Penurunan Pola Pemidanaan Penjara Kasus Penghinaan
23.3. Penurunan Pola Pemidanaan Penjara Kasus Penghinaan
Secara statistik, semua ancaman pidana penjara penghinaan dalam RKUHP mengalami peningkatan. Hanya saja, nampaknya pembuat RKUHP tidak berkaca pada tren putusan oleh Pengadilan terkait pidana penjara Pasal-Pasal penghinaan, ICJR pada 2012 mencatat, rata-rata hukuman penjara yang dituntut oleh Jaksa adalah ha i ula pe ja a da huku a pe ja a a g ke udia dijatuhka oleh Pengadilan berkisar antara 108-112 hari 3 bulan – 4 bulan penjara. 328 Pola ini secara tegas menjawab bahwa tingginya ancaman hukuman dalam RKUHP kurang berdasar dapat menjawab kebijakan pemidanaan dalam RKUHP tersebut. Selain pola dan tren dari putusan pengadilan yang menunjukkan ukuran minim dari penjatuhan pidana, data lain yang tidak kalah menarik adalah alur koreksi putusan dari Pengadilan Negeri PN ke Mahkamah Agung MA yang menunjukkan fakta bahwa penggunaan pidana penjara mengalami penurunan yang signifikan. Pada 2012 dengan 205 kasus yang dituntut penjara, Rata-rata hukuman penjara yang dijatuhkan oleh PN adalah 154 hari penjara, angka ini kemudian dikoreksi menjadi 112 hari penjara di MA. Namun, yang menjadi catatan penting adalah dari 205 tuntutan pidana penjara yang dilakukan di Pengadilan, PN memutus bersalah 126 tuntutan diantaranya, alur tersebut kemudian berubah menjadi hanya 75 tuntutan yang dikabulkan di tingkat MA. 329 Penurunan pola pemidanaan penjara bagi kasus penghinaan memiliki makna banyak terkait progresifitas hakim dalam melihat relevansi penggunaan pidana penjara terhadap karekteristik delik penghinaan yang secara lansung berhadapan dengan Hak Asasi Manusia. Menurunnya angka penjatuhan pidana pada kasus penghinaan memang tidak secara langsung menghilangkan iklim ketakutan bagi warga negara untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan Hak Asasi nya, namun pengurangan pola pemidanaan ini setidaknya menunjukkan bahwa pidana penjara bukanlah satu-satunya jenis pidana yang dapat dijatuhkan pada kasus penghinaan. 330 328 ICJR, Analisis Situasi Penerapan Hukum Penghinaan di Indonesia, Op.Cit hlm.91 329 Ibid 330 Ibid 26623.4. Meningkatnya Penggunaan Pidana Percobaan
Parts
» Munculnya Hukum yang Hidup dalam Masyarakat dalam RKUHP
» Hukum yang Hidup dalam Masyarakat Menjadi Hukum Formal
» Belum Ada Batasan yang Jelas Mengenai Hukum yang Hidup dalam Masyarakat
» Hukum yang Hidup dalam Masyarakat Berbeda dengan Hukum Pidana
» Penutup dan Rekomendasi Catatan R KUHP Final
» Pengantar Catatan R KUHP Final
» Percobaan dan permulaan pelaksanaan dalam R KUHP
» Pemidanaan Percobaan Catatan R KUHP Final
» Hukuman Mati Bertentangan dengan Konstitusi dan Hukum HAM Internasional
» Rekomendasi Catatan R KUHP Final
» Usia Pertanggungjawaban Pidana Anak Konsep Kepentingan Terbaik Untuk Anak
» Diversi dalam RKUHP Konsep Diversi Untuk Kepentingan Anak Tidak Proporsional
» Syarat Diversi Tidak Memperhatikan Praktik Peradilan
» Inkonsistensi Terakait Syarat Pengulangan Tindak Pidana
» Pengaturan mengenai Diversi untuk Tindak Pidana tanpa Persetujuan Korban
» Ketentuan Pemenuhan Kewajiban Adat
