Jenis Kegiatan dalam Kejahatan Pencucian Uang

233 Nomor 1 Tahun 2002 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, Menjadi Undang-Undang Penculikan Pasal 328 KUHP Pencurian Pasal 362 – 365 KUHP Penggelapan Pasal 372 – 375 KUHP Penipuan Pasal 378 – 380 KUHP Pemalsuan Uang Bab X KUHP tentang Pemalsuan Mata Uang Perjudian Pasal 303 ayat 1 dan Pasal 303 bis ayat 2 KUHP Prostitusi Pasal 506 KUHP dan ketentuan pidana dalam UU No. 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang Perpajakan UU No. 9 Tahun 1994 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Kehutanan UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Lingkungan Hidup UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Di Bidang Kelautan dan Perikanan Bab XXIX tentang Kejahatan Pelayaran dari Buku Kedua KUHP serta UU No. 5 Tahun 1983 tentang Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia Tindak Pidana lain yang di ancam dengan pidana penjara 4 empat tahun atau lebih. Tindak Pidana Selain dari kejahatan sebagaimana sudah ditentukan dari huruf a sampai dengan huruf y Tindak Pidana memiliki ancaman pidana penjara minimal 4 tahun

18.4. Jenis Kegiatan dalam Kejahatan Pencucian Uang

Dalam rumusan Pasal ketentuan pidana dalam UU TPPU memiliki jenis tindakan yang dikategorikan sebagai tindakan untuk melakukan pencucian uang 285 , yakni: Tabel 2 No. Pasal Bentuk Tindak Pidana Pencucian Uang Penjelasan Pasal 3 Menempatkan Kata menempatkan berasal dari bahasa asli a to place . Kete tua i i terutama terkait dengan atau ditujukan kepada tindakan menempatkan uang tunai pada bank. Sepanjang hal ini menyangkut bank, pengertian e e patka disi i sa a a ti a de ga pe ge tia e i pa atau to deposit ua g tu ai. Be adasa ka UU Perbankan, bahwa yang dimaksud dengan dan yang telah ditempatkan atau 285 Lihat, Supriyadi Widodo Eddyono dan Yonatan Iskandar Chndra, Mengurai Implementasi dan Tantangan AntiPencucian Uang di Indonesia, ICJR , 2015 hal 14. 234 disi pa pada a k dise ut si pa a yang dapat berupa giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. Mentransfer Kata e t a sfe dala istilah perbankan yang terkait dengan dana atau fund. Untuk dapat melakukan transfer, maka dana harus sudah berada di dalam suatu rekening account atau sudah sebagai simpanan. Berdasarkan UU No. 3 Tahun 2011 tentang Transfer Dana dikatakan bahwa transfer merupakan rangkaian kegiatan yang dinilai dengan perintah dari si pengirim asal yang bertujuan unutk memindahkan sejumlah dana kepada penerima. Mengalihkan Kata e galihka a g e kata dasa alih berarti pindah, ganti, tukar atau ubah. Dengan demikian tindakan mengalihkan sama dengan tindakan memindahkan, mengganti, menukar atau mengubah. Membelanjakan Kata Membelanjakan berarti suatu tindakan dalam rangka membeli barang atau jasa to spend. Membayarkan Kata membayarkan bukan hanya sekedar membayar ketika membeli barang atau jasa saja, namun juga dapat digunakan untuk membayar atau melunasi kewajiban, misalnya kewajiban membayar hutang. 286 Menghibahkan Menghibahkan memliliki arti menyerahkan Harta Kekayaan secara cuma-cuma atau tanpa syarat atau juga dapat berarti seperti yang dicantumkan dalam Pasal 1666 KUH Perdata. Menitipkan Kata menitipkan to bail atau dalam hukum perdata sama dengan to depos it . Cara menitipkan dapat berupa menyewa safe deposit box dari bank dimana pelaku menitipkan barang perhiasan, surat utang negara obligasi 286 Sutan Remy Sjahdeini, Seluk Beluk Tindak Pidana Pencucian Uang dan Pembiayaan Terorisme, Jakarta, Pustaka Utama Grafiti, 2004, Cetakan ke-1, Hlm 189. 235 pemerintah bahkan berupa uang tunai di dalam safety deposit box tersebut. 