Sumber Data Pendekatan Penelitian

commit to user 32

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada kelas X Keuangan. Pada kelas ini ditemukan adanya permasalahan-permasalahan dalam kegiatan belajar-mengajar khususnya mata pelajaran Akuntansi pada Perudsahaan Jasa. Karena di SMK Kristen 1 Surakarta kelas akuntansi hanya ada satu kelas, maka peneliti mengambil kelas X Keuangan ini dengan jumlah siswa 47 siswa pada semester genap tahun ajaran 20102011.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian pada penelitian tindakan kelas ini adalah berbagai kegiatan yang terjadi didalam kelas selama berlangsungnya proses belajar mengajar yang terdiri dari: a. Pemilihan strategi atau model pembelajaran b. Pelaksanaan strategi atau model pembelajaran yang dipilih, yaitu dengan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together. c. Suasana belajar saat berlangsungnya proses belajar mengajar. d. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. e. Materi pelajaran : Pencatatan dan Pembukuan Perusahaan Jasa. f. Hasil proses pembelajaran

C. Sumber Data

Sumber data merupakan sumber dimana data diperoleh. Dalam memilih sumber data, peneliti harus berpikir mengenai kelengkapan informasi yang akan dikumpulkan dan juga validitasnya. Sumber data penelitian ini dikumpulkan dari berbagai sumber yang meliputi: 1. Informan Dalam penelitian tindakan kelas PTK ini yang menjadi informan adalah guru mata pelajaran akuntansi perusahaan jasa kelas X Keuangan yaitu Ibu Setia Pratiwi, S.Pd beserta siswa kelas X Keuangan tahun pelajaran 20102011. commit to user 33 2. Tempat atau lokasi Tempat atau lokasi dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sekolah ruang kelas X Keuangan SMK Kristen 1 Surakarta. 3. Peristiwa Melalui pengamatan pada peristiwa atau aktivitas, peneliti bisa mengetahui proses bagaimana sesuatu terjadi secara langsung. Peristiwa dalam penelitian ini adalah proses kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Kompetensi Kejuruan Akuntansi untuk perusahaan jasa. 4. Dokumen atau arsip Dokumen dan arsip juga merupakan sumber data yang penting dalam penelitian tindakan kelas. Dokumen dan arsip sebagai sumber data yang dapat membantu peneliti dalam mengumpulkan data penelitian yang ada kaitannya dengan permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu: silabus. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, dan hasil pekerjaan siswa, yaitu siswa kelas X Keuangan SMK Kristen 1 Surakarta tahun pelajaran 20102011.

D. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas classroom action research, karena kelas merupakan bagian kecil dan bagian penting dalam sistem pembelajaran di sekolah. Suharsimi Arikunto 2008: 2 dalam bukunya menyebutkan ada tiga kata yang membentuk pengertian Penelitian Tindakan Kelas, yaitu: 1. Penelitian – menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. 2. Tindakan – menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang disengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa. 3. Kelas – dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah commit to user 34 sekelompok siswa dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Definisi menurut Suharsimi Arikunto 2008: 3, ”Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama dengan arahan dari guru yang dilakukan siswa”. Penelitian Tindakan Kelas PTK dilaksanakan melalui 4 langkah utama yang berkaitan, yaitu: 1Perencanaan Tindakan, 2Pelaksanaan Tindakan, 3Observasi, dan 4Refleksi. Disini, peneliti menggunakan model PTK yang dikemukakan oleh Suhardjono dalam Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi 2008: 74. Untuk lebih jelas mengenai tahapannya, lihat bagan berikut: Gambar 2 . Siklus Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas Suhardjono dalam Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, 2008: 74 Permasalahan Perencanaan Tindakan I Pelaksanaan Tindakan I Pengamatan Pengumpulan Refleksi I Perencanaan Tindakan II Pelaksanaan Tindakan II Refleksi II Pengamatan Pengumpulan Data II Dilanjutkan ke siklus berikutnya Permasalahan baru Hasil refleksi SIKLUS I SIKLUS II Apabila permasalahan belum terselesaikan commit to user 35 Keterangan : Rincian kegiatan pada tiap tahapan adalah sebagai berikut: Tahap 1: Perencanaan Tindakan Tahapan ini berupa menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan apabaila dilaksanakan secara kolaboratif. Cara ini dikatakan ideal karena adanya upaya untuk mengurangi unsur subjektivitas pengamat serta mutu kecermatan amatan yang dilakukan. Bila dilaksanakan sendiri oleh guru sebagai peneliti maka instrumen pengamatan harus disiapkan disertai lembar catatan lapangan. Yang perlu diingat bahwa pengamatan yang diarahkan pada diri sendiri biasanya kurang teliti dibanding dengan pengamatan yang dilakukan terhadap hal-hal yang berada di luar diri, karena adanya unsur subjektivitas yang berpengaruh, yaitu cenderung mengunggulkan dirinya. Dalam pelaksanaan pembelajaran rencana tindakan dalam rangka penelitian dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Tahap 2: Pelaksanaan Tindakan Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan, yaitu implementasi atau penerapan isi rencana tindakan di kelas yang diteliti. Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam tahap ke-2 ini pelaksana guru harus ingat dan berusaha mentaati apa yang sudah dirumuskan dalam rencana tindakan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak kaku dan tidak dibuat-buat. Dalam refleksi, keterkaitan antara pelaksanaan dengan perencanaan perlu diperhatikan. Tahap 3: Pengamatan Tindakan Tahap ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan saat pelaksanaan. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi keduanya commit to user 36 berlangsung dalam waktu yang sama. Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilaksanakan dengan menggunakan format observasi penilaian yang telah disusun, termasuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan skenario tindakan dari waktu ke waktu serta dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan dapat berupa data kualitatif hasil tes, kuis, presentasi, nilai tugas, dan lain-lain atau data kuantitatif yang menggambarkan kretifitas siswa, antusias siswa, mutu diskusi yang dilakukan, dan lain sebagainya. Data yang dikumpulkan hendaknya dicek untuk mengetahui keabsahannya. Data yang telah terkumpul memerlukan analisis, baik untuk mempermudah penggunaan maupun dalam penarikan kesimpulan. Untuk hal ini berbagai teknik analisis statistika dapat digunakan. Tahap 4: Refleksi Terhadap Tindakan Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan berdasarkan semua data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Refleksi dalam PTK menyangkut analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika terdapat masalah dari proses refleksi maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan perencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang sehingga permasalahan dapat teratasi. Tahapan ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan, atau untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan berdasarkan semua data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Istilah refleksi dari kata bahasa Inggris yaitu reflection, yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia pemantulan. Kegiatan refleksi ini sebetulnya lebih tepat dikenakan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan commit to user 37 implementasi rancangan tindakan. Inilah inti dari penelitian tindakan, yaitu ketika guru pelaku tindakan mengatakan kepada peneliti tentang hal-hal yang dirasakan sudah berjalan baik dan pada bagian mana yang dirasa belum berjalan dengan baik. Jadi kegiatan refleksi adalah kegiatan evaluasi, analisis, pemaknaan, penjelasan, penyimpulan dan identifikasi tindak lanjut dalam perencanaan siklus selanjutnya. Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun, dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi, yang tidak lain adalah evaluasi. Apabila dikaitkan dengan bentuk tindakan sebagaimana disebutkan dalam uraian ini, maka yang dimaksud dengan bentuk tindakan adalah siklus tersebut. Jadi bentuk penelitian tindakan tidak pernah merupakan kegiatan tunggal tetapi selalu berupa rangkaian kegiatan yang akan kembali ke asal, yaitu dalam bentuk siklus. Hasil refleksi dan evaluasi di tiap siklus menjadi penentu apakah penelitian perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya atau tidak.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMSACHIEVEMENT DIVISIONS PADA MATA PELAJARAN PENGETAHUAN DASAR OTOMOTIF KELAS X

0 11 117

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN STATIKA PADA SISWA KELAS X TGB SMK NEGERI 2 SURAKARTA

0 26 208

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Numbered Heads Together Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X AK 2 SMK Negeri 1 Banyudono Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 15

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI.

0 3 53

STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAH ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NA

0 0 46

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING TIPE TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KESEKRETARISAN KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT AKUNTANSI SISWA KELAS X AK 1 SMK BATIK 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 (PENELITIAN TINDAKAN KELAS).

0 0 19

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD KANISIUS PUGERAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA.

2 14 183

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) KELAS X MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 MAGETAN.

0 0 239

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran TIK

0 0 2