Estimasi nilai wajar FINANCIAL RISK MANAGEMENT continued c. Risiko likuiditas lanjutan
PT PUPUK KALIMANTAN TIMUR DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES
Lampiran 541 Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 1 JANUARY 2014
Expressed in millions Rupiah,
unless otherwise stated 5. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING lanjutan 5. CRITICAL
ACCOUNTING ESTIMATES
AND JUDGE MENTS continued
a. Estimasi penurunan nilai piutang a.
The estimated impairment of receivable
Grup mengevaluasi piutang dari pelanggan yang
tidak dapat
memenuhi liabilitas
keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup menggunakan pertimbangan, berdasarkan fakta
dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan
pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga
yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik
atas pelanggan terhadap jumlah terutang. Penyisihan
ini dievaluasi
kembali dan
disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan atas
penurunan nilai piutang. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 8 dan 10.
The Group evaluates accounts receivable from customers as unable to meet its financial
obligations. In these cases, the Group and Subsidiaries use judgment, based on available
facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the
customer and the customer’s current credit status based on any available third party credit
reports and known market factors, to record specific provisions for customers against
amounts due. This specific provision is re- evaluated
and adjusted
as additional
information received affects the provision for impairment. Further details are disclosed in
Note 8 and 10.
b. Menentukan pajak penghasilan b.
Determining income taxes
Pertimbangan dan asumsi diperlukan dalam menentukan besaran fasilitas pengurang pajak
dan investasi
capital allowance
dan pengurangan beban tertentu untuk tujuan fiskal
selama proses estimasi atas perhitungan beban pajak penghasilan masing-masing perusahaan
dalam Grup. Secara khusus, perhitungan beban pajak penghasilan Grup melibatkan penafsiran
terhadap peraturan perpajakan dan peraturan lainnya. Banyaknya transaksi dan perhitungan
yang dapat menyebabkan ketidakpastian di dalam penentuan kewajiban pajak selama bisnis
normal. Judgements and assumptions are required to
determine the
capital allowances
and deductibility of certain expenses during the
estimation of the provision for income tax expense for each company within the Group. In
particular, the calculation of Group’s income tax expenses involves the interpretation of
applicable tax laws and regulations. There are many transactions and calculations for which
the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business.
Semua pertimbangan dan estimasi yang dibuat manajemen seperti yang diungkapkan di atas
dapat dipertanyakan oleh Direktorat Jenderal Pajak “DJP” atau Auditor Pemerintah. Sebagai
akibatnya, terjadi
ketidakpastian dalam
penentuan kewajiban pajak. Resolusi posisi pajak
yang diambil
oleh Grup,
dapat berlangsung bertahun-tahun dan sangat sulit
untuk memprediksi hasil akhirnya. Apabila terdapat perbedaan perhitungan pajak dengan
jumlah yang telah dicatat, perbedaan tersebut akan berdampak pada pajak penghasilan dan
pajak
tangguhan dalam
tahun dimana
penentuan pajak tersebut dibuat. All judgements and estimates taken by
management as discussed above may be challenged by the Directorate General of
Taxation “DGT” or the Government Auditors. As a result, the ultimate tax determination
becomes uncertain. The resolution of tax positions taken by the Group, can take several
years to complete and in some cases it is difficult to predict the ultimate outcome. Where
the final outcome of these matters is different from the amounts initially recorded, such
differences will have an impact on the income tax and deferred income tax provision in the
year in which this determination is made.
PT PUPUK KALIMANTAN TIMUR DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES
Lampiran 542 Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 1 JANUARY 2014
Expressed in millions Rupiah,
unless otherwise stated 5. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING lanjutan 5. CRITICAL
ACCOUNTING ESTIMATES
AND JUDGEMENTS continued
b. Menentukan pajak penghasilan lanjutan b.
Determining income taxes continued
Aset pajak tangguhan, termasuk yang timbul dari rugi fiskal, besaran capital allowance, dan
perbedaan temporer lainnya, diakui hanya apabila dianggap lebih mungkin daripada tidak
bahwa mereka dapat diterima kembali, dimana hal
ini tergantung
pada kecukupan
pembentukan laba kena pajak di masa depan. Sama
seperti “penurunan
nilai aset
nonkeuangan” asumsi atas laba kena pajak masa depan yang dapat dihasilkan sangat
dipengaruhi oleh
estimasi dan
asumsi manajemen
atas tingkat
produksi yang
diharapkan, volume
penjualan, harga
komoditas, dan lain-lain; yang mana terpapar risiko dan ketidakpastian, sehingga terdapat
kemungkinan perubahan
keadaan akan
mengubah proyeksi laba kena pajak di masa mendatang.
Deferred tax assets, including those arising from tax losses carried forward, capital
allowances and other temporary differences, are recognised only where it is considered
more likely than not that they will be recovered, which is dependent on the generation of
sufficient future taxable profits. Similar to
“impairment of
non-financial assets”,
assumptions about the generation of future taxable
profits is
heavily affected
by management’s estimates and assumptions
regarding expected production levels, sales volumes, commodity prices, etc; which are
subject to risk and uncertainty, and hence there is a possibility that changes in circumstances
will alter the projected future taxable profits.