19
BAB II – RPJM ACEH 2012-2017 | Aspek Geografi dan Demografi
2.1.1.6. Penggunaan Lahan
Aceh memiliki mekanisme dan aturan adat yang melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam. Mekanisme dan aturan itu tertuang dalam aturan Lembaga
Adat, sesuai pasal 98 ayat 3 UUPA antara lain seperti Panglima Laot, Pawang Glee, dan Kejreun Blang. Berdasarkan Rencana Tata Ruang dan Wilayah Aceh Tahun 2010 – 2030
rencana pola ruang wilayah Aceh terdiri atas Kawasan Lindung dengan luas 2.708.550 Ha 47,7 dan Kawasan Budidaya dengan luas 2.934.602 Ha 52,3 . Untuk mengurangi
perubahan fungsi baik kawasan lindung maupun kawasan budidaya perlu dilakukan penegasan dan penataan batas masing-masing kawasan sehingga tidak terjadi lagi tumpang
tindih dan konversi lahan yang menyalahi aturan. Pola pemanfaatan penggunaan lahan hutan disesuaikan dengan fungsi lahan hutan itu sendiri sehingga dapat menjamin
kelestarian produksi dan keseimbangan lingkungan hidup. Jika dibandingkan pada tahun 2008, luas penggunaan lahan hutan 3.523.925 Ha atau
sebesar 60,37 persen. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi pengurangan luas lahan hutan sebesar 20,01 persen. Sebaliknya, penggunaan lahan untuk perkebunan besar dan kecil
mengalami peningkatan sebesar 4,91 persen, pada tahun 2008 seluas 742.511 Ha 12,72 menjadi seluas 1.001.081 Ha 17,63 pada tahun 2010. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi
alih fungsi lahan dari hutan menjadi perkebunan. Selanjutnya pada tahun 2010, luas lahan pertanian sawah seluas 311.872 Ha atau 5,49 persen dan pertanian tanah kering semusim
mencapai 137.672 Ha atau 2.43 persen seperti ditunjukkan pada Tabel 2.6.
Tabel 2.6 Jenis Penggunaan Lahan di Aceh
Tahun 2007 – 2011
No Penggunaan Lahan
Luas Area Ha 2007
2008 2009
2010 2011
1 Perkampungan 117.560
117.582 117.589
117.589 125.439 2 I ndustri
3.928 3.928
3.928 3.928
3.928 3 Pertambangan
115.009 115.049
115.049 205.049 206.049
4 Persawahan 311.825
311.849 311.872
311.872 314.991 5
Pertanian tanah kering semusim 137.616 137.665
137.672 137.672
139.049 6 Kebun
305.577 305.591
305.599 305.599 305.624
7 Perkebunan
- Perkebunan Besar 627.000
691.050 699.401
800.401 800.401 - Perkebunan Kecil
51.450 51.461
200.680 200.680 200.680
8 Padang Padang rumput, alang-
alang dan semak 229.726 229.726 229.726 229.726 232.023
9 Hutan Lebat, berkular sejenis
3.588.135 3.523.925
2.483.080 2.291.080 2.291.080
10 Perairan Darat Kolam air tawar,
tambak, penggaraman, waduk danau dan rawa
204.292 204.292 204.292 204.292 206.741 11
Tanah terbuka Tandus, rusak dan land cleaning
44.439 44.439 44.439 44.439 44.439 12 Lainnya others
- 101.006
941.567 823754
806.637
TOTAL 5.736.557
5.837.563 5.794.894
5.676.081 5.677.081
Sumber: BPS, 2012
Pola pemanfaatan penggunaan lahan hutan disesuaikan dengan fungsi lahan hutan itu sendiri sehingga dapat menjamin kelestarian produksi dan keseimbangan lingkungan
BAB II - RPJM Aceh 2012-2017 | Aspek Geografi dan Demografi
20
hidup. Pola sebaran permukiman penduduk berkaitan erat dengan kondisi topografi, yaitu berada di kawasan yang datar di sepanjang pantai utara-timur, sebagian wilayah pantai
barat-selatan dan lembah-lembah sungai.
2.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah
Penetapan kawasan strategis Aceh didasarkan pada pengaruh yang sangat penting terhadap pertumbuhan ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan secara bersinergi yang
bertujuan untuk; a.
Menata kawasan strategis di seluruh wilayah Aceh menjadi lokasi yang kondusif untuk berinvestasi bagi penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing yang
didukung oleh kemampuan pelayanan, manajemen, kearifan adat dan budaya, serta sarana dan prasarana yang lengkap;
b. Memanfaatkan peluang globalisasi ekonomi dan kerjasama ekonomi kawasan asia dan
internasional secara optimal; c.
Meningkatkan kapasitas tampung kawasan strategis terhadap kegiatan perdagangan dan jasa sesuai dengan daya dukung lingkungan;
d. Mengalokasikan ruang dan kesempatan bagi pengembangan sektor informal dan
golongan usaha skala kecil menengah secara terintegrasi. Rencana Tata Ruang Aceh Tahun 2012-2032 telah menetapkan 4 kawasan sebagai bagian
dari rencana pengembangan kawasan strategis Aceh yang meliputi: a.
Kawasan pusat perdagangan dan distribusi Aceh atau ATDC Aceh Trade and Distribution Center tersebar di 6 enam zona, meliputi;
1. Zona Pusat
: Kota Sabang, Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Pidie dengan lokasi pusat
agro industry di Kabupaten Aceh Besar. 2.
Zona Utara : Kabupaten Pidie Jaya, Kabupaten Bireuen, Kota Lhokseumawe,
Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupat en Bener Meriah dengan lokasi pusat
agro industry di Kabupaten Bireuen.
3. Zona Timur
: Kabupaten Aceh Timur, Kota Langsa, Kabupaten Aceh Tamiang dengan lokasi pusat
agro industry di Kabupaten Aceh Tamiang 4.
Zona Tenggara
: Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Tenggara, Kota Subulussalam, Kabupaten Singkil, Pulau Banyak dengan lokasi
pusat agro industry di Kabupaten Aceh Tenggara.
5. Zona Selatan
: Kabupaten Aceh Selatan, Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Simeulue dengan lokasi pusat
agro industry di Kabupaten Aceh Barat Daya.