» Tindakan Bagi Anak Catatan R KUHP Final
» Alasan dihapuskan Pidana Kurungan
» Perubahan Asas Pidana Denda dalam RKUHP
» Permasalahan yang Timbul dalam Penyusunan Peraturan Daerah
» Perbandingan dengan Kodifikasi Pidana Belanda
» Penutup Pengantar Catatan R KUHP Final
» Kejahatan terhadap Ideologi dalam R KUHP
» Perumusan yang Samar Pasal Karet yang dapat Merampas Hak Asasi Manusia Meneruskan Jargon Orde Baru
» Bersifat Diskriminatif Tidak Tepat lagi Diberlakukan dalam Konteks Politik saat ini
» Unsurnya yang Bersifat Obscuur
» Rumusan Hampir Sama dengan Delik Penghinaan Tidak Sesuai dengan Konteks Saat Ini
» Rahasia untuk Kepentingan Pertahanan dan Keamanan Negara
» Rahasia Militer dan Pemerintah pada Waktu Perang Pasal 244, 248 RKUHP
» Tindak Pidana terhadap Informatika dan Telematika
» Pendahuluan Catatan R KUHP Final
» Pengaturan tentang Kejahatan Perang dalam RKUHP
» Tidak Tepat Menempatkan Kejahatan Genosida dan Kejahatan Terhadap Kemanusiaan
» Adanya Larangan untuk Memberikan Amnesti kepada Kejahatan Genosida dan Rekomendasi
» Transformasi Delik Penghinaan terhadap Golongan Penduduk: dari KUHP ke R KUHP
» Catatan terhadap Rumusan Pasal dalam Rancangan KUHP
» Inses dalam KUHP Catatan R KUHP Final
» Pengantar Perlindungan Anak di KUHP
» Masalah Pemidanaan Anak Rekomendasi
» Pengantar Pengertian Perdagangan Manusia dalam R KUHP
» Tidak Adanya Ketentuan Khusus untuk Anak Tidak Ditegaska ya Ele e Persetujua Kor a
» Ancaman Hukuman Sanksi Catatan R KUHP Final
» Konsep Persetubuhan Catatan R KUHP Final
» Ele e Bertentangan Dengan Kehendak atau Ta pa Persetujua dari Korban.
» Elemen Situasi yang Tidak Cukup Memadai Elemen Pihak Ketiga
» Pe e pata Perkosaa dala Bagian Kesusilaan
» Konsep Perkosaan bagi Anak yang Masih Minim
» Keterbatasan Rumusan Delik Pornografi
» Kriminalisasi yang Mengancam Kebebasan Sipil
» Keterbatasan Rumusan Delik sebagai Peluang
» Pengaturan Tindak Pidana terhadap Proses Peradilan Contempt of Court dan Sistem
» Contempt of Court adalah Bagian Sistem Adversary Model
» Perluasan Tindak Pidana Perzinaan dalam R KUHP 2015
» Overkriminalisasi Dalam Tindak Pidana Zina
» Permasalahan Ketentuan Mengenai Pengaduan dalam Tindak Pidana Zina
» Pengantar Bagaimana Negara lain mengatur Cohabatitation
» Tindak Pidana Asal dalam UU TPPU
» Jenis Kegiatan dalam Kejahatan Pencucian Uang
» Problem Kodifikasi Pasal TPPU dalam RKUHP
» Penutup Rekomendasi Catatan R KUHP Final
» Ketidakjelasan Penggunan Istilah Perbedaan Pengertian dan Prinsip
» Tidak adanya Penggolongan Catatan R KUHP Final
» Penyadapan dan Perlindungan Privasi
» Pengaturan Peyadapan dalam RKUHP
» Catatan Terkait Pengaturan Penyadapan dalam RKUHP
» Pengaturan Alat Kontrasepsi dalam RKUHP Catatan Terkait Pengaturan Alat Kontrasepsi dalam RKUHP
» Penghinaan sebagai alat pembatasan kebebasan berekspresi
» Asumsi bahwa Pidana Penjara untuk Penghinaan Tidak Sesuai dengan Perkembangan Sosial dan
» Penurunan Pola Pemidanaan Penjara Kasus Penghinaan
» Meningkatnya Penggunaan Pidana Percobaan
» Penggunaan Pidana Denda Catatan R KUHP Final
» Pidana Penjara Menimbulkan Dampak yang Luas
» Doktrin Membela Diri dan Alasan Pembenar Absen
Show more