia subur WUS di Aceh terlalu kurus atau dua kali lipat
dari pada kondisi nasional 13.6 . Rata-rata kecukupan konsumsi energi penduduk umur 13-15 tahun usia pra remaja berkisar 67,9 persen- 84,7 persen. Kecukupan energi dan
protein usia 13-15 tahun di Aceh adalah 22 . Angka ini adalah angka terendah di I ndonesia. Prevalensi Pneumonia di Aceh sekitar 3,97 persen, lebih tinggi dari rata-rata
nasional yang hanya sekitar 2.85 persen. Prevalensi Diare di Aceh sekitar 17,3 persen,
angka ini dua kali lebih tinggi dari angka nasional 9 . Malaria masih endemis hampir
diseluruh Aceh, prevalensi malaria di Aceh 3,7 persen masih lebih tinggi dibandingkan dengan angka nasional yang hanya sebesar 2.85 persen.
Prevelensi Tuberkulosis TBC di Aceh diperkirkan sebesar 1.45 persen, lebih tinggi
dari prevelensi nasional yang hanya 0.99 persen. Prevelensi DBD di Aceh 1.1 persen, lebih tinggi daripada angka nasional sebesar 0,11 persen. Angka kesakitan DBD di Aceh sebesar
57,2 per 100.000 penduduk, masih lebih tinggi dari target nasional yang ditetapkan dibawah atau sama dengan 50 per 100.000 penduduk.
Penyakit Kusta juga masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat di Aceh, dimana Aceh merupakan satu-satunya provinsi di Sumatera yang masih tergolong
sebagai daerah endemis tinggi kusta prevalensi di atas 1 per 10.000 penduduk. Sampai dengan akhir tahun 2011 jumlah penderita kusta terdaftar mencapai 594 atau prevalensi
1,2 per 10.000 penduduk. Proporsi anak diantara kasus baru kusta yang ditemukan masih tinggi, yaitu 8,7 persen, sedangkan target nasional kurang dari 5 persen.
Penyakit yang Dapat Dicegah dengan I munisasi PD3I , seperti campak, pertusis dan tetanus neonatorum masih cukup tinggi kejadiannya di Aceh. Pada tahun 2011
dilaporkan terjadi sebanyak 708 kasus campak klinis, 93 kasus pertusis dan 3 kasus tetanus neonatorum. Jumlah kumulatif kasus HI V dan AI DS di Aceh sampai dengan 2011
sebanyak 112 kasus yang tercatat. Namun sekarang hampir semua 20 dari 23 kabupaten kota di Aceh sudah menjadi daerah penyebaran HI V dan AI DS.
Penyakit Tidak Menular PTM non-communicable disease sudah menjadi ancaman
baru bagi kesehatan masyarakat Aceh. Aceh berada diurutan teratas untuk beberapa jenis
BAB IV - RPJM Aceh 2012-2017 | Permasalahan dan Tantangan Aceh