Pengertian Model Pembelajaran Jenis Model Pembelajaran

commit to user 13 antara lain: faktor kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi. 2 Faktor yang ada di luar individu yang kita sebut faktor sosial. Yang termasuk ke dalam faktor sosial antara lain: faktor keluarga atau keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia serta motivasi sosial. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi belajar siswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal pada penelitian ini adalah sikap dan aktivitas siswa. Sedangkan faktor eksternal meliputi guru, media belajar, bahan ajar dan pendekatan pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together.

3. Model Pembelajaran

a. Pengertian Model Pembelajaran

Dalam proses belajar mengajar tugas seorang guru adalah membantu siswa mencapai kemampuan secara optimal untuk dapat belajar lebih mudah dan efektif di masa yang akan datang, karena hal ini adalah merupakan tujuan dari kegiatan pembelajaran. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan model pembelajaran yang menentukan tercapainya tujuan pembelajaran. Menurut Winataputra yang dikutip oleh Sugiyanto 2008: 7 menjelaskan bahwa: Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Sesuai dengan pengertian tersebut, model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman. Bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar, model pembelajaran yang akan dipakai berpengaruh penting dalam aktivitas pembelajaran di dalam kelas. Maka, untuk dapat mencapai tujuan belajar yang diharapkan sebaiknya seorang guru dapat memilih dengan bijak model commit to user 14 pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kondisi kelas terutama kondisi siswa, karena kondisi di dalam kelas setiap sekolah pasti sangat beragam dan tidak semua model pembelajaran dapat diterapkan untuk berbagai kondisi..

b. Jenis Model Pembelajaran

Dalam usaha mengoptimalkan hasil belajar siswa, ada banyak model pembelajaran yang dikembangkan oleh para ahli. Namun, tidaklah berarti semua pengajar menerapkan semuanya untuk setiap mata pelajaran. Hal ini disebabkan karena tidak semua model pembelajaran cocok untuk setiap mata pelajaran. Sehingga diperlukan pemahaman yang lebih mendalam mengenai masing-masing model pembelajaran. Anita Lie 2008: 23 menyebutkan tiga macam model pembelajaran yaitu model kompetensi, model individual, dan model pembelajaran kooperatif. Dalam model pembelajaran kompetensi, siswa belajar dalam suasana persaingan. Tidak jarang guru memakai imbalan dan ganjaran sebagai sarana memotivasi siswa dalam memenangkan kompetensi dengan sesama pembelajar. Tujuan utama evaluasi dalam model pembelajaran kompetensi adalah menempatkan anak didik dalam urutan mulai dari yang paling baik sampai dengan yang paling jelek. Model pembelajaran yang kedua yaitu pembelajaran individu. Dalam pembelajaran ini, anak didik belajar dengan kecepatan yang sesuai dengan kemampuan mereka sendiri. Penilaian dalam model ini dilakukan dengan cara pengajar menetapkan standar untuk setiap siswa. Jadi kelulusan siswa tidak ditentukan nilai rata-rata teman sekelas melainkan usaha anak didik sendiri dan standar dari pengajar. Model pembelajaran ini sudah diterapkan di Amerika Serikat. Di Indonesia jalur pendidikan formal belum menerapkan model ini kecuali Universitas Terbuka dengan sistem modulnya. Model pembelajaran yang ketiga adalah pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran commit to user 15 kooperatif sangat cocok jika diterapkan dalam pembelajaran. Namun belum banyak pendidik yang mengetahiu mengenai model pembelajaran ini. Sehingga perlu dikaji lebih dalam mengenai pembelajaran kooperatif.

4. Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMSACHIEVEMENT DIVISIONS PADA MATA PELAJARAN PENGETAHUAN DASAR OTOMOTIF KELAS X

0 11 117

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN STATIKA PADA SISWA KELAS X TGB SMK NEGERI 2 SURAKARTA

0 26 208

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Numbered Heads Together Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X AK 2 SMK Negeri 1 Banyudono Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 15

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI.

0 3 53

STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAH ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NA

0 0 46

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING TIPE TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KESEKRETARISAN KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT AKUNTANSI SISWA KELAS X AK 1 SMK BATIK 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 (PENELITIAN TINDAKAN KELAS).

0 0 19

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD KANISIUS PUGERAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA.

2 14 183

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) KELAS X MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 MAGETAN.

0 0 239

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran TIK

0 0 2