Rancangan Siklus I Proses Penelitian

commit to user 40 6. Tahap Refleksi Pada tahap ini peneliti mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan, kemudian bersama dengan guru pelaksana mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. Dalam hal ini, guru pelaksana merefleksikan pengalamannya kepada peneliti yang baru saja mengamati kegiatannya dalam tindakan. 7. Tahap Penyusunan Laporan Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan yang telah dilakukan selama penelitian berlangsung. Dalam kegiatan ini pertama- tama perlu ditulis paparan hasil-hasil PTK. Paparan hasil PTK ini disatukan dengan deskripsi masalah, rumusan masalah, tujuan, dan kajian konsep atau teoritis.

G. Proses Penelitian

Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya hasil belajar akuntansi siswa kelas X Keuangan SMK Kristen 1 Surakarta melalui pengoptimalan penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Learning Together. Setiap tindakan upaya peningkatan indikator tersebut dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus. Pelaksanaan Penelitian tindakan kelas ini direncanakan terdiri dari dua siklus dimana setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu: 1 Perencanaan tindakan, 2 Pelaksanaan tindakan, 3 Observasi dan Interpretasi, dan 4 Analisis dan Refleksi. Adapun kedua siklus tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1. Rancangan Siklus I

a. Perencanaan Tindakan Pada tahap ini peneliti bersama guru melakukan berbagai persiapan dan perencanaan pembelajaran kooperatif tipe Learning Together, yaitu meliputi : 1 Menggali data awal karakteristik siswa untuk memetakan para siswa sesuai dengan tingkat kemampuan, yaitu siswa yang tergolong commit to user 41 kemampuan rendah, sedang, atau tinggi, dan membagi siswa secara heterogen menjadi kelompok-kelompok yang beranggotakan lima sampai dengan enam orang. 2 Menyiapkan perangkat pembelajaran. Beberapa perangkat yang disiapkan dalam tahap ini adalah rencana pelaksanaan pembelajaran RPP dengan materi pencatatan perusahaan jasa dan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together, soal tes tertulis dan lembar observasi. 3 Menyusun instrumen pengumpulan data, meliputi : a Kriteria hasil belajar siswa berdasarkan pelaksanaan tindakan; kriteria dan indikator keberhasilan siswa ditentukan bersama guru berdasarkan situasi konkrit di kelas tempat penelitian berlangsung; b Instrumen observasi partisipasi siswa dalam diskusi kelas; c Instrumen observasi interaksi antarsiswa dalam kegiatan kelompok kooperatif ; d Instrumen observasi ketuntasan hasil belajar siswa. 4 Menetapkan indikator ketercapaian Tabel 2. Indikator ketercapaian Aspek yang diukur Persentase Target Capaian Cara mengukur Partisipasi siswa dalam kelompok 70 Diamati saat pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi dan dihitung dari jumlah siswa yang bekerja secara aktif dalam kelompok. Partisipasi siswa dalam kelas 80 Diamati dari keaktifan siswa bertanya dan menjawab saat guru memberikan penjelasan dengan menggunakan lembar observasi Ketuntasan hasil belajar 80 Dihitung dari jumlah siswa yang mendapatkan nilai 73 ke atas. Dikatakan tuntas jika jumlah siswa yang mendapat nilai lebih dari 73 sebanyak 80 dari jumlah siswa di kelas commit to user 42 b. Pelaksanaan Tindakan Peneliti melakukan tindakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah disusun bersama guru yang akan dilakukan di kelas X Akuntansi SMK Kristen 1 Surakarta. Skenario pembelajaran yang akan peneliti lakukan bersama guru adalah sebagai berikut: 1 Peneliti dan guru memberikan penjelasan tujuan pembelajaran dan garis besar materi yang akan dipelajari dengan melibatkan siswa dalam diskusi kelas. Karena aspek partisipasi siswa dalam diskusi kelompok turut mempengaruhi hasil belajar maka peneliti juga perlu menjelaskan dan menyampaikan pada siswa agar semua siswa terlibat dalam diskusi kelas maupun dalam diskusi kelompok, baik dalam mengemukakan ide maupun mengajukan pertanyaan. Hal ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi adanya monopoli diskusi oleh beberapa siswa. 2 Peneliti dan guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok heterogen beranggotakan lima sampai dengan enam orang, dan membagikan lembar kerja untuk masing-masing kelompok. Siswa dalam kelompok mengerjakan lembar kerja, sementara peneliti berkeliling memantau kegiatan tersebut. 3 Peneliti, guru dan siswa mendiskusikan dan mengoreksi hasil kerja kelompok secara bersama. 4 Peneliti dan guru memberi soal tertulis, dan siswa mengerjakannya secara individual. c. Observasi Pengamatan Pada tahap ini peneliti dan guru mengamati jalannya proses pembelajaran dan mencatat hal-hal yang mungkin terjadi ketika tindakan berlangsung antara lain: 1 Partisipasi siswa dalam diskusi kelas 2 Interaksi siswa dalam kegiatan kelompok kooperatif 3 Hal-hal lain yang berpengaruh terhadap tindakan yang diberikan. commit to user 43 d. Refleksi Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan dianalisis dengan model analisis interaktif. Berdasarkan hasil observasi tersebut, peneliti dan guru dapat merefleksikan diri tentang kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, dapat diketahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi. Berdasarkan hasil refleksi ini akan dapat diketahui kelebihan dan kelemahan kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada siklus I sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan kelas pada siklus II.

2. Rancangan Siklus II

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMSACHIEVEMENT DIVISIONS PADA MATA PELAJARAN PENGETAHUAN DASAR OTOMOTIF KELAS X

0 11 117

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN STATIKA PADA SISWA KELAS X TGB SMK NEGERI 2 SURAKARTA

0 26 208

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Numbered Heads Together Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X AK 2 SMK Negeri 1 Banyudono Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 15

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI.

0 3 53

STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAH ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NA

0 0 46

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING TIPE TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KESEKRETARISAN KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT AKUNTANSI SISWA KELAS X AK 1 SMK BATIK 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 (PENELITIAN TINDAKAN KELAS).

0 0 19

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD KANISIUS PUGERAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA.

2 14 183

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) KELAS X MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 MAGETAN.

0 0 239

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran TIK

0 0 2