– RPJM ACEH 2012-2017 | Aspek Kesejahteraan Masyarakat

BAB II - RPJM Aceh 2012-2017 | Aspek Kesejahteraan Masyarakat 38 2.2.1.8. Angka Kriminalitas yang tertangani Menurut BPS 2009 terdapat dua jenis kriminalitas yaitu kejahatan terhadap anak dan kejahatan terhadap perempuan. Pada tahun 2007 terjadi 7 kasus kejahatan terhadap anak yang dilaporkan, 7 kasus dalam proses dan 4 kasus telah diselesaikan. Sementara itu kejahatan terhadap perempuan terjadi 18 kasus yang dilaporkan, 6 kasus dalam proses dan 3 kasus telah diselesaikan. Pada tahun 2008 terjadi peningkatan kasus kriminalitas terhadap anak, yang dilaporkan menjadi 91 kasus, 11 kasus dalam proses dan 78 kasus telah diselesaikan. Kejahatan terhadap perempuan juga meningkat, yang dilaporkan 134 kasus, 16 kasus dalam proses dan 119 kasus telah diselesaikan. Tindak kejahatan yang terjadi di Aceh secara umum mengalami peningkatan dimana pada tahun 2006 tercatat 1.095 kasus, tahun 2007 tercatat 2.748 kasus dan 2008 tercatat 2.667 kasus. Pada umumnya tindak kejahatan tersebut berupa pencurian, penganiayaan, pembunuhan, perkosaan dan narkotika Tabel 2.19 . Tabel 2.19 I ndeks Tindak Kejahatan Menonjol Di Aceh Tahun 2006- 2008 2006 2007 2008 1 2 3 4 5 1 Pencurian dengan pemberatan 218 513 510 2 Pencurian Kendaraan Bermotor 430 1113 1061 3 Pencurian dengan kekerasan 56 175 130 4 Penganiayaan Berat 115 360 364 5 Kebakaran 38 86 14 6 Pembunuhan 11 43 42 7 Perkosaan 30 48 60 8 Kenakalan Remaja 9 Uang Palsu 1 18 9 10 Narkotika 196 392 477 1095 2748 2667 Sumber : Polda NAD, 2009 KASUS No. TAHUN Provinsi Jumlah tersangka kasus narkoba berdasarkan kelompok umur di Aceh pada tahun 2008 sebanyak 795 orang. Persentase tersangka narkoba pada tahun 2008 didominasi kelompok umur 30 tahun dan 25-29 tahun Tabel 2.20. 39 BAB II – RPJM ACEH 2012-2017 | Aspek Kesejahteraan Masyarakat Tabel 2.20 Jumlah tersangka Kasus Narkoba Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2008 No Kelompok Umur Jumlah Persentase 1 16 1 0.13 2 16-19 61 7.67 3 20-24 195 24.53 4 25-29 205 25.79 5 30 333 41.89 Total 795 100 Sumber: Badan Narkotika Nasional 2009 2.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial 2.2.2.1. Pendidikan

A. Angka Melek Huruf

Menurut Badan Pusat Statistik 2011, angka melek huruf di Aceh dalam kurun waktu tahun 2006-2010 terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2006 tercatat sebesar 94,27 persen penduduk usia 15 tahun ke atas yang melek huruf kemudian meningkat menjadi 96,88 persen pada tahun 2010 Tabel 2.21 . Umumnya penduduk buta aksara di Aceh berada pada kelompok usia lanjut usia 50 tahun ke atas. Pada kelompok usia 15-44 tahun tercatat 0,74 persen penduduk yang buta aksara, pada kelompok usia 45-49 tahun sebesar 4 persen, sedangkan pada kelompok usia 50 tahun ke atas mencapai 11,28 persen. Dibandingkan dengan rata-rata nasional tahun 2010 sebesar 92,91 persen, capaian angka melek huruf penduduk berusia 15 tahun ke atas di Aceh sudah lebih baik. Capaian di daerah perkotaan masih lebih tinggi dibandingkan dengan perdesaan, yaitu 98,48 persen di perkotaan dan 96,22 persen di perdesaan. Namun demikian dalam kurun waktu lima tahun terakhir kesenjangan ini menurun tajam dari 5,02 persen pada tahun 2006 menjadi 2,26 persen pada tahun 2010. Tabel 2.21 Angka Melek Huruf Dew asa di Aceh Tahun 2007 dan 2011 No Kabupaten Kota 2007 2008 2009 2010 2011 1 Simeulue 98,30 98,30 98,58 98,66 98,85 2 Aceh Singkil 96,20 96,20 96,22 96,24 93,23 3 Aceh Selatan 96,42 96,42 96,47 96,53 94,42 4 Aceh Tenggara 96,94 96,94 97,10 97,95 96,76 5 Aceh Timur 97,24 97,35 97,51 98,21 95,30 6 Aceh Tengah 97,47 98,08 98,13 98,60 98,41 7 Aceh Barat 94,06 94,06 94,08 94,53 93,76 8 Aceh Besar 96,93 96,93 96,95 96,96 96,06 9 Pidie 94,53 95,51 95,56 95,91 96,30 10 Bireuen 98,34 98,34 98,37 98,47 97,24 11 Aceh Utara 96,04 96,04 96,42 97,81 95,27 12 Aceh Barat Daya 95,70 96,22 96,25 96,34 93,23