Perencanaan Tindakan Siklus I

commit to user 49

2. Ditinjau dari Segi Guru

Guru belum menggunakan metode pembelajaran yang mampu membangkitkan semangat siswa dan meningkatkan pemahaman mereka pada mata pelajaran akuntansi pada kompetensi dasar menyusun laporan keuangan perusahaan jasa. Penggunaan metode pembelajaran yang monoton dan kurang menarik menjadikan siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Meskipun guru telah memberi dorongan dan pendekatan secara pribadi kepada siswa, namun keaktifan dan antusias siswa terhadap pembelajaran akuntansi masih belum dapat ditingkatkan.

C. Deskripsi Hasil Penelitian

Proses penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu : 1 perencanaan tindakan, 2 pelaksanaan tindakan, 3 observasi dan interpretasi, dan 4 analisis dan refleksi tindakan.

1. Siklus I

Penerapan pembelajaran akuntansi pada siklus I melalui pembelajaran kooperatif tipe Learning Together adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan Tindakan Siklus I

Kegiatan perencanaan tindakan I dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 24 Februari 2011 di ruang guru SMK Kristen 1 Surakarta. Guru bersama peneliti mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Peneliti mengungkapkan bahwa siswa menemui permasalahan dalam menuangkan ide, gagasan dan kreatifitas serta kurangnya minat mengikuti pelajaran akuntansi. Kemudian disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I akan dilaksanakan selama 4 kali pertemuan, yakni pada hari Senin tanggal 28 Februari 2011, hari Rabu tanggal 2 Maret 2011, hari Kamis tanggal 3 Maret 2011, dan hari Jum’at tanggal 4 Maret 2011. commit to user 50 Tahap perencanaan tindakan siklus I meliputi kegiatan berikut : 1 Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran akuntansi jasa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together, dengan skenario pembelajaran sebagai berikut: a Pertemuan pertama 1 Salam pembuka, guru mengecek kehadiran siswa kemudian memperkenalkan peneliti serta tujuan mengadakan penelitian. 2 Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif dengan mengecek kondisi baik siswa maupun kelas. 3 Sosialisasi Pembelajaran Kooperatif tipe Learning Together dan dilanjutkan mengulangi sedikit materi terdahulu lalu diselingi dengan tanya jawab. 4 Guru memberikan penjelasan materi dilanjutkan tanya jawab. 5 Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok kooperatif. Satu kelompok terdiri dari 5-6 orang dan kelompok berjumlah 9 kelompok. 6 Guru dan siswa membuat kesimpulan dari materi yang sudah diajarkan. 7 Guru menutup pelajaran dengan salam penutup. b Pertemuan kedua 1 Salam pembuka, guru mengecek kehadiran siswa kemudian dilanjutkan dengan presensi siswa. 2 Menciptakan situasi yang kondusif untuk membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi siswa maupun kondisi kelas. 3 Guru mengulas kembali tentang pertemuan sebelumnya dan mempersilahkan para siswa untuk duduk sesuai dalam kelompoknya masing-masing berdasar pembagian kelompok pada pertemuan sebelumnya. commit to user 51 4 Guru membagikan soal kepada tiap-tiap kelompok. 5 Siswa diminta mendiskusikan soal kelompok dengan kelompoknya masing-masing dan mempersiapkan untuk presentasi didepan kelas pada pertemuan selanjutnya. 6 Guru bersama peneliti mengamati kegiatan diskusi kelas dan memberi penilaian. 7 Guru memberitahu siswa bahwa pertemuan selanjutnya adalah presentasi. 8 Guru menutup pelajaran dengan salam penutup. c Pertemuan ketiga 1 Salam pembuka, guru mengecek kehadiran siswa kemudian dilanjutkan dengan presensi siswa. 2 Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif dengan mengecek kondisi baik siswa maupun kelas. 3 Guru mengulas tentang pertemuan sebelumnya dan meminta masing-masing kelompok untuk mempersiapkan presentasi hasil diskusi kelompok. 4 Guru meminta lima kelompok maju mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara bergantian dan diselingi tanya jawab. 5 Guru dan peneliti memandu pelaksanaan presentasi dan memberi penilaian. 6 Setelah presentasi selesai dan jam pelajaran berakhir, guru dan siswa merumuskan kesimpulan dari hasil diskusi dan presentasi. 7 Guru memberitahukan kepada siswa bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan evaluasites individual. 8 Guru menutup pelajaran dengan salam penutup. commit to user 52 d Pertemuan Keempat 1 Guru membuka pelajaran dengan salam, kemudian dilanjutkan dengan presensi siswa. 2 Guru memberikan kesempatan siswa untuk mempersiapkan diri mengerjakan evaluasi dari materi yang sudah didiskusikan pada pertemuan sebelumnya. 3 Guru membagikan soal evaluasi dan meminta siswa mengerjakan secara mandiri. 4 Siswa mengerjakan soal kuis sedangkan guru bersama peneliti mengawasi agar hasil evaluasi benar-benar mencerminkan kemampuan siswa. 5 Guru meminta lembar jawab pada saat waktu habis. 6 Guru membuat kesimpulan dari soal yang sudah diberikan sebelum jam pelajaran berakhir agar siswa mengetahui letak kesalahannya. 7 Guru memberikan motivasi agar belajar materi selanjutnya dan menutup pelajaran dengan salam penutup. 2 Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan mendiskusikannya bersama guru untuk materi kertas kerja dan laporan laba rugi dengan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together. 3 Peneliti menyusun instrumen penelitian dan mendiskusikannya bersama guru. Instrumen berupa tes dan nontes. Instrumen tes dari hasil pekerjaan siswa evaluasi akhir siklus. Sedangkan instrumen nontes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati partisipasi siswa dalam diskusi kelas dan interaksi antarsiswa dalam kegiatan kelompok kooperatif. commit to user 53

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMSACHIEVEMENT DIVISIONS PADA MATA PELAJARAN PENGETAHUAN DASAR OTOMOTIF KELAS X

0 11 117

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN STATIKA PADA SISWA KELAS X TGB SMK NEGERI 2 SURAKARTA

0 26 208

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Numbered Heads Together Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X AK 2 SMK Negeri 1 Banyudono Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 15

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI.

0 3 53

STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAH ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NA

0 0 46

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING TIPE TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KESEKRETARISAN KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT AKUNTANSI SISWA KELAS X AK 1 SMK BATIK 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 (PENELITIAN TINDAKAN KELAS).

0 0 19

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD KANISIUS PUGERAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA.

2 14 183

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) KELAS X MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 MAGETAN.

0 0 239

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran TIK

0 0 2