13
BAB II – RPJM ACEH 2012-2017 | Aspek Geografi dan Demografi
Gambar 2.4 Peta Geologi
Jenis batuan yang terdapat di Aceh dapat dikelompokkan menjadi batuan beku, batuan metamorfik atau malihan, batuan sedimen, batuan gunung api serta endapan
aluvium. Berdasarkan jenis litologi batuan dapat diidentifikasikan sebagai berikut: a.
Batuan beku atau malihan igneous or metamorphic rocks, terletak pada kompleks pegunungan mulai dari puncak atau punggungan; dengan potensi air tanah sangat rendah;
b. Sedimen padu - tak terbedakan consolidated sediment – undifferentiated, terletak di
bagian bawah hilir batuan beku di atas namun masih pada kompleks pegunungan hingga ke kaki pegunungan, dan di Pulau Simeulue; dengan potensi air tanah yang juga sangat
rendah; c.
Batu gamping atau dolomit ilimestones or dolomites, terletak setempat-setempat, yaitu di pegunungan di bagian barat laut Aceh Besar sekitar Peukan Bada dan Lhok Nga, di Aceh
Jaya, di Gayo Lues dan Aceh Timur; dengan potensi air tanah yang juga sangat rendah; d.
Hasil gunung api – lava, lahar, tufa, dan breksi volcanic products – lava, lahar, tuff, breccia, terutama terdapat di sekitar gunung berapi, terutama yang teridentifikasi terdapat di sekitar
G. Geureudong, G. Seulawah, dan G. Peut Sagoe; dengan potensi air tanah rendah; e.
Sedimen lepas atau setengah padu – kerikil, pasir, lanau, lempung loose or semi- consolidated sediment gravel, sand, silt, clay, terdapat di bagian paling bawah hilir
yaitu di pesisir, baik di pesisir timur maupun pesisir barat dan di cekungan Krueng Aceh; dengan potensi air tanah sedang sampai tinggi.
BAB II - RPJM Aceh 2012-2017 | Aspek Geografi dan Demografi
14 2.1.1.4.
Hidrologi
A. Air Permukaan
Di wilayah Aceh terdapat 408 Daerah Aliran Sungai DAS besar sampai kecil dimana sebanyak 73 sungai besar dan 80 sungai kecil. Pengelolaan sungai sebagai sumber daya air
ditetapkan Sembilan Wilayah Sungai WS, seperti disajikan pada
Tabel 2.1. Tabel 2.1
Penetapan Wilayah Sungai Aceh
Kode WS Wilayah Sungai
Daerah Aliran Sungai Kew enangan
Strategis Nasional 01.01.A3
Aceh – Meureudu Aceh; Sibayang; Raya; Lubok; Areu; I e-masen;
Lampanah; Leungah; Babeue; Laweueng; Batee; Seuleunggoh; Baro; Tiro; Putu; Pante Raja; Pangwa;
Beuracan; Meureudu; Jeulanga; Samalanga; Meuseugo; Lamih; Geupe; Pincung; Same; Teunom;
Reundrah; Sotoy dan Sabang Pemerintah
01.04.A3 Woyla – Bateue
Wayla; Layung; Meureubo; Suenagan; Trang; Tripa; Seuneuam; Seumayam; Rubee; Suak Keutapang;
Bateue dan Susoh Pemerintah
01.05.A3 Jambo Aye
Geureuntang, Reunget; Rusa; Arakundo; Jambo Aye; Bugeng; Gading; I di; Peudawa Puntong; Peudawa
Rayeuk; Peureulak; Leungo Rayeuk dan Babah Pemerintah
Lintas Provinsi 01.09.A2
Alas – Singkil Kuala Hitam; Hitam; Anun; Singkil; Banyak; Tuangku
dan Bangkaru Pemerintah
Lintas Kabupaten Kota 01.02.B
Teunom – Lambeso Geuteut; Bentaroe; Tunong; Lambeuso; Unga; Babah
Awe; No; Cramong; Masen; Le I tem; Ringgih; Sabee; Panga; Teunom
Pemerintah Aceh
01.03.B Pase – Peusangan
Pandrah; Nalon; Peudada; Lhong; Peusangan; Tuam; Buluh; Pase; Penggaraman dan Bukit
Pemerintah Aceh
01.06.B Tamiang – Langsa
Raya, Bayeuen; Tengku Armiya; Birimpontong; Langsa; Manyak Payed; Raja Muda; Putaurukut;
Bunin; Simpang Kiri; Genting; Tamiang; Paya Udang; Kemiri; Matang Maku; Sailau; dan Masin
Pemerintah Aceh
01.07.B Baru – Kluet
Butea; Kluet; Suak Panjang; Lembang; Laut Bangko; Bakongan; Ujong Pulocut; Seulukat; Trumon dan
Lamedame Pemerintah Aceh
Dalam Kabupaten 01.09.C
Simeulue Seufulu; Amuren; Salit; Ladan; Tulatula; Lala; Ujung;
Alang; Lekon; Siumat; Tapah; Lasia dan Babi Pemkab Simelue
Sumber: I npres 12 tahun 2012
Arah dan pola aliran sungai yang melintasi wilayah Aceh dapat dikelompokkan atas dua pola utama yaitu: sungai - sungai yang mengalir ke Samudera Hindia atau ke arah Barat
- Selatan dan sungai - sungai yang mengalir ke Selat Malaka atau ke arah Timur - Utara. Potensi sumber daya air sungai dikelompokkan menjadi 3 tiga wilayah yaitu; 1
Wilayah Krueng Aceh hingga Krueng Tiro, yang termasuk wilayah kering dengan curah hujan kurang dari 1.500 mm tahun dan dengan debit andalan 4 liter detik, 2 Wilayah
Krueng Meureudu dan sepanjang pantai Timur termasuk wilayah sedang dengan curah hujan 1.500 – 3.000 mm tahun dengan debit andalan 7 – 8 liter detik, dan 3 Wilayah pantai
Barat, yang termasuk wilayah basah dengan curah hujan 3.000 – 4.000 mm tahun dan dengan debit andalan 17 – 18 liter detik.