Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah 1.

BAB II - RPJM Aceh 2012-2017 | Aspek Daya Saing Daerah 140 maupun pada saat menjelang hari-hari besar nasional pada saat menjelang Puasa, I dul Fitri dan I dul Adha; dan c proporsi penduduk miskin dan rawan pangan semakin menurun. Produksi komoditas pangan penting selama lima tahun telah menunjukkan pertumbuhan yang positif. Adapun gambaran ketersediaan bahan pangan untuk dikonsumsi dapat ditunjukkan dari hasil Neraca Bahan Makanan NBM. Berdasarkan hasil analisis NBM tahun 2011, bahwa rata-rata kuantitas ketersediaan pangan perkapita perhari untuk energi mencapai 3.334,28 kkal kap hari dan protein 92,42 gram kap hari, sudah melebihi angka rekomendasi hasil Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi WNPG VI I I Tahun 2004, yaitu ketersediaan energi 2200 kkal kap hari dan protein 57 gram kapita hari Tabel 2.87 . Tabel 2.87 Jumlah Ketersediaan Eergi, Protein dan Lemak Menurut Kelompok Bahan Makanan di Aceh Tahun 2011 No Kelompok Bahan Makanan Kkal kap hari gr kap hari Lemak gr kap hari 1 Padi-padian 2.198,10 54,21 10,01 2 Makanan Berpati 38,99 0,27 0,08 3 Gula 249,31 0,36 1,14 4 Needs 193,03 12,96 12,56 5 Buah-buahan 54,94 0,64 0,39 6 Sayur-sayuran 58,31 3,68 0,99 7 Daging 20,02 1,83 1,35 8 Telur 38,13 2,9 2,76 9 Susu 14,50 0,76 0,83 10 I kan 80,83 14,68 1,75 11 Minyak 388,11 0,13 43,22 Total 3.334,27 92,42 75,08 Sumber: BKP-Luh Aceh, 2012 data diolah Jumlah konsumsi pangan dalam bentuk total energi masyarakat Aceh Tahun 2010 mencapai 2.139 kkal kap hari, yang berarti telah memenuhi 107 dari sasaran angka kecukupan energi yang ditetapkan dalam susunan Pola Pangan Harapan PPH Nasional atau berdasarkan hasil Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi WKNPG VI I I Tahun 2004, yaitu 2.000 kkal kap hari. Proporsi energy yang di konsumsi tersebut masing-masing bersumber dari padi-padian 1375,3 kkal kap hari, umbi-umbian 19,8 kkal kap hari, pangan hewani 168,1 kkal kap hari, buah biji berminyak 77,6 kkal kap hari, minyak dan lemak 247,1 kkal kap hari, kacang-kacangan 28,6 kkal kap hari, gula 107,1 kkal kap hari serta sayur dan buah 74,5 kkal kap hari. Walaupun jumlah konsumsi energinya melebihi angka kecukupan energi, namun secara kualitas masih rendah, hal ini tercermin dari skor mutu pangan yang baru mencapai 72,3 dari sasaran 100, hal ini menunjukkan bahwa pola konsumsi pangan masyarakat yang belum beragam, seimbang dan bergizi, karena didominasi oleh kelompok padi-padian sementara itu kelompok pangan lainnya seperti pangan hewani serta kelompok sayur dan buah proporsi masih dibawah sasaran skor PPH. 141 BAB II – RPJM ACEH 2012-2017 | Aspek Daya Saing Daerah Jika dilihat dari sisi kerawanan Pangan, berdasarkan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Aceh Tahun 2010, menunjukkan bahwa dari 251 kecamatan yang dianalisis, terdapat 133 kecamatan atau sekitar 52,99 persen rentan terhadap kerawanan pangan. Penyebab utama kerawanan pangan prioritas 1, 2 dan 3 yaitu angka kemiskinan yang masih tinggi, tidak ada akses listrik, kasus underweight pada balita masih tinggi, tidak ada akses jalan untuk kendaraan roda empat, tidak ada sumber air bersih, dan rasio konsumsi normatif perkapita terhadap ketersediaan serealia masih meningkat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.88. Tabel 2.88 Sebaran Kecamatan yang masuk dalam Daerah Raw an Pangan Prioritas 1 s d 6 Per Kabupaten Tahun 2010 No Kabupaten Kota Jumlah Kecamatan Jumlah Prioritas 1 Prioritas 2 Prioritas 3 Prioritas 4 Prioritas 5 Prioritas 6 1 Simeulue - - - 8 - - 8 2 Aceh Singkil - - 8 2 - - 10 3 Aceh Selatan - - - 1 - 14 15 4 Aceh Tenggara 3 - - 1 12 - 16 5 Aceh Timur 14 - - 3 7 - 24 6 Aceh Tengah 7 - - - 7 - 14 7 Aceh Barat 6 - - 6 - - 12 8 Aceh Besar 3 1 - 5 14 - 23 9 Pidie 23 1 - - - - 24 10 Bireuen 1 - - - 16 - 17 11 Aceh Utara 26 - - - 1 - 27 12 Aceh Barat Daya 7 - - - 1 - 8 13 Gayo Lues - - 11 - - - 11 14 Aceh Tamiang 4 - - 3 7 - 14 15 Nagan Raya 5 - 3 - - - 8 16 Aceh Jaya - - - 6 - - 6 17 Pidie Jaya 5 1 - 1 - - 7 18 Bener Meriah 4 - - 3 - - 7 Aceh 108 3 22 39 65 14 251 Sumber: BKP-LUH Aceh, 2010 diolah Ket: Rentan Rawan Pangan; - Prioritas 1 : Sangat Rentan - Prioritas 2 : Rentan - Prioritas 3 : Kurang rentan - Prioritas 4 : Kurang Tahan - Prioritas 5 : Tahan - Prioritas 6 : Sangat Tahan Permasalahan utama di bidang ketahanan pangan antara lain adalah: 1 belum lancarnya distribusi pangan; 2 harga pangan yang tidak stabil; 3 dukungan regulasi tentang ketahanan pangan di tingkat kabupaten kota belum tersedia; 4 kurangnya data dan informasi yang akurat; 5 rendahnya ketersediaan infrastruktur pendukung; dan 6 rendahnya kualitas dan kuantitas konsumsi pangan pangan. Belum lancarnya distribusi pangan disebabkan oleh: 1 dukungan infrastruktur sarana jalan, dan jembatan untuk memperlancar distribusi pangan; 2 sarana transportasi yang belum memadai; 3 sistem transportasi, yakni sistem transportasi yang masih kurang efektif