287 Membawa Keluar Negeri Membawa Keluar Negeri adalah tindakan membawa Harta Kekayaan secara fisik keluar dari negara Indonesia keluar negeri. Pengertian kata membawa juga dapat dilakukan dengan cara menangkut, memuat, memindahkan atau mengirimkan. Mengubah Bentuk Kata Mengubah berarti menjadikan lain dari semula atau menukar bentuk warna, rupa, dsb. Menukarkan dengan Mata Uang; atau Kata menukarkan berarti memberikan sesuatu supaya diganti dengan yang lain. Dalam hal ini, pelaku dapat menukarkan Harta Kekayaan dengan mata uang laina atau dengan Surat Berharga. Menukarkan dengan Surat Berharga Atau Perbuatan Lain Perbuatan selain dari pada yang telah tercantum diatas, hal ini guna untuk menampung jenis perbuatan lain yang mungkin saja dapat terjadi dalam melakukan Tindak Pidana Pencucian Uang. Pasal 4 Menyembunyikan Asal usul; Sumber; Lokasi; Peruntukan; Pengalihan Hak- hak; atau kepemilikan yang sebenarnya Kata menyembunyikan berarti menyimpan menutup dan sebagainya supaya tidak terlihat atau senagaj tidak memperlihatkan memberitahukan. Menyamarkan Kata menyamarkan memiliki arti menjadikan menyebabkan dan sebagainya samar atau mengelirukan, menyesatkan. Pasal 5 Menerima Penempatan; pentransferan; pembayaran; hibah; sumbangan; penitipan; penukaran; atau menggunakan Kata menerima bersifat pasif memiliki arti mendapat atau menampung dan sebagainya sesuatu yang diberikan atau dikirimkan. Menguasai Kata menguasai berarti berkuasa atas, memegang kekuasaan atas suatu atau mengendalikan. Jika kita bandingkan maka rumusan TPPU dalam KUHP dengan UU TPP secara rumusan hampir sama. Tabel 3 No R KUHP UU TPPU Keterangan 1 Pasal 760 Pasal 3 Bentuk-ruang lingkup TPPU dan pidana 287 Ibid.Hlm 190 236 asal 2 Pasal 761 Pasal 4 Penyembunyian dan menyamarkan hasil tindak pidana 3 Pasal 762 Pasal 5 Menerima atau menguasai hasil tindak pidana Masalah utama perumusan dalam R KUHP dalam Pasal 760, 761 dan 762 tersebut ialah tidak seluruh pengertian atau ruang lingkup penting diuraikan atau di terangkan lebih jelas, berbeda dengan UU TPPU yang memberikan penjelasan yang lebih memadai atas elemen-elemen kejatahan TPPU. lihat Tabel 2. Disamping itu perumus RKUHP melupakan sifat atau prinsip utama yang menjadi landasan lahirnya undang-undang TPPU tersebut. TPPU yang merupakan jenis tindak pidana yang memiliki paradigma in rem, hendak dipaksa mengikuti pola im personal dari RKUHP. Ambil contoh misalnya dalam rumusan Buku I RKHUP tentang gugurnya kewenangan penuntutan. Dalam ketentuan Pasal 152 huruf b RKUHP diatur bahwa salah-satu sebab gugurnya hak penuntutan adalah karena terdakwa meninggal dunia. Padahal dalam rezim TPPU, walaupun terdakwa meninggal dunia, namun perkara tetap bisa dilanjutkan melalui penuntutan terhadap harta kekayaan yang patut diduga berasal dari tindak pidana. 288 Pasal a at UU No. Tahu e e utka ah a: Dalam hal terdakwa meninggal dunia sebelum putusan dijatuhkan dan terdapat bukti yang cukup kuat bahwa yang bersangkutan telah melakukan tindak pidana Pencucian Uang, hakim atas tuntutan penuntut umum memutuskan perampasan Harta Kekayaan yang telah disita . Da i kete tua i i, p oses pe a pasa aset tetap dilakukan oleh jaksa penuntut umum yang menangani perkara TPPU. Pemahaman ini berbeda jika dibandingkan dengan pelaksanaan pidana perampasan, yang tetap dapat dilakukan walaupun terpidana meninggal dunia vide Pasal 161 RKHUP. Pidana perampasan pada dasarnya diputuskan oleh putusan pengadilan bersamaan dengan putusan bersalah dari terdakwa. Namun, jika mengikuti logika Pasal 152 huruf b RKUHP tersebut, maka perampasan tersebut tidak pernah akan bisa dilakukan, apabila pelaku meninggal dunia pada saat proses peradilan sedang berjalan, kecuali menggunakan mekanisme gugatan perdata melalui Jaksa Pengacara Negara. 289

18.5. Problem Kodifikasi Pasal TPPU dalam RKUHP