TPPU dalam R KUHP

229 personam. Setelah hasil kejahatan diperoleh, kemudian baru dicari terduga pelakunya dan tindak pidana asal yang dilakukan. 280 Logika yang ada dibalik pendekatan ini merujuk pada fakta, bahwasannya pelaku kejahatan terorganisir yang biasanya berada dalam posisi terhormat dapat memisahkan diri baik secara moral, psikologis dan geografis dengan kejahatan jalan yang dilakukan oleh para anggota organisasi. Akan tetapi, ia tidak dapat menjauhkan diri dari keuntungan kejahatan tersebut, karena memang itulah alasan mereka bekerja secara terorganisir dalam melakukan aktivitas kejahatan. 281 Ia mencoba menyamarkan atau mengaburkan hubungan dengan hasil kejahatan agar terhindar dari kejaran penegak hukum, namun pada dasarnya dia tetap terhubung dan dapat mengontrol hasil kejahatan tersebut. Para penjahat tersebut hanya dapat teridentifikasi dan kemudian dikenakan hukuman, apabila uang dari hasil kejahatan yang mengarah kepadanya dapat dilacak dan ditemukan. 282

18.2. TPPU dalam R KUHP

Pasal-Pasal tentang Tindak Pidana Pencucian Uang dimasukkan dalam RKUHP BAB XXXVI bagian Kesatu, Tindak pidana pencucuian uang, bersama-sama dengan tindak pidana penadahan dan penerbitan dan pencetakan. tindak pidana Pencucian Uang, Penadahan dan penerbitan dan Percetakan Adapun Pasal-Pasal tindak pidana pencucian uang dalam bab tersebut pada dasarnya berasal dari UU No. 8 Tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang UU TPPU. 283 Pasal 760 sd 766 Pasal 760 Setiap orang yang menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal usul harta kekayaan dipidana karena tindak pidana pencucian uang dengan pidana penjara paling lama 20 dua puluh tahun dan denda paling banyak Kategori VI. Penjelasan Pasal 760 Dalam ketentuan ini y a g di aksud de ga hasil ti dak pida a pe u ia ua g adalah ha ta kekayaan yang diperoleh dari tindak pidana: a. Korupsi; b. Penyuapan; c. Narkotika; d. Psikotropika; e. Penyelundupan tenaga kerja; f. Penyelundupan migran; g. Di bidang perbankan; h. Di bidang pasar modal; 280 Yunus Husein, Negeri Sang Pencuci Uang, Cet.1, Jakarta: Pustaka Juanda Tigalima, 2008 hlm. 67. 281 Pettter Alldridge, Money Laundering Law: Forfeiture, Confiscation, Civil Recovery, Criminal Laundering and Taxation of Proceeds of Crime Oregon: Hart Publishing, 2003, hlm. 67. 282 Ibid. 283 Naskah Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang Tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP, Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, hlm. 257 230 i. Di bidang perasuransian; j. Kepabeanan; k. Cukai; l. Perdagangan orang; m. Perdagangan senjata gelap; n. Terorisme; o. Penculikan; p. Pencurian; q. Penggelapan; r. Penipuan; s. Pemalsuan uang; t. Perjudian; u. Prostitusi; v. Di bidang perpajakan; w. Di bidang kehutanan; x. Di bidang lingkungan hidup; y. Di bidang kelautan dan perikanan; atau z. Tindak pidana lain yang diancam dengan pidana penjara 4 empat tahun atau lebih, yang dilakukan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau di luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tindak pidana tersebut juga merupakan tindak pidana menurut hukum Indonesia. Harta Kekayaan yang diketahui atau patut diduga akan digunakan danatau digunakan secara langsung atau tidak langsung untuk kegiatan terorisme, organisasi teroris, atau teroris perseorangan disamakan sebagai hasil tindak pidana terorisme. Pasal 761 Setiap orang yang menyembunyikan atau menyamarkan asal usul, sumber, lokasi, peruntukan, pengalihan hak-hak, atau kepemilikan yang sebenarnya atas harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana dipidana karena tindak pidana pencucian uang dengan pidana penjara paling lama 20 dua puluh tahun dan denda paling banyak Kategori VI. Pasal 762 1 Setiap orang yang menerima atau menguasai penempatan, pentransferan, pembayaran, hibah, sumbangan, penitipan, penukaran, atau menggunakan harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 lima tahun dan denda paling banyak Kategori III. 2 Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak berlaku bagi pihak pelapor yang melaksanakan kewajiban pelaporan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. Penjelasan Pasal 762 Pihak pelapor dalam ketentuan ini adalah setiap orang yang menurut peraturan perundang- undangan wajib menyampaikan laporan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan PPATK Pasal 763 231 1 Dalam hal tindak pidana pencucian uang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 760, Pasal 761, dan Pasal 767 dilakukan oleh korporasi, pidana dijatuhkan terhadap korporasi danatau personil pengendali korporasi. 2 Pidana dijatuhkan terhadap korporasi apabila tindak pidana pencucian uang: a. dilakukan atau diperintahkan oleh personil pengendali korporasi; b. dilakukan dalam rangka pemenuhan maksud dan tujuan korporasi; c. dilakukan sesuai dengan tugas dan fungsi pelaku atau pemberi perintah; dan d. dilakukan dengan maksud memberikan manfaat bagi korporasi. Pasal 764 1 Pidana pokok yang dijatuhkan terhadap Korporasi adalah pidana denda paling banyak lima kali dari ancaman pidana denda Kategori VI. 2 Selain pidana denda sebagaimana dimaksud pada ayat 1, terhadap korporasi juga dapat dijatuhkan pidana tambahan berupa: a. pengumuman putusan hakim; b. pembekuan sebagian atau seluruh kegiatan usaha Korporasi; c. pencabutan izin usaha; d. pembubaran danatau pelarangan korporasi; e. perampasan aset korporasi untuk negara; danatau f. pengambilalihan korporasi oleh negara. Pasal 765 Dalam hal harta terpidana tidak cukup untuk membayar pidana denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 760, Pasal 761, dan Pasal 767 pidana denda tersebut diganti dengan pidana penjara paling lama 1 satu tahun 4 empat bulan. Pasal 766 1 Dalam hal korporasi tidak mampu membayar pidana denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 764 ayat 1, pidana denda tersebut diganti dengan perampasan harta kekayaan milik korporasi atau personil pengendali korporasi yang nilainya sama dengan putusan pidana denda yang dijatuhkan. 2 Dalam hal penjualan harta kekayaan milik korporasi yang dirampas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak mencukupi, pidana penjara pengganti denda dijatuhkan terhadap personil pengendali korporasi dengan memperhitungkan denda yang telah dibayar. Pasal 767 Setiap Orang yang berada di dalam atau di luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang turut serta melakukan percobaan, pembantuan, atau Permufakatan Jahat untuk melakukan tindak pidana Pencucian Uang dipidana dengan pidana yang sama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 760, Pasal 761, dan Pasal 767. 232

18.3. Tindak Pidana Asal dalam UU TPPU