diparoon diparoonho diparoonia Aspek semantik dan keproduktifan afiks-afiks infleksional

commit to user 128 N diroroi

2. diparoon

F [dir¿r¿i] [dipar¿on] L ‘didatangi’ ‘didatangkan’ E K huroroi 3. huparoon S [hur¿r¿i] [hupar¿on] I ‘kudatangi’ ‘kudatangkan’ O N diroroiho

4. diparoonho

A [dir¿r¿iho] [dipar¿onho] L ‘didatangi oleh kamu’ ‘didatangkan oleh kamu’ ‘kaudatangi’ ‘kaudatangkan’ diroroiia

5. diparoonia

[dir¿r¿iia] [dipar¿onia] ‘didatangi oleh dia’ didatangkan oleh dia’ ‘diadatangi’ ‘diadatangkan’ Bagan 17. Contoh data 11 Infleksional Bagian data 11 ini yang dibahas adalah yang bercetak tebal saja. Paradigma ini adalah paradigma verba yang dibentuk dari morfem dasar RO [r¿] ‘datang’. Paradigma verba terbagi atas tiga kolom: kolom A RO sebagai morfem dasar, kolom B ROROI dan kolom C PARO merupakan leksem yang dapat diturunkan menjadi verba infleksi. Masing-masing kolom merupakan paradigma infleksional dan masing-masing mempunyai bentuk kata baris 1-5. kecuali kolom A karena alasan semantis. Pada masing-masing kolom dapat terlihat bahwa bentuk kata dengan prefiks mang- sebagai bentuk pertama pada baris 1 diramalkan dapat digantikan dengan prefiks di- pada baris 2, hu- pada baris 3, di- -ho pada baris 4, di- -ia pada baris 5. Untuk baris 4 dan 5 posisi afiks infleksi terdapat setelah verba karena alasan semantis, dan morfem dasar untuk kedua baris ini dilekati oleh prefiks di- pada awalnya merupakan bentuk yang unik dan dapat diramalkan kemunculannya. Oleh karena itu, masing-masing kolom merupakan paradigma infleksional. Kolom B commit to user 129 merupakan bentuk-bentuk kata dari leksem ROROI’,dan kolom C dari leksem ‘PARO’. Kemunculan masing-masing bentuk mang-, di-, hu-, di- -ho, di- -ia dari setiap kolom dapat diramalkan berdasarkan kaidah gramatikal tertentu. Bentuk baris 1 terdapat apabila berfokus pada agen, sedangkan baris 2-5 seharusnya terdapat pada kolom A tapi tidak muncul karena alasan semantis terdapat bila berfokus pada pasien. Baris 2-5 menyatakan kesengajaan’. Baris 2 berbeda dari 3-5 karena di dalam baris 3-5 ‘pelaku tampak di dalam bentuk’, sedangkan baris 2 ‘pelaku tidak tampak dalam bentuk’, baris 3 pelaku adalah persona pertama tunggal lekat kiri pembicara, baris 4 pelaku adalah persona kedua tunggal lekat kanan, baris 5 pelaku adalah persona ketiga tunggal lekat kanan. Kolom C yang menyatakan ‘kausatif’. Selanjutnya, verba infleksi yang diturunkan dari leksem pada kolom B, dan kolom C tadi dicobakan dalam kalimat berikut. Kolom B: Baris 1: Ulang lupa hamu mangaroroi ompung di bagas da. jangan lupa kalian mendatangi kakek di rumah ya [ulaN lùpa hamu maNar¿r¿i ompùN di bagas da] ‘Jangan lupa kalian mendatangi kakek di rumah ya.’ Baris 2: Ompung ma na diharoroi halahi di bagas i. kakek lah yang didatangi mereka di rumah itu [ompùN ma na dIhar¿r¿i halahi di bagas i] ‘Kakeklah yang didatangi mereka di rumah itu. commit to user 130 Baris 3: Huroroi ma ompung di bagas. kudatangi lah kakek di rumah [hùr¿r¿i ma ompùN di bagas] ‘Kudatangilah kakek di rumah itu.’ Baris 4: Andigan do diharoroiho ompung di bagas? kapan kah kaudatangi kakek di rumah [andIgan do dIhar¿r¿Iho ompùN di bagas] ‘Kapankah kaudatangi kakek di rumah?’ Baris 5: Asi do diharoroiia ompung di bagas? mengapa kah diadatangi kakek di rumah [asi do dIhar¿r¿Iia ompùN di bagas] ‘Mengapakah diadatangi kakej di rumah.’ Kolom C: Baris 1: Ulang lupa hamu paroon ompung tu bagas da. jangan lupa kalian mendatangkan kakek ke rumah ya [ulaN lùpa hamu par¿¿n ompùN tu bagas da] ‘Kalian jangan lupa mendatangkan kakek ke rumah ya.’ Baris 2: Ompung ma na diparoon halahi tu bagas i. kakek lah yang didatangkan mereka ke rumah itu [ompùN ma na dIpar¿on halahi tu bagasi] ‘Kakeklah yang kalian datangkan ke rumah itu.’ Baris 3: Huparoon ma ompung tu bagas i. kudatangkan lah kakek ke rumah itu [hùpar¿on ma ompùN tu bagasi] ‘Kudatangkanlah kakek ke rumah itu.’ Baris 4: Andigan do diparoonho ompung tu bagas? kapan kah kaudatangkan kakek ke rumah commit to user 131 [andIgan do dIpar¿onho ompùN kakek ke rùmah] ‘Kapankah kaudatangkan kakek ke rumah?’ Baris 5: Asi do diparoonia ompung tu bagas i? mengapa kah diadatangkan kakek ke rumah itu [asi do dIpar¿onia ompùN tu bagasi] ‘Mengapa diadatangkan kakek ke rumah itu?’ 15.kehe [kehe] ‘pergi’ DERIVASIONAL