dipaijurkonia Aspek semantik dan keproduktifan afiks-afiks infleksional

commit to user 134 N dipaijuri

2. dipaijurkon

F [dIpaijùri] [dipaijùrk¿n] L ‘dituruni’ ‘diturunkan’ E K hupaijuri 3. hupaijurkon S [hùpaijùri] [hupaijùrk¿n] I ‘kuturuni’ ‘kutur unkan’ O N dipaijuriho

4. dipaijurkonho

A [dIpaijùrIho] [dipaijùrk¿nho] L ‘dituruni oleh kamu’ ‘diturunkan oleh kamu’ ‘kauturuni’ ‘kauturunkan’ dipaijuriia

5. dipaijurkonia

[dIpaijùriia] [dipaijùrk¿nia] ‘dituruni oleh dia’ ‘diturunkan oleh dia’ ‘diaturuni’ ‘diaturunkan’ Bagan 19. Contoh data 21 Infleksional Bagian data 21 ini yang dibahas adalah yang bercetak tebal saja. Paradigma ini adalah paradigma verba yang dibentuk dari morfem dasar mijur [mIjùr] ‘turun’. Paradigma verba terbagi atas tiga kolom: kolom A MIJUR sebagai morfem dasar, sedangkan kolom B PAIJURI dan kolom C PAIJURKON merupakan leksem yang dapat diturunkan menjadi verba infleksi. Masing-masing kolom merupakan paradigma infleksional dan masing-masing mempunyai bentuk kata baris 1-5. kecuali kolom A karena alasan semantis. Pada masing-masing kolom dapat terlihat bahwa bentuk kata dengan prefiks mang- sebagai bentuk pertama pada baris 1 diramalkan dapat digantikan dengan prefiks di- pada baris 2, hu- pada baris 3, di- -ho pada baris 4, di- -ia pada baris 5. Untuk baris 4 dan 5 posisi afiks infleksi terdapat setelah verba karena alasan semantis, dan morfem dasar untuk kedua baris ini dilekati oleh prefiks di- pada awalnya merupakan bentuk yang unik dan dapat diramalkan kemunculannya. Oleh karena itu, masing-masing kolom merupakan paradigma commit to user 135 infleksional. Kolom B merupakan bentuk-bentuk kata dari leksem PAIJURI’,dan kolom C dari leksem ‘PAIJURKON’. Kemunculan masing-masing bentuk mang-, di-, hu-, di- -ho, di- -ia dari setiap kolom dapat diramalkan berdasarkan kaidah gramatikal tertentu. Bentuk baris 1 terdapat apabila berfokus pada agen, sedangkan baris 2-5 seharusnya terdapat pada kolom A tapi tidak muncul karena alasan semantis terdapat bila berfokus pada pasien. Baris 2-5 menyatakan kesengajaan’. Baris 2 berbeda dari 3-5 karena di dalam baris 3-5 ‘pelaku tampak di dalam bentuk’, sedangkan baris 2 ‘pelaku tidak tampak dalam bentuk’, baris 3 pelaku adalah persona pertama tunggal lekat kiri pembicara, baris 4 pelaku adalah persona kedua tunggal lekat kanan, baris 5 pelaku adalah persona ketiga tunggal lekat kanan. Kolom C yang menyatakan ‘kausatif’ berarti pula menyatakan kesengajaan. Selanjutnya, verba infleksi yang diturunkan dari leksem pada kolom B, dan kolom C tadi dicobakan dalam kalimat berikut. Kolom B: Baris 1: Uda do na mampaijuri goni-goni i. paman lah yang menuruni karung-karung itu [uda do na mampaIjùri g¿ni g¿ni i] ‘Pamanlah yang menuruni meurunkan berkali-kali karung-karung itu.’ Baris 2: Goni-goni i do na dipaijuri ni uda i. karung-karung itu lah yang dituruni oleh paman itu [g¿ni g¿ni i do na dIpaijùri ni uda i] commit to user 136 ‘Karung-karung itulah yang dituruni diturunkan berkali- kali paman itu.’ Baris 3: Hupaijuri do goni-goni i. Kuturuni lah karung-karung itu [hùpaijùri ma g¿ni g¿ni i] ‘Kuturunilah berkali-kali karung-karung itu.’ Baris 4: Andigan do dipaijuriho goni-goni i? kapankah kau turunkan karung-karung itu [andIgan do dIpaijùrIho g¿ni g¿ni i] ‘Kapankah kau turunkan berkali-kali karung-karung itu?’ Baris 5: Asi do dipaijuriia goni-goni i? Mengapa kah diaturunkan karung-karung itu [asi do dIpaijùrIia g¿ni g¿ni i] ‘Mengapa diturunkannya berkali-kali karung-karung itu?’ Kolom C: Baris 1: Uda do na mampaijurkon goni-goni i? paman kah yang menurunkan karung-karung itu [uda do na mampaIjùrk¿n g¿ni g¿ni i] ‘Pamankah yang menurunkan karung-karung itu?’ Baris 2: Goni-goni i do na dipaijurkon ni uda i. karung-karung itu kah yang diturunkan oleh paman itu [g¿ni g¿ni i do na dIpaijùrk¿n ni uda i] ‘Karung-karung itukah yang diturunkan oleh paman itu?’ Baris 3: Hupaijurkon ma goni-goni i. kuturunkan lah karung-karung itu [hùpaijùrk¿n ma g¿ni g¿ni i] commit to user 137 ‘Kuturunkanlah karung-karung itu.’ Baris 4: Andigan do dipaijurkonho goni-goni i? kapan kah kauturunkan karung-karung itu [andIgan do dIpaijùrk¿nho g¿ni g¿ni i] ‘Kapankah kauturunkan karung-karung itu?’ Baris 5: Asi do dipaijurkonia goni-goni i? mengapa kah diaturunkan karung-karung itu [asi do dIpaijùrk¿nia g¿ni g¿ni i] ‘Mengapakah diaturunkan karung-karung itu?’ 24. tolap [t¿lap] ‘tiba’ DERIVASIONAL