Hubungan Antar Dokumen – RPJM Aceh 2012-2017 | Hubungan Antar Dokumen

BAB II - RPJM Aceh 2012-2017 | Aspek Geografi dan Demografi 18 Gambar 2.7. Curah Hujan di Wilayah Timur Aceh Gambar 2.8. Curah Hujan di Wilayah Tengah Aceh Sedangkan rata-rata temperatur udara di Aceh pada tiga wilayah yaitu Banda Aceh, Aceh Utara dan Nagan Raya yaitu berkisar dari 26,35 hingga 26,92 o C dengan temperatur terendah sebesar 24,55 o C dan tertinggi 27,80 o C. Rata-rata kelembaban udara di tiga wilayah tersebut berkisar dari 80,73 persen hingga 80,73 persen Tabel 2.5 . Tabel 2.5 Rata- rata Temperatur dan Kelembaban Udara di Tiga Wilayah Aceh Tahun 2006 – 2010 Kabupaten Kota Rata-rata Tertinggi Terendah Temperatur C Banda Aceh 26,92 27,80 26,15 Aceh Utara 26,56 27,45 24,55 Nagan Raya 26,35 27,03 25,83 Kelembaban Udara Banda Aceh 82,06 87,25 76,25 Aceh Utara 80,73 85,25 77,63 Nagan Raya 86,05 87,00 84,40 Sumber: BMKG I ndrapuri 2011, data diolah. 19 BAB II – RPJM ACEH 2012-2017 | Aspek Geografi dan Demografi

2.1.1.6. Penggunaan Lahan

Aceh memiliki mekanisme dan aturan adat yang melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam. Mekanisme dan aturan itu tertuang dalam aturan Lembaga Adat, sesuai pasal 98 ayat 3 UUPA antara lain seperti Panglima Laot, Pawang Glee, dan Kejreun Blang. Berdasarkan Rencana Tata Ruang dan Wilayah Aceh Tahun 2010 – 2030 rencana pola ruang wilayah Aceh terdiri atas Kawasan Lindung dengan luas 2.708.550 Ha 47,7 dan Kawasan Budidaya dengan luas 2.934.602 Ha 52,3 . Untuk mengurangi perubahan fungsi baik kawasan lindung maupun kawasan budidaya perlu dilakukan penegasan dan penataan batas masing-masing kawasan sehingga tidak terjadi lagi tumpang tindih dan konversi lahan yang menyalahi aturan. Pola pemanfaatan penggunaan lahan hutan disesuaikan dengan fungsi lahan hutan itu sendiri sehingga dapat menjamin kelestarian produksi dan keseimbangan lingkungan hidup. Jika dibandingkan pada tahun 2008, luas penggunaan lahan hutan 3.523.925 Ha atau sebesar 60,37 persen. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi pengurangan luas lahan hutan sebesar 20,01 persen. Sebaliknya, penggunaan lahan untuk perkebunan besar dan kecil mengalami peningkatan sebesar 4,91 persen, pada tahun 2008 seluas 742.511 Ha 12,72 menjadi seluas 1.001.081 Ha 17,63 pada tahun 2010. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi alih fungsi lahan dari hutan menjadi perkebunan. Selanjutnya pada tahun 2010, luas lahan pertanian sawah seluas 311.872 Ha atau 5,49 persen dan pertanian tanah kering semusim mencapai 137.672 Ha atau 2.43 persen seperti ditunjukkan pada Tabel 2.6. Tabel 2.6 Jenis Penggunaan Lahan di Aceh Tahun 2007 – 2011 No Penggunaan Lahan Luas Area Ha 2007 2008 2009 2010 2011 1 Perkampungan 117.560 117.582 117.589 117.589 125.439 2 I ndustri 3.928 3.928 3.928 3.928 3.928 3 Pertambangan 115.009 115.049 115.049 205.049 206.049 4 Persawahan 311.825 311.849 311.872 311.872 314.991 5 Pertanian tanah kering semusim 137.616 137.665 137.672 137.672 139.049 6 Kebun 305.577 305.591 305.599 305.599 305.624 7 Perkebunan - Perkebunan Besar 627.000 691.050 699.401 800.401 800.401 - Perkebunan Kecil 51.450 51.461 200.680 200.680 200.680 8 Padang Padang rumput, alang- alang dan semak 229.726 229.726 229.726 229.726 232.023 9 Hutan Lebat, berkular sejenis 3.588.135 3.523.925 2.483.080 2.291.080 2.291.080 10 Perairan Darat Kolam air tawar, tambak, penggaraman, waduk danau dan rawa 204.292 204.292 204.292 204.292 206.741 11 Tanah terbuka Tandus, rusak dan land cleaning 44.439 44.439 44.439 44.439 44.439 12 Lainnya others - 101.006 941.567 823754 806.637 TOTAL 5.736.557 5.837.563 5.794.894 5.676.081 5.677.081 Sumber: BPS, 2012 Pola pemanfaatan penggunaan lahan hutan disesuaikan dengan fungsi lahan hutan itu sendiri sehingga dapat menjamin kelestarian produksi dan keseimbangan lingkungan