Sumber Data SISTEM PEMBENTUKAN VERBA BAHASA BATAK ANGKOLA DARI DASAR VERBA

commit to user 61 fokus perhatian pada contoh data ini adalah verba yang telah mengalami afiks derivasi yaitu tangihon.

C. Sumber Data

Sumber data merupakan sumber inspirasi bagi penelitian yang menentukan baik tidaknya data yang akan disediakan. Sumber data bisa berupa data yang sudah tersedia dan bisa juga belum tersedia atau dengan kata lain harus dimunculkan sendiri oleh peneliti dengan keahlian peneliti tersebut. Hal ini senada dengan penjelasan Sudaryanto 1990:33 yang memaparkan bahwa data lingual tidak muncul dari suatu ketiadaan. Data mempunyai sumber; ada asalnya, dari sumber itu peneliti dapat memperoleh data yang dimaksud dan yang diinginkan itu. Berdasarkan pernyataan di atas, sumber data penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer berupa parole yang direkam dalam kaset Pabuat Boru Marbagas Vol. 1 1989, yang merupakan rekaman kesenian Tapanuli Selatan masyarakat Batak Angkola, dan interview dengan Bapak Mahmud Fauzi Hasibuan. Kaset yang dipilih adalah kaset yang masih digunakan sampai sekarang oleh masyarakat Angkola dalam kegiatan adat istiadat sehari-hari. Walaupun kaset ini muncul di tahun 1989, namun keeksistensiannya masih bisa diperhitungkan hingga saat ini. Karena itu, kaset ini layak dipilih untuk mewakili penyediaan data primer dari segi rekaman. Sementara itu, interview yang diadakan dengan salah seorang informan bernama Bapak Fauzi Mahmud Hasibuan, bertujuan untuk mewakili tuturan langsung masyarakat Angkola dalam commit to user 62 kehidupan sehari-hari. Informan ini dipilih karena beliau adalah orang yang mengerti dengan baik seluk-beluk bahasa Angkola, selain itu beliau juga pernah menjadi guru bahasa daerah Angkola. Dengan demikian, interview yang direkam adalah berupa uraian beliau tentang sejarah, bahasa Angkola, dsb. Data sekunder yaitu sumber tulisan yang terdiri dari beberapa buku berbahasa Batak Angkola yang masih dipakai oleh masyarakat Batak Angkola sampai sekarang, seperti: Andung-Tarsingot di Tano Hatubuan 1956, Baen Dongan Angkup Matobang 1965, Djop ni Roha Pardomuan 1969, Tulus 1 1969, Udutna 1 1976, Burangir na Hombang 1977, Horja Godang Mangupa di na Haroan Boru 1980, Napuran 1 1981, Napuran 1 1982, Napuran 2 -, Poda-poda ni Adat 1991, Pelajaran Bahasa Daerah Tapanuli Selatan 1994, Burangir Barita 2007, Bahasa Angkola 2008, dan Tutur Poda 2009. Tujuan dari penyediaan data dari rentang tahun yang berbeda yakni mulai dari 1956 hingga 2009 adalah untuk mengetahui bagaimana kekonsistenan data afiks infleksi dan afiks derivasi yang akan ditemui. Di samping itu, pemilihan jenis kajian pustaka yang berbeda, mulai dari buku bacaan anak SD, SMA, dan buku tentang adat istiadat ini, akan semakin menunjukkan bagaimana bentuk dari afiks infleksi dan derivasi yang digunakan, berbeda atau sama saja. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa sumber data yang digunakan ada dua yaitu: 1 Sumber tertulis data sekunder 2 Sumber rekaman data primer commit to user 63

D. Teknik Penyediaan Data