Tipe Learning Together Pembelajaran Kooperatif

commit to user 20 dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar. Disamping itu, pembelajaran kooperatif dapat memberi keuntungan baik siswa kelompok atas maupun siswa kelompok atas yang bekerja bersama menyelesaikan tugas akademik. b Penerimaan terhadap perbedaan individu Tujuan lain adalah penerimaan secara luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, agama, budaya, kelas sosial, kemampuan dan ketidakmampuannya. Pembelajaran kooperatif memberi peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas akademik dan melalui struktur penghargaan kooperatif akan belajar saling menghargai satu sama lain. c Pengembangan keterampilan sosial Tujuan penting ketiga cooperative learning adalah mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerja sama dengan kolaborasi. Keterampilan sosial penting , sebab saat ini banyak anak muda yang kurang dalam keterampilan sosial. Ibrahim dalam Isjoni, 2007:27.

b. Tipe Learning Together

1 Pengertian Tipe Learning Together Pembelajaran kooperatif tipe Learning Together merupakan salah satu model pembelajaran yang sederhana. Metode ini dikembangkan dan diteliti oleh David dan Roger Johnson beserta rekan-rekan mereka di University of Minnetosa. Robert E. Slavin 2009: 48-56 menjelaskan bahwa Learning Together dari model pembelajaran kooperatif a la David dan Roger Johnson mungkin merupakan yang paling banyak digunakan dari semua metode kooperatif, dan telah dievaluasi dalam sejumlah besar kajian. Kajian-kajian terhadap tipe Learning Together tanpa tanggung jawab individual membuahkan hasil yang sering kali berbeda-beda. Salah satu kajian yang dilakukan oleh Johnson, Johnson, Scott 1978 menemukan perbedaan yang signifikan terhadap kelompok individualistik, commit to user 21 sementara kajian yang lain yang dilakukan oleh Johnson, Johnson, Scott, Ramolae 1985 menemukan tidak ada perbedaan. Serangkaian kajian di Nigeria yang dilakukan oleh Peter Okebuka 1984, 1985, 1986a, b menemukan beberapa pengaruh positif dan negatif dibandingkan dengan kondisi yang individualistik dan kompetitif. Sebaliknya, kajian-kajian terhadap Learning Together yang melibatkan tanggung jawab individual cukup konsisten dalam menunjukkan pengaruh positif yang signifikan. Terbukti pada pembelajaran individual dari anggota kelompok menghasilkan pembelajaran yang lebih baik dibandingkan metode individualistik atau kontrol. Learning Together adalah suatu model pembelajaran kooperatif yang melibatkan siswa yang bekerja dalam kelompok-kelompok beranggota 4 sampai 6 orang menangani tugas tertentu. Kelompok- kelompok tersebut menyerahkan 1 hasil kelompok. Mereka menerima pujian dan ganjaran berdasarkan pada hasil kelompok tersebut. Secara umum, Learning Together dapat diuraikan sebagai berikut: guru memotivasi siswa untuk saling ketergantungan satu sama lain secara positif, saling berinteraksi, memiliki tanggung jawab secara individu dan sosial serta melakukan kerja kelompok. Sebagai contoh, siswa yang mengajukan pertanyaan kepada guru akan dikembalikan kepada kelompoknya untuk menemukan jawabannya. Penskoran didasarkan pada kinerja individual dan kesuksesan kelompoknya, tetapi individu–individu dan kelompok-kelompok tidak bersaing dengan yang lainnya tidak ada kompetisi antar kelompok. Learning Together melibatkan tanggung jawab individu terhadap pencapaian siswa. Learning Together juga mempunyai kelemahan, yakni: tipe ini terkadang mempunyai tanggung jawab individual yang rendah. Dalam teorinya satu orang siswa dapat melakukan seluruh pekerjaan atau commit to user 22 memberi tahu jawabannya kepada yang lain. Akan tetapi tipe ini lebih baik dan memberikan pengaruh positif terhadap siswa dibandingkan metode individualistik atau kontrol. 2 Unsur-unsur Tipe Learning Together Ada beberapa unsur-unsur yang ditekankan dalam model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together. Seperti dikemukakan oleh Robert E. Slavin 2009:250 yang menyatakan bahwa Learning Together menekankan empat unsur, yaitu: a Interaksi tatap muka: Para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok yang beranggotakan empat sampai lima orang. b Interpendensi positif: Para siswa bekerja bersama untuk mencapai tujuan kelompok. c Tanggung jawab individual: Para siswa harus memperlihatkan bahwa mereka secara individual telah menguasai materinya. d Kemampuan-kemampuan interpersonal dan kelompok kecil: Para siswa diajari mengenai sarana-sarana yang efektif untuk bekerja sama dan mendiskusikan seberapa baik kelompok mereka bekerja dalam mencapai tujuan mereka. 3 Langkah-langkah Tipe Learning Together Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Learning Together dalam Peningkatan Profesionalitas Guru 2010:29 menjelaskan setiap kelompok heterogen beranggota empat-lima siswa untuk membahas materi secara bersama-sama, setiap kelompok bekerja sama untuk membahas suatu materi. Setiap kelompok mengumpulkan hasil pembahasan dan menerima penghargaan berdasarkan apa yang dihasilkan oleh kelompok tersebut. Model ini menekankan pada kegiatan-kegiatan untuk pembentukan untuk pembentukan kebersamaan kelompok sebelum bekerja dan diskusi dalam kelompok tentang seberapa baik mereka bekerja sama. commit to user 23

5. Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMSACHIEVEMENT DIVISIONS PADA MATA PELAJARAN PENGETAHUAN DASAR OTOMOTIF KELAS X

0 11 117

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN STATIKA PADA SISWA KELAS X TGB SMK NEGERI 2 SURAKARTA

0 26 208

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Numbered Heads Together Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X AK 2 SMK Negeri 1 Banyudono Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 15

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI.

0 3 53

STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAH ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NA

0 0 46

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING TIPE TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KESEKRETARISAN KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT AKUNTANSI SISWA KELAS X AK 1 SMK BATIK 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 (PENELITIAN TINDAKAN KELAS).

0 0 19

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD KANISIUS PUGERAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA.

2 14 183

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) KELAS X MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 MAGETAN.

0 0 239

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran TIK

0 0 2