Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II

commit to user 72

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi, peneliti melakukan analisis pada tindakan siklus II. Guru melaksanakan pelaksanaan tindakan pada siklus II sesuai dengan perencanaan tindakan siklus II yang telah direncanakan peneliti. Terdapat beberapa kelebihan pada saat pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Learning Together. Kelebihan itu adalah meningkatnya antusias siswa baik dalam diskusi kelompok maupun saat proses belajar mengajar. Siswa sudah melaksanakan diskusi Learning Together dengan lebih baik. Ketuntasan hasil belajar dan rata-rata nilai juga meningkat. Pada saat presentasi juga sudah ada beberapa kelompok yang maju tanpa ditunjuk. Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Learning Together pada siklus II juga memiliki kekurangan yang ada pada guru dan siswa. Kekurangan yang ada pada guru adalah guru kurang memperhatikan kondisi siswa setelah evaluasi dilaksanakan, sehingga suasana kelas menjadi ramai dan ada beberapa siswa yang mengeluh karena tidak mendengar dengan jelas informasi dari guru setelah evaluasi. Kekurangan yang ada pada siswa adalah pada saat guru meminta siswa mengerjakan soal dengan diskusi, masih ada beberapa siswa yang mengerjakan sendiri dan tidak berdiskusi. Selain itu masih tetap ada beberapa siswa yang tidak mau bekerja sama dengan kelompoknya. Dari ketuntasan belajar, masih ada 5 siswa yang tidak tuntas mengerjakan soal evaluasi. Berdasarkan observasi dan analisis, maka diperlukan adanya refleksi untuk memperbaiki kelemahan yang ada dan untuk meningkatkan pembelajaran agar menjadi lebih baik. Tindakan refleksi yang dapat dilakukan adalah guru perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan nyaman untuk siswa, sehingga mereka tidak tegang saat belajar . Pada waktu evaluasi selesai guru menarik perhatian siswa commit to user 73 agar mereka mau mendengar penjelasan guru. Sehingga mereka mengetahui informasi yang diberikan guru. Hal yang harus selalu ditingkatkan guru adalah meningkatkan pendekatan kepada siswa dan selalu memberikan motivasi agar mereka lebih percaya diri untuk aktif. Baik aktif dalam belajar, bertanya, berpendapat, maupun mengerjakan soal yang diberikan guru agar pemahaman materi meningkat.

D. Pembahasan

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam dua tindakan siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam empat tahapan, yaitu: 1 perencanaan tindakan, 2 pelaksanaan tindakan, 3 observasi dan interpretasi, dan 4 analisis dan refleksi tindakan. Deskripsi hasil penelitian dari siklus I sampai siklus II dapat dijelaskan sebagai berikut: Sebelum melaksanakan siklus I, peneliti melakukan survei awal untuk mengetahui kondisi yang ada di SMK Kristen 1 Surakarta. Dari hasil survei awal ini, peneliti menemukan bahwa pembelajaran mata pelajaran Akuntansi Pada kompetensi dasar menyusun laporan keuangan perusahaan jasa pada siswa kelas X Keuangan masih kurang optimal dimana siswa kurang antusias mengikuti pembelajaran dan hasil evaluasi belajarnya juga kurang maksimal. Oleh karena itu, peneliti mengadakan diskusi dengan guru kelas dan mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu dengan menerapkan Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning Together. Alasan peneliti memilih pembelajaran ini adalah karena dengan menerapkan Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning Together diharapkan siswa akan lebih paham ketika berdiskusi dengan temannya dan akan meningkatkan hasil belajarnya. Kemudian peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP guna melaksanakan kegiatan siklus I. Materi pada pelaksanaan tindakan siklus I ini adalah kertas kerjaneraca lajur dan laporan laba rugi. Guru memberikan materi kertas kerja dan menyusun laporan laba rugi. Hari berikutnya siswa

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMSACHIEVEMENT DIVISIONS PADA MATA PELAJARAN PENGETAHUAN DASAR OTOMOTIF KELAS X

0 11 117

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN STATIKA PADA SISWA KELAS X TGB SMK NEGERI 2 SURAKARTA

0 26 208

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Numbered Heads Together Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X AK 2 SMK Negeri 1 Banyudono Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 15

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI.

0 3 53

STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAH ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NA

0 0 46

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING TIPE TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KESEKRETARISAN KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT AKUNTANSI SISWA KELAS X AK 1 SMK BATIK 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 (PENELITIAN TINDAKAN KELAS).

0 0 19

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD KANISIUS PUGERAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA.

2 14 183

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) KELAS X MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 MAGETAN.

0 0 239

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran TIK

0 0 2