Fokus Layanan Urusan Wajib 1. Otonomi Daerah dan Tata Kelola Pemerintahan

BAB II - RPJM Aceh 2012-2017 | Aspek Pelayanan Umum 100 Tahun 2004 Sistem Pendidikan Nasional mengamanahkan semua program studi harus dibina oleh Kemdikbud, termasuk PT kedinasan. Sebaran prodi diploma, sarjana dan pascasarjana menunjukkan bahwa 40 persen prodi berada di PTN dan sisanya berada di PTS. Kondisi akreditasi prodi memperlihatkan bahwa 79 persen prodi memiliki status akreditasi yang masih berlaku dan 22 persen sudah kadaluarsa, dan diperkirakan sekitar 10 persen prodi lain belum pernah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi BAN PT, terutama prodi-prodi kedinasan kesehatan dan sejumlah sekolah tinggi atau akademi. Keadaan mutu berdasarkan peringkat akreditasi menunjukkan bahwa 2 persen prodi berperingkat A yang semuanya berada di PTN, sedangkan 33 persen memiliki akreditasi B dan 61 persen berakreditasi C. Sekitar 3 persen berstatus tidak terakreditasi karena kondisi mutu yang dibawah minimal. Rendahnya mutu pendidikan tinggi berkatian erat dengan kualitas input pelajar yang memasuki perguruan tinggi. Hal ini tergambar dari kualitas lulusan pendidikan menengah SMA sederajat berdasarkan hasil SNMPTN pada tahun 2011. Aceh memiliki nilai rata-rata untuk bidang I PA sebesar 44,86 persen yang berada pada peringkat 31 Nasional, sedangkan bidang I PS sebesar 43,19 persen yang berada peringkat 25 Nasional. Keadaan ini sungguh memperhatikan dikarenakan tidak jauh berbeda dengan kondisi pada beberapa provinsi yang selama ini dianggap masih terbelakang yaitu Papua dan Maluku, bahkan lebih rendah dibandingkan provinsi Nusa Tenggara. Permasalahan rendahnya mutu pendidikan tinggi di Aceh disebabkan oleh beberapa hal antara lain: 1 belum memadainya sarana dan prasarana pendukung belajar mengajar; 2 rendahnya mutu tenaga pendidik dan 3 rendahnya kualitas input pelajar yang masuk perguruan tinggi. Oleh karena itu, Pemerintah Aceh dalam mendukung peningkatan mutu PT antara lain: 1 meningkatkan kualitas lulusan SMA sederajat; 2 melanjutkan bantuan beasiswa bagi mahasiswa dan tenga pendidik dan 3 memfasilitasi pengembangan sarana dan prasarana pendukung PT.

G. Pendidikan Non Formal

Pendidikan non formal yang dilaksanakan di Aceh adalah pendidikan PAUD dan pendidikan kesetaraan. Berdasarkan data tahun 2012, jumlah peserta didik PAUD usia 0-4 tahun tercatat sebanyak 24.529 orang, dengan rincian Kelompok Bermain sebanyak 18.858 orang, Taman Penitipan Anak TPA sebanyak 1.365 orang, Satuan PAUD Sejenis SPS sebanyak 3.235 orang. Jumlah ini belum termasuk peserta didik pada POS-PAUD dan Taman Pendidikan Al-quran. Data peserta didik menurut kelembagaan dan jenis kelamin adalah sebagaimana di sajikan pada Tabel 2.53. 101 BAB II – RPJM ACEH 2012-2017 | Aspek Pelayanan Umum Tabel 2.53 Data Peserta Didik PAUD menurut Kelembagaan dan Jenis Kelamin Di Aceh Tahun 2012 No Kelembagaan Laki- laki Perempuan Jumlah 1 Kelompok Bermain 9.311 77.43 9.547 76.35 18.858 2 TPA 119 0.99 1.246 9.96 1.365 3 SPS 1.524 12.67 1.711 13.68 3.235 Jumlah 12.025

49.02 12.504

50.98 24.529

Sumber: Pendidikan Luar Biasa Luar Sekolah Dinas Pendidikan Aceh tahun 2011 Selanjutnya peserta didik pendidikan kesetaraan sebanyak 15.676 orang, terdiri dari Paket A sebanyak 3.546 orang, Paket B sebanyak 10.992 orang dan Paket C sebanyak 1.138 orang. Perincian menurut Jenjang dan Jenis Kelamin adalah sebagaimana di sajikan pada Tabel 2.54. Tabel 2.54 Data Peserta Didik Pendidikan Kesetaraan menurut Jenjang Di Aceh Tahun 2011 2012 No Jenjang Laki- laki Perempuan Jumlah 1 Paket A 1.742 22.36 1.804 22.88 3.546 2 Paket B 5.473 70.24 5.519 70.00 10.992 3 Paket C 577 7.41 561 7.12 1.138 Jumlah 7.792

49.71 7.884

50.29 15.676

Sumber: Pendidikan Luar Biasa Luar Sekolah Dinas Pendidikan Aceh tahun 2011 Untuk meningkatkan kualitas pendidikan PAUD dan pendidikan kesetaraan Pemerintah Aceh telah mengembangkan perpustakaan, tercatat 39 buah TBM yang aktif dan 2 buah TBM mobil. Namun budaya baca dan pembinaan perpustakaan belum menunjukkan hasil yang optimal karena terbatasnya jumlah Taman Bacaan Masyarakat TBM yang ada, lemahnya kemampuan personil, dan terbatasnya jumlah buku. Demikian juga hampir semua kabupaten kota di Aceh telah membentuk lembaga perpustakaan dan kearsipan, namun belum tersedianya gedung yang memadai. Jumlah gedung pelayanan perpustakaan untuk mendukung pendidikan PAUD dan pendidikan kesetaraan dapat dilahat pada Tabel 2.55. Tabel 2.55 Jumlah Gedung Pelayanan Perpustakaan Umum dan Gampong Tahun 2009- 2011 No Jenis Perpustakaan Jumlah Perpustakaan Sudah Memiliki Gedung Sendiri 2009 2010 2011 2009 2010 2011 1 Perpustakaan Umum 14 19 19 3 8 9 2 Perpustakaan Gampong 779 807 876 - 25 38 Sumber : Badan Arpus Aceh, 2012 Sesuai dengan surat Gubernur Aceh No.413.4 24658 2011 tanggal 13 Oktober 2011 Aceh memiliki 6.451 gampong. Jumlah perpustakaan gampong yang sudah terbentuk sebanyak 876 perpustakan dan sebanyak 38 unit 4 sudah memiliki gedung sendiri, sedangkan yang lainnya masih menumpang pada gedung rumah masyarakat. Oleh